#17. Ungkapan Cinta?

189 38 8
                                    

Di sebuah ruangan gelap, nampak bayangan seseorang tengah mengasah sebuah pedang, asahan itu terdengar tajam di telinga, kemudian langkah kaki seorang pemuda masuk ke ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan gelap, nampak bayangan seseorang tengah mengasah sebuah pedang, asahan itu terdengar tajam di telinga, kemudian langkah kaki seorang pemuda masuk ke ruangan tersebut.

"Hormat hamba pada yang mulia Jinxu cang" sapa Changyi sembari membungkuk.

"Changyi.. apa kau tau? kau sudah gagal dan sangat mengecewakan" ucap Jinxu cang dengan santai mengusap pedangnya.

"Maafkan Changyi tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, tapi.. murid dari salah satu akademi Fungyao itu sangat luar biasa, meski dia seorang wanita" ujar Changyi.

"Omong kosong, mana ada wanita sehebat yang kau katakan, akui saja jika kau tidak becus menjalankan tugasmu!" ketus Jinxu cang.

"Hamba mengatakan dengan jujur, gadis itu memiliki kekuatan yang setara dengan mendiam pemimpin aliran seni bela diri" ujar Changyi membuat Jinxu cang terkejut dan mendekat lalu mencengkram kuat baju Changyi.

"Apa maksudmu?!" bentak Jinxu cang dengan tatapan tajamnya.

"B-benar yang mulia, sebelumnya hamba pernah bertemu dengannya di suatu tempat dan saat itu dia menyamar sebagai pria, dan kemarin aku mencoba menyerangnya namun Shangguan Zhao berhasil menghadang" jawab Changyi dan Jinxu cang mendorongnya lalu menatap arah jendela.

"Jadi.. klan Lin masih menyimpan satu sampah dan kau tidak berhasil membunuhnya? malah justru melukai Shangguan Zhao? tapi.. aku cukup senang jika manusia sok suci itu terluka" ujar Jinxu cang.

"Sekali lagi maafkan hamba, mulai sekarang hamba akan lebih sigap lagi" ujar Changyi menunduk.

"Lalu.. kapan kau bisa menghabisi wanita itu? apa rencanamu selanjutnya?" tanya Jinxu cang.

"Hamba memiliki satu rencana yang mulia" ucapnya dan Jinxu cang menatap ke arahnya.

Selepas menemui Jinxu cang, Jinhou datang menghampirinya.

"Yang mulia Kaisar mencarimu" ucap Jinhou dengan raut wajah tak suka lalu pergi, Changyi tersenyum remeh dan mengikutinya. Sampainya di kediaman utama istana Kaisar, Changyi langsung berlutut di hadapan Xue luan.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang