Si merah beraksi

1.6K 169 26
                                    

Aku ingetin lagi, tiap part emang pendek ya. Ini cerita pertamaku ❤️



               Happy reading ❤️

Levin menatap iba kemeja putih kesayangannya, kemeja yang selalu bersih dan rapi. Kini terdapat noda warna merah di lengan sebelah kiri. Sebenarnya bisa saja Levin marah, tapi tidak ada gunanya.

Setelah membersihkan diri, levin merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Baru beberapa detik Levin duduk, seorang tamu tidak di undang tiba tiba masuk kedalam rumahnya.

“Hai kembaran , beda emak bapak.”

Levin memutar bola matanya malas, hilang sudah acara bersantai siang ini.
“Ngapain lo kesini?” tanya Levin sinis.

"Lo lupa."Bagas menggeleng tak percaya.

"Apa?" tanya Levin tak berdosa.

"Kan kita mau demo, tadi lo juga udah setuju mau ikut." Ucap bagas Meyakinkan.

Levin mengangguk, bagaimana bisa dia lupa dengan agenda hari ini. Levin menghela nafas panjang, rencananya untuk bersantai terpaksa di tunda terlebih dahulu.

"Sorry, gue lupa." Sahut Levin, membuat bagas kesal. Sebenarnya, Levin tidak suka keramaian.

"Ikan hiu, makan tomat."Levin mengerutkan keningnya, saat bagas mengucapkan kata kata itu.

"Itu punya gue!" Levin mengingatkan.

"BODO AMAT!" Jawab bagas dengan cepat.

"Ini masalah kita, enggak usah bawa bawa si amat gue kagak kenal." Levin mengambil jaket dan kunci motornya.

Sementara bagas, laki laki itu hanya mampu mengusap dadanya.
"Dasar, temen laknat!"

Setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya Levin dan bagas berangkat ke lokasi demo di depan gedung DPR, di daerahnya. Kedua mata bagas berbinar, saat mengetahui ada ciwi ciwi Cantik memakai masker juga ikut demo.

"Kenapa lo mesam mesem gitu?" Levin bergidik ngeri, menatap tingkah absrud bagas.

Bagas masih tetap tersenyum.

"Lo liat, cewek yang paket almet biru." Ucap Bagas, sambil menunjuk mengunakan dagunya.

"Lo Kenal?" Levin mengikuti arah pandangan bagas.

Sementara bagas hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Anjir, cakep banget. Pasti seleranya bukan gue.” Bagas terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

"Sinting!"

Keduanya kembali diam, selain cuacanya semakin panas. Levin dan bagas memilih mencari teman yang satu kampus dengan mereka.

"Gue mau minjem toa dong." Pinta bagas pada temannya. Tanpa menunggu lama Bagas sudah membawa toa tersebut kearah Levin, berniat akan memimpin barisan.

"Ngapain lo bawa kayak gitu?" Levin benar benar tidak habis fikir dengan tingkah laku bagas.

"Ya mau teriak teriak lah." Jawab Bagas, dengan wajah tanpa dosa.

'Sekalian mau nyari jodoh kalau ada." Lanjut Bagas, membuat Levin berdecih. Kelakuan Bagas, tidak pernah berubah.

Kini semua mahasiswa dari berbagai kampus dengan warna almamater yang berbeda-beda, sudah berkumpul di depan gedung DPR.

"Kak." Levin menoleh kearah perempuan yang ada disebelahnya. Kalau tidak salah ini yang sejak tadi di incar oleh bagas.

"Kenapa?" tanya Levin malas, cowok itu paling malas jika berdekatan dengan perempuan.

Bukannya menjawab, perempuan itu malah memberikan levin. Sebuah masker dan handsanitizer. Sesaat Levin tertegun, dirinya hampir lupa kalau harus mematuhi protokol kesehatan.

"Thanks." Ucap Levin, lalu memakai maskernya.

Setelah itu, Levin kembali fokus pada tujuan awal ada disini. Menyampaikan suara rakyat, meski seringkali tidak di dengarkan oleh wakil rakyat.

Levin terlonjak kaget saat tiba tiba bagas berteriak cukup kencang.

'BAPAK SAH KAN SAJA HUBUNGAN SAYA DENGAN ANYA GERALDIN, UU CIPTA KERJANYA JANGAN!"

Toa beralih ke teman sebelah Levin ,membuat Levin ingin pergi sekarang juga.

"CUKUP CINTAKU YANG KANDAS, JANGAN NASIB PARA BURUH!"

Levin berdecak sebal, lalu mengambil alih toa yang di pakai temannya. Suasana menjadi hening saat Levin menyuarakan isi hatinya.

"CUKUP JANJI MANTAN SAJA YANG PALSU, DPR JANGAN !"

"CUKUP JANJI MANTAN SAJA YANG PALSU, DPR JANGAN !"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Levin Pamungkas (Gantengkan pacar author?)

Bagas Herlambang :)

Revisi pelan pelan, karena aku harus nyiapin naskah baru ya. Makasih yang udah baca, maaf kalau tiap part pendek.

Baca cerita ini, dari jalur apa?

Mandiri atau tiktok?

Kalian dari kota mana?

Follow akun wattpad aku ya :)

Sebelum lanjut part 3, wajib vote dulu ya enggak boleh siders pokoknya :(

Bang Jago Si Almet Merah ❤️ (End)Where stories live. Discover now