#37. Kejutan dari Xulan..

102 24 1
                                    

Di samping itu, Li heeng pergi ke tempat hamparan rumput nan luas yang pernah ia datangi bersama Xue luan. Di tempat itu, ia duduk sendirian dan melamun dengan raut wajah sedih. Kemudian bibirnya mengucap nama 'Xue luan'. Tak lama setelah itu, Xue luan pun datang sembari menengok ke kanan dan ke kiri. Ia melihat keberadaan Li heeng lalu mendekat.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Xue luan.

"Jangan banyak bertanya, duduk saja!" ketus Li heeng membuat Xue luan bingung.

"Sekarang kau sudah berani memintaku untuk datang menemuimu?" ujar Xue luan sembari duduk di sampingnya.

"Hhhh... aku sedang tidak ingin membalas basa-basimu itu!" jawab Li heeng judes.

"Galak sekali. Oh ya, apa Anming mu itu sudah kembali?" ujar Xue luan.

Li heeng geram dan memukul lengan Xue luan berkali-kali. Tentu Xue luan terkejut dan berdiri menjauh darinya, tapi Li heeng tetap mengejarnya dan memukul pundak hingga dada Xue luan berkali-kali.

"Hei!! kenapa kau memukulku? gadis aneh!" ujar Xue luan.

Kemudian Li heeng berhenti memukulinya dan terjongkok dengan kepala menunduk. Xue luan tersenyum melihatnya lalu ikut menekuk lutut di hadapannya. Xue luan meletakkan jarinya di atas permukaan rerumputan itu dan seolah menggambar sesuatu tanpa bekas.

"Sampai kapan kau sedih terus seperti ini?" ucapnya.

"Coba kau pikir, Anming sama sekali tidak memberi kabar padaku, lalu aku harus bagaimana?" ujar Li heeng merasa sangat gelisah.

"Memangnya kau memiliki misi apa dengannya?" tanya Xue luan.

"Itu soal misi…" ujar Li heeng lalu terdiam menatap Xue luan. Ia terkejut dengan dirinya sendiri yang hampir mengatakan rahasianya kepada orang yang sama sekali bukan siapa-siapa baginya. Ia pun mengalihkan pandangannya dan berdiri.

"Kenapa diam?" ujar Xue luan.

"Hhh.. hampir saja. Li heeng, jaga mulutmu ini! jangan sampai mengatakan rahasia hidupmu, kau kan tidak mengenal baik siapa dia!" batin Li heeng.

"Tidak jadi, bukan hal penting" ujar Li heeng.

"Ck! Sebenarnya kalian para murid Fungyao memiliki tujuan apa??" pertanyaan Xue luan seolah menjebak Li heeng lantaran penasaran.

"Kenapa kau bertanya tentang tujuan hidup kami?! ini bukanlah urusanmu!!" ketus Li heeng.

"Baiklah, menurutku lebih baik kau tunggu dia beberapa hari lagi. Jika tembus sebulan tanpa kabar, berarti dia memang…," Xue luan seolah membuat Li heeng penasaran dengan ucapannya.

"Memang apa?" ujar Li heeng.

"Mencoba menjauhimu." ujar Xue luan.

Li heeng merasa tertusuk dengan ucapan Xue luan, kemudian ia melangkah pergi. Kedua matanya berkaca-kaca dan mencoba berpikir positif tentang Anming.

"Tidak mungkin, dia pasti akan kembali."

"Kalau gitu jangan bersedih dan tunggu saja sampai dia kembali,"

Xue luan mendekat di sampingnya lalu menggandeng tangan Li heeng dan mengajaknya pergi ke suatu tempat. "Ikut denganku."
.....

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lotus PerakWhere stories live. Discover now