#41. Hubungan Berakhir..

93 22 5
                                    

👆 Baca chapter ini dengan song recommend : 👇
🎵 " Thiên Tầm - A Lin 千寻 " 🎵

_____________________________________

•••••

Di singgasana pernikahan, Anming merasa sangat gelisah karena menyadari keberadaan Xhucao di acaranya tersebut. Ia bertanya-tanya dalam hati, sejak kapan Xhucao akrab dengan pamannya?? Xhucao terlihat sangat tenang dan santai berbincang bersama paman Xun, seperti sudah lama saling mengenal. Kemudian Xhucao melirik ke arah Anming sembari tersenyum miring.

Sampainya Li heeng di dalam, jantungnya berdegup kencang melihat banyak sekali kain merah terbentang, dan aksesoris guci mewah terpanjang di sana juga kelopak mawar yang bertebaran di mana-mana. Feng xi dan Fu rong bingung, mereka berdua saling bertatapan penuh tanya. Beragam pemikiran negatif mendadak timbul di otak Li heeng tentang Anming.

"Ini? acara semacam ini, bukankah.." batin Li heeng tiba-tiba meneteskan air mata. Ia langsung menyeka air matanya itu dan terheran, mengapa dirinya menangis? ia pun langsung berlari masuk melewati pintu utama setelah melewati gerbang utama.

Tiba-tiba Anming menoleh ke arah pintu luar dan mendengar langkah kaki Li heeng. Ia terkejut sembari berdiri. Anming sangat hafal dengan bunyi langkah kaki Li heeng yang tengah berlari mendekat. Jiayi terheran, ada apa dengan Anming, dan ia pun ikut berdiri.

Di tengah sibuknya para tamu dan paman Xun juga fokus menyambut semua rekannya. Anming pun melangkah pergi dari situ. Jiayi panik dan ikut pergi menyusulnya. Li heeng berhenti berlari dan mengatur nafasnya yang terengah-engah. Tatapan matanya sedikit memerah dan tegang karena seluruh tempat itu di hias layaknya acara besar pernikahan. Tentu ia bertanya-tanya, acara pernikahan siapakah yang sedang berlangsung??

"Li heeng, tunggu!" teriak Fu rong yang tengah berlari mengejarnya.

Langkah Li heeng terhenti dengan sedikit sempoyongan karena kondisinya yang menurun. Saat Li heeng menoleh ke arah Fu rong dan Feng xi, tiba-tiba saja ia mendengar suara seseorang yang terdengar familiar di telinganya.

"Li heeng?" sapa Anming.

Li heeng mengenal baik suara itu dan langsung menoleh ke arahnya. Ia meneteskan air mata dan menatap jubah yang Anming kenakan saat itu. Nampak jelas jika itu gaun pernikahan, bahkan penampilan Anming sangat rapih bak seorang pangeran. Feng xi dan Fu rong terdiam bingung menatap Anming saat itu.

"Anming?" ucap Li heeng dan Anming tak menyangka jika Li heeng datang menyusulnya ke Gunshang. Tatapan tegang bercampur cemas, membuatnya merasa sangat malu dan juga takut. Seakan tidak sanggup berhadapan dengan Li heeng.

"Anming? apa semua ini?" ujar Li heeng sambil menatap sekelilingnya dan juga kelopak bunga yang bertebaran di bawah kakinya.

"Aku sudah menikah" ucap Anming dengan berat hati dan juga penuh rasa penyesalan.

'Deg! deg!'

Li heeng terkejut mendengarnya dan pedang yang ada di genggamannya jatuh. Feng xi dan Fu rong juga terkejut dan tak menyangka acara besar yang mereka dengar kemaren rupanya adalah upacara pernikahan Anming.

"Menikah? apa maksudmu?" ujar Li heeng perlahan melangkah mendekat ke hadapannya namun, langkahnya kembali terhenti karena melihat Jiayi muncul dari balik punggung Anming.
...

"Menikah? apa maksudmu?" ujar Li heeng perlahan melangkah mendekat ke hadapannya namun, langkahnya kembali terhenti karena melihat Jiayi muncul dari balik punggung Anming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang