#65. Pertemuan Yang Asing..

35 13 1
                                    

️ ⚠️ Chapter mengandung sedikit adegan 🔞+ diharapkan pembaca dapat menyesuaikan umur dan maaf atas ketidaknyamanan. ⚠️

•••

Xue luan melihat keberadaan Li heeng bersama tuan putri Chonzue. Pikirnya bingung, apakah mereka sudah saling kenal? Namun Xue luan segera melangkah mendekati mereka dan Chonzue berpikir Xue luan datang menghampirinya. Ketika Chonzue mengangkat tangan, Xue luan justru menggandeng erat tangan Li heeng dan mengajaknya pergi dari situ. Raut wajah Chonzue seketika berubah masam. Selagi mereka berdua pergi, Chonzue menebak siapa gadis bernama Li heeng itu? Punya hubungan apa dia dengan Kaisar Lu?

"Bukankah aku sudah bilang, untuk tetap di istanaku? Mengapa kau kelayapan?!" Tegur Xue luan.

"Aku hanya keliling istana!" Jawab Li heeng sambil memanyunkan bibir.

"Hei? Jangan manyun begitu! Kau jadi terlihat jelek!" Ujar Xue luan sembari mencubit kedua pipi Li heeng dengan gemas.

"Memang aku jelek!!" Ketus Li heeng.

"Dasar bodoh! Calon isteri dari Kaisar Lu tidaklah jelek. Tentu kau secantik bunga Phoenix." Puji Xue luan.

"Huweeekk!!! Dasar penipu!" Balas Li heeng kemudian pergi.

Hanya dia yang berani menganggap remeh ucapan Kaisar Lu, bahkan mengejek dan meninggalkannya begitu saja. Sikapnya tersebut justru membuat Xue luan teheran-heran dan semakin bucin. Terkadang ia berpikir, apa yang membuatnya tertarik kepada Li heeng? Dan sisi apa yang membuatnya mencintai gadis brutal itu? Tentu sangat sulit dimengerti.

Sore hari diwaktu senggang dan Xue luan tengah sibuk dengan pelatihan terhadap prajurit, Li heeng memutuskan keluar dari istana seperti biasa dan hendak menemui seseorang. Di selat danau Xoufang, Li heeng menyadari keberadaan seseorang yang lebih dulu tiba sebelum dirinya. Langkah kakinya membuat pemuda itu membalikkan badan dan tersenyum haru lantaran memendam rasa rindu yang berlarut-larut.

"Li heeng?" Ucap Anming sembari mendekat.

Li heeng langsung melangkah mundur dan menjaga jarak. Perubahan sikap Li heeng tersebut membuat Anming sedih dan sadar diri.

"Aku senang saat mendengar kau ingin bertemu denganku. Li heeng? Bagaimana kabarmu?" Tanya Anming.

Li heeng hanya diam menunduk dan berusaha kuat menahan air matanya, meski semua sudah berlalu dan Anming adalah masa lalu, tetap saja jika dihadapannya.. Li heeng tak mampu menahan betapa rindunya ia dengan sosok Anming. Namun apa boleh buat, semua tak seperti dulu lagi.

"Aku datang menemuimu hanya untuk memastikan, apa kau juga bergabung dalam kompetisi seni bela diri atau tidak?" Ujar Li heeng.

"Aku juga baru dengar kabar itu dan akan diumumkan resmi oleh master seni bela diri, tapi... kurasa aku tidak akan berpartisipasi." Lirih Anming.

"Mengapa??"

"Berkurangnya satu, akan mempercepat langkahmu menuju tujuan hidupmu, Li heeng."

"Aku tidak butuh kebaikan palsumu itu, bukankah ini yang kau tunggu? Aku menemuimu hanya untuk mengingatkan agar kau tidak berlaku curang, dan mematuhi peraturan."

"Ternyata aku seburuk itu di pikiranmu?"

"Tentu.. aku tidak mungkin bisa percaya lagi padamu. Entah siasat apalagi yang sedang kau rencanakan kedepannya!"

"Li heeng? Aku bukanlah kaki tangan pamanku dan aku berada di jalur yang berbeda dengannya. Aku memihakmu, dari awal aku selalu mendukungmu dan percaya padamu."

Lotus PerakWhere stories live. Discover now