#18. Pertolongan Li heeng..

177 34 4
                                    

Malam harinya Li heeng, Wuyao dan Feng xi sedang berkumpul santai di aula terbuka menikmati arak dan juga bulan purnama yang terang malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya Li heeng, Wuyao dan Feng xi sedang berkumpul santai di aula terbuka menikmati arak dan juga bulan purnama yang terang malam itu.

"Hhh.. beberapa hari belakangan ini kita semua benar-benar melewati masa-masa yang cukup sulit" ucap Wuyao.

"Kau benar, kemaren itu sangat kacau, tapi keadaan jauh lebih baik sekarang" ujar Feng xi.

"Arak ini rasanya lumayan juga, kapan kau keluar membelinya Wuyao?" tanya Li heeng.

"Barusan saja, sebelum kita kumpul di sini" jawab Wuyao.

"Benar-benar nekat, tapi kau patut diacungi jempol" ujar Li heeng.

Saat sedang menikmati arak di sana, tiba-tiba Anming datang dengan raut wajah masam. Ia langsung menggenggam tangan Li heeng dan membawanya pergi dari situ.

"Eh!! Anming, apa yang kau lakukan?" ujar Li heeng terkejut.

"Bagus sekali, malam hari seperti ini minum arak dengan laki-laki, apakah kelakuanmu ini sangat bagus?" ujar Anming.

"Aku hanya minum arak sedikit saja, tidak banyak" ujar Li heeng memasang raut wajah imutnya.

"Berhentilah minum, itu tidak bagus untukmu, lebih baik ikut aku dan kita minum teh bersama" ujar Anming membawanya pergi dari situ. Li heeng menahan Anming yang sedang menariknya dan memohon padanya.

"Izinkan aku minum satu teguk lagi, boleh yaa..?" ucap Li heeng sambil mengedipkan matanya. Kedua pipi Anming nampak memerah karena malu melihat wajah imut Li heeng namun, itu tidak merubah sikapnya dan ia tetap membawanya pergi dari situ.

"Tidak ada satu teguk!" ucap Anming.

"T-tapi?! hei kalian berdua jangan habiskan arak itu, kau dengar?! sisakan jatahku!" teriak Li heeng pada Wuyao dan Feng xi.

"Tenang saja Li heeng, kami tidak akan menghabiskannya!" saut Feng xi, lalu mereka berdua tertawa terbaha-bahak.

"Hahaha!! aduh perutku sakit" ucap Wuyao. Feng xi geleng kepala sambil menuangkan arak.

"Hhh.. aku benar-benar iri dengan mereka berdua" ucap Feng xi menatap Wuyao.

"Ada apa? kenapa kau menatapku seperti itu?" ujar Wuyao.

"Mereka berdua romantis sekali, Anming juga sangat perhatian padanya" ujar Feng xi sambil mengedipkan matanya. Wuyao merasa jijik dan memalingkan wajahnya.

"Singkirkan wajah menjijikanmu itu dari padanganku!" ucap Wuyao.

"Aku juga ingin seperti mereka berdua" ujar Feng xi menyangga dagunya sambil mengatupkan bibirnya.

"Lalu kenapa kau menatapku? aku masih normal!" ucap Wuyao.

"Haizss.. aku juga normal, maksudku bantu aku mendapatkan wanita di perguruan ini, aku juga ingin seperti mereka berdua" ujar Feng xi.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang