Bang Jago Si Almet Merah ❤️ (End)

Selebgram

Tinggalkan jejak

Tandai typo

Happy reading ❤️

Pagi ini Levin dibuat heran dengan kelakuan netizen. Bagaimana tidak, kemarin jumlah followers Instagramnya tidak sampai 10k tapi hari jumlahnya meningkat drastis.

Ya Levin melupakan satu hal.

“Kenapa lo pagi pagi ngelamun?”

Levin mendengus, masih pagi sudah bertemu bagas. Apa tidak ada manusia lain.

“Kepo.” Ucap Levin.

Bagas berjalan kearah kursinya, yang tepat berada di belakang Levin. Cowok itu memang sengaja duduk dibelakang Levin, dengan alasan mudah meminta contekan. Benar benar teman laknat.

Bagas yang menyadari Levin terlalu serius dengan ponselnya, mendadak berhenti. Lalu berdiri di belakang Levin ingin tahu alasan, kenapa sahabatnya Terlihat aneh pagi ini.
Kedua mata bagas membulat tak percaya, bagaimana bisa. Jumlah followers Levin lebih banyak darinya. Bagas tidak bisa tinggal diam.
Sementara itu, Levin menyadari jika bagas berdiri di belakangnya. Dengan cepat Levin menoleh dan memberikan tatapan tajam kepada bagas.

“Ngapain Lo liat liat?” Levin benar benar tidak habis pikir dengan tingkah bagas, jika jiwa kepo nya sudah bangkit.

Bagas yang ketahuan oleh levin dengan sengaja memasang wajah tanpa dosa andalannya.

“cih, Siapa juga yang liatin lo.”

“Kenapa, Enggak pernah diliatin orang ganteng ya.” Lanjut bagas semakin ngawur.

Levin menggeleng tidak percaya, rasanya ingin sekali menyumbangkan. Bagas ke orang yang membutuhkan.

“Kok followers lo mendadak jadi banyak gitu sih Vin.” Bagas mulai memancing Levin.

Levin hanya mengangkat bahu acuh.

“Lo beli followers dimana, kalau murah gue beliin juga dong.” Lanjut bagas semakin membuat Levin pening.

“Mana saya tahu, saya kan ikan.” Sudah jelas itu bukan Levin yang menjawab, tapi bagas sendiri yang menjawab.

Levin hanya menghela nafasnya pelan, semakin dekat dengan Bagas sepertinya hanya akan membuatnya gila.
Berusaha untuk tidak menghiraukan Bagas yang terus menerus berbicara, Levin kembali membuka aplikasi Instagramnya.

Detik berikutnya, Levin teringat sesuatu kalau kemarin dirinya masuk fyp tiktok. Levin tidak mengira kalau mereka akan menemukan Instagramnya secepat itu.

“Vin.” Panggil bagas yang entah sejak kapan duduk di kursi sebelah Levin.

“Hm.”

“Lo beneran suka nisya sabyan?” tanya bagas dengan polos.

Levin terdiam sebentar lalu menjawab.

“Iya.”

Bagas melongo, apa selera Levin setinggi itu?

“Kenapa diem, emang kenapa kalau gue suka nisya sabyan?” tanya Levin sambil menaikkan satu alisnya.

Bagas menggeleng.

“kalau selera lo kayak Nisya sabyan, terus gue kayak gimana.” Bagas benar benar memikirkan seleranya yang sangat berbeda dengan Levin.

“Ya gue enggak tahu lah Bambang.” Bagas mendengus mendengar levin memanggil dengan nama itu. Bambang, kepanjangan dari Bagas Herlambang. Nama lengkap bagas.

“Bambang pala lo !”

“Kiko enak tau.” Levin terkekeh.

“Vin, bentar lagi lo banyak endorsan dong.” Ucap bagas.

Levin mengangkat bahunya acuh.

“Lo kalau rame endorsan, jangan mau.” Lanjut bagas.

Kali ini Levin menoleh kearah bagas.

“Kenapa?” tanya Levin bingung, biasanya kalau soal duit. Bagas sangat semangat.

Bisa Levin lihat, bagas menghela nafas berat.

“Berat.” Lirih bagas.

Levin mengerutkan keningnya bingung.

“Apanya yang berat, emang endors apaan?” Levin merasakan aura negatif.

“Berat.” Ulang bagas, lalu melanjutkan ucapannya.

“Berat, kamu Enggak akan kuat . Biar aku saja.” Jawab bagas dengan wajah tanpa dosa.

Kali ini levin benar benar akan menyumbangkan bagas, kepada orang yang membutuhkan.

“Ikan teri sering bolos.” Ucap Levin lalu berdiri.


“IRI BILANG BOSS !” Lanjut Levin , lalu melangkah pergi karena sudah kesal dengan tingkah bagas.

Melihat Levin pergi, bagas tidak berniat mengejar sama sekali. Karena cowok itu sedang sibuk memikirkan sahabatnya. Yang pintar itu.

“ikan teri sering bolos.” Ucap bagas menirukan ucapan Levin.

“Emang ikan teri sekolahnya di mana?”

Bagas menggeleng pelan.

“Dasar ikan teri Enggak ada akhlak, biaya sekolah mahal malah sering bolos.”