#42. Melupakan..

88 22 4
                                    

~ Song rekomm👆: Once upon a time - Na Ying ( 那英 ). 🎵
____________________________________

Di istana kekaisaran, Xue luan dan Jinxu cang mengadakan pertemuan penting dengan beberapa mentri kerajaan. Di tengah rapat berlangsung, terjadi perdebatan akan solusi dari suatu permasalahan yang sedang mereka bahas.

"Menurutku, lebih baik jika wilayah itu kita bangun ulang" saran Jinxu cang.

"Lalu bagaimana dengan penduduk di situ? jangan sampai membebankan mereka, kalau bisa kita pindahkan mereka ke wilyah lain untuk sementara selama pembangunan berlangsung" ujar Xue luan.

"Itu tidak perlu Kaisar, mengapa mereka tidak ikut bekerja saja? aku yakin mereka butuh uang dan bisa memenuhi ekonomi mereka" ujar Jinxu cang.

"Lalu bagaimana dengan yang tua? kau ingin mereka ikut bekerja juga? aku tidak setuju!" ujar Xue luan.

"Mengapa tidak setuju? meski mereka sudah tua, aku yakin mereka butuh uang" ujar Jinxu cang.

"Tolong cari solusi yang tidak memberatkan mereka" pinta Xue luan.

"Tapi hanya ini saran terbaikku, aku yakin para mentri juga setuju" ujar Jinxu cang bersikeras.

"Kakak? kenapa kau tidak pernah mau mendengar saran dariku? apakah aku ini sungguh Kaisar negeri ini?" ketus Xue luan.

"Maafkan hamba, tapi sebagai kakak, pangeran, serta penasihat kerajaan, aku berusaha memberikan yang terbaik" alasan Jinxu cang.

Di tengah perdebatan itu, tiba-tiba Xue luan mendengar suara Li heeng menyebut namanya dengan serak dan tangisan. Telinganya berdenging dan berpikir apa yang terjadi dengan Li heeng?? ia pun bangkit dari tahtanya dan melangkah ke hadapan Jinxu cang.

"Kau tutup pertemuan kali ini, aku ada perlu" ucap Xue luan lalu pergi bergitu saja di tengah rapat yang masih berlangsung. Jinxu cang menatap datar dan kesal dengan sikap Xue luan.

•••

Saat Xue luan datang, Li heeng menoleh dan menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam. Xue luan pun bingung, apa yang terjadi dan berlari mendekat lalu memeluk Li heeng dengan sangat erat.

"Ada apa? mengapa kau menangis seperti ini?" ucap Xue luan sambil mengusap lembut kepala Li heeng.

"Hiks!! Anming jahat!" ujar Li heeng menangis sesenggukan.

"Jahat bagaimana? ayo jelaskan padaku, apa yang dia perbuat padamu?" tanya Xue luan.

"Aku datang menyusulnya, tapi dia sudah menikah dengan gadis lain, hiks!! ternyata ketakutanku selama ini benar-benar terjadi" ujar Li heeng.

Xue luan terkejut mendengarnya dan ia sangat marah dengan cara Anming memperlakukan Li heeng. Rasa sakit yang Li heeng rasakan, seolah ikut membekas di hatinya.

"Xulan? Kenapa dadaku terasa sakit sekali. Di sini, tepat di bagian sini, rasanya sesak dan sakit sekali" ucap Li heeng sambil menepuk dadanya.

"Katakan? apa yang harus kulakukan? haruskah aku membunuhnya sekarang juga? ayo perintahkan aku!!"

"Tidak! jangan lakukan itu, ini adalah kesalahanku."

"Dasar bodoh! ini bukan kesalahanmu!"

"Jangan membuatku semakin panik, tolong temani aku, hiks!!"

"Baiklah, aku akan menemanimu."

Mereka berdua duduk sambil menatap danau luas yang ada di depan mata. Xue luan menolehkan kepala melihat Li heeng yang hanya menunduk murung dan diam membisu. Ia pun jadi bingung, harus menghibur dengan cara apa?

Lotus PerakWhere stories live. Discover now