#33. Janji Anming..

108 20 2
                                    

Esok paginya, saat Li heeng baru terbangun dari tidur, terdengar suara pintu terbuka. Ternyata Xuyi datang menemuinya namun dengan raut wajah panik.

"Ada apa Xuyi?" tanya Li heeng bingung. Kemudian Li heeng, Anming, Feng xi, Fu rong dan Wuyao berdiri di depan aula utama perguruan Fungyao. Di hadapan mereka juga ada guru ketua, guru Gaoxu, Ling fei dan Shangguan Zhao. Ketua Fungyao menggelengkan kepalanya menatap mereka berlima.

"Aku sudah mendengar kejadian semalam, kalian berlima benar-benar susah di atur!!" ucap guru ketua Fungyao. Li heeng dan yang lainnya diam membisu sembari kepala menunduk tak ada keberanian untuk menatap wajah para gurunya.

"Kenapa kalian hanya diam?! sejak awal kalian datang di perguruan ini, selalu saja melakukan pelanggaran hingga kalian terlihat sangat menonjol di antara yang lainnya!" ujar ketua Fungyao.

"Guru Ketua, tolong tenanglah, kendalikan amarah anda" ucap Shangguan Zhao.

"Huh!!" ketua perguruan Fungyao memalingkan wajahnya. Li heeng justru menahan tawa dan tak menyangka melihat guru ketua Fungyao marah.

"Anming? semalam kalian keluar tanpa izin pada kami, dan kami mendengar kau dan lainnya hampir ada dalam bahaya, apa itu benar?" tanya Shangguan Zhao.

"Benar guru, tolong maafkan kami" jawab Anming sembari berlutut dan menunduk hormat.

"Kalian membuat kami panik, aku tau kalian sudah dewasa dan mampu menghadapi masalah seperti itu, tapi lain kali jangan bahayakan nyawa sendiri, apalagi terlibat dalam masalah orang lain" ucap guru Gaoxu.

"Tapi guru, aku hanya berusaha menyelamatkan nyawa bocah yang hampir saja tewas dalam kebakaran  itu" sela Li heeng.

"Cukup!! aku tidak mau dengar alasan apapun, sekarang juga aku beri kalian hukuman dengan membersihkan seluruh perguruan Fungyao ini!!" ketus ketua Fungyao lalu pergi dari situ.

Guru Gaoxu tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya. Tak ada raut wajah kesal ataupun marah di wajah mereka berlima. Mereka justru tertawa sembunyi dengan tatapan yang saling melirik ke satu sama lain.

"Hhhh.. kalian berlima selalu saja berbuat ulah, guru ketua itu sudah tua, jangan sering membuatnya jantungan" ujar guru Gaoxu

"Maaf guru, kami tidak bermaksud begitu. Salahkan aku saja, karena akulah yang ceroboh" ujar Li heeng perlahan menundukkan kepalanya.

"Baiklah, jangan diambil hati dan maafkan amarah ketua, dia hanya khawatir karena kalian masih dalam tanggung jawabnya" ujar Shangguan Zhao.

"Eum.. guru? apa hukuman yang ketua berikan benar-benar berlaku untuk kami?" tanya Feng xi lalu Wuyao menepuk pelan punggung Feng xi saat mendengar pertanyaan konyolnya itu.

"Tentu, masih saja bertanya!" ujar Wuyao dan Feng xi mengaruk-garuk kepalanya dengan wajah memelas.

Shangguan Zhao tersenyum lalu kembali ke kediamannya. Ling fei juga ikut tersenyum lucu melihat kelakuan mereka berlima, "Semangat!" ucap Ling fei lalu ikut pergi.

Li heeng dan kawan-kawan segera membersihkan semua tempat di perguruan itu dan mereka berlima berbagi tugas kemudian berpencar. Di bawah teriknya matahari, keringat Li heeng nampak bercucuran. Anming melihatnya dan mendekat, lalu menyeka keringat yang ada di dahi Li heeng.

"Apa kau merasa lelah?" tanya Anming dan Li heeng menganggukkan kepalanya dengan raut wajah imut.

"Duduklah dulu, biar aku lanjutkan bagianmu" ujar Anming dan Li heeng nampak gembira sembari duduk di dekat pohon. Li heeng menatap Anming yang sedang serius membersihkan semua dedaunan yang ada di sana. Li heeng juga tersenyum dan kedua tangannya ia gunakan untuk menyangga dagunya.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang