Spesial Part

1.3K 60 2
                                    

Hai semua aku update spesial part.
Terimakasih untuk 3k readers ❤️
Terharu nih aku😫😫
Awalnya nulis cerita ini ragu tapi aku tetep lanjut karena ada yang komen + vote.
Yok vote dan komen lagi.

           Happy reading ❤️

Bagas menghembuskan nafas lelah, sedari tadi Levin tidak bisa di hubungi. Padahal malam ini, Bagas ingin mengajak cowok itu mabar. Sekaligus meminta 'pj' atau pajak jadian. Namun, sepertinya Levin sedang tidak mau di ganggu oleh siapapun kecuali gadisnya. Jangan tanya siapa? sudah pasti Bianca.

"Lama lama gue beneran nyari pacar."

Gagal mabar bersama Levin, bukan berarti Bagas akan gabut. Tentu saja sekarang Bagas akan melakukan kegiatan rutin di malam hari. Live tiktok.

"Hai guys, gue lagi galau nih. menurut kalian gue nyari pacarnya kapan? kalau sekarang udah malem, kalau besok gue kuliah."

Ratusan komentar sudah siap memberikan solusi untuk Bagas, sang seleb tiktok.

@jodohnyabagas_ aku aja kak, kita sama sama jomblo. Itu tandanya kita jodoh.

Bagas menggeleng pelan, saat membaca nama akun tersebut.

"Buat akun jodohnya Bagas tolong nih ya, lu bisa bahasa Jawa nggak? kalau bisa coba artiin kata depan?"

Setelah itu Bagas melanjutkan membaca beberapa komentar lagi.

@bagasjelek jelek doang, canda jelek 🤣🤣

Bagas melotot melihat komentar tersebut, pasti orang itu belum pernah bertemu Bagas.

"Buat akun Bagasjelek, eh sialan gue malah ngatain diri gue sendiri."

***

Berbeda dengan Bagas yang sibuk dengan dunia per Tiktok'an. Levin dan Bianca sedang sibuk berduaan. Tolong ya guys pikirannya jangan traveling dulu Wkwk. Lanjut!

"Kamu tumben dateng enggak bilang?" tanya Bianca pada sang pacar.

"Harus banget emang kalau mau kesini selalu bilang?"

Bianca tersenyum, hubungannya dengan Levin sudah berjalan satu bulan. Sikap Levin juga berubah drastis.

"Iya dong, nanti kalau kamu dateng aku nggak ada gimana?"

"Oke besok kalau mau kesini aku bilang." Yaps, Levin dan Bianca sudah mulai terbiasa menggunakan aku kamu.

Keduanya sama sama diam. Hanya suara televisi yang terdengar, keduanya memang sedang menonton acara televisi. Bianca yang bersandar di bahu Levin, dan Levin yang terus menggenggam tangan Bianca.

Woilah jangan pacaran disini dong 😫😫😫

"Kamu udah makan?" tanya Bianca, sejak mereka berpacaran. Gadis itu sudah tahu kebiasaan Levin yang jarang sekali makan.

Levin menggeleng, membuat Bianca harus bersabar. Sudah sering Bianca marah karena sang sang pacar selalu telat makan. Namun, Levin tetaplah Levin. Jika tidak merasa lapar, tidak akan makan.

Tiba tiba, Bianca melepaskan genggaman tangannya. Membuat Levin menatapnya heran.

"Kenapa di lepas? sini aku masih kangen," Levin berusaha meraih tangan sang pacar. Tapi Bianca malah berdiri meninggalkan Levin sendirian.

"Loh yang, mau kemana?"

Bianca menoleh sebentar, tidak berminat menjawab pertanyaan Levin. Levin tahu, jika sang pacar sedang dalam mode ngambek. Karena dirinya telat makan.

Levin kembali melanjutkan acara menonton televisi, sampai tidak menyadari entah sejak kapan Bianca sudah kembali duduk di sebelahnya.

"Buka mulutnya." Perintah Bianca.

Bang Jago Si Almet Merah ❤️ (End)Where stories live. Discover now