Bukan perbandingan

663 59 5
                                    

Aku enggak pernah bosen selalu bilang tandai typo hehe.
Makin kesini makin enggak jelas ya.
Meskipun makin enggak jelas tapi aku nekat update hehe.

Mau tanya dong readers lama mana nih?

Yang baru baca mana?

Langsung aja yuk !

             Happy reading ❤️





Rasa bukanlah suatu hal yang bisa berpindah dengan mudah. Sekeras apapun penolakan yang pernah kita terima, tidak menjamin seseorang mampu menghapus rasa dengan cepat. Logika sudah ingin menyerah, tapi hati masih ingin bertahan.

"Chat cuma di baca doang," Bianca di buat takjub dengan tingkah Levin. Satu Minggu lebih menunggu balasan, berakhir dengan dua centang biru.

"Aku ra mundur mas!" Bukannya Bianca tidak tahu diri, hanya saja gadis itu ingin benar benar berjuang meski seringkali mendapatkan penolakan.

****

"Levin!"

Mendadak Levin menghentikan langkahnya, suara yang beberapa hari ini tidak di dengar pagi ini sudah menyambutnya. Levin tetap berdiri, tidak berniat menoleh ke belakang. Levin sudah tahu itu suara Bianca.

Kini Bianca sudah berada di sebelah Levin. Sebenernya Bianca sedikit gemas dengan manusia satu ini, tapi Bianca masih berusaha bersabar.

Untungnya sayang, batin Bianca.

"Levin." panggil Bianca.

"Apa?" akhirnya Levin mau menoleh ke samping, Bianca terlihat berantakan. Sejak kapan Levin memperhatikan Bianca?

Bianca menghela nafasnya pelan, berharap tanduknya tidak keluar saat ini juga karena sudah tidak tahan dengan sikap dingin cowok itu.

"Kenapa chatnya cuma di baca?" Bianca berharap, Levin menjawab lupa atau mungkin tidak punya kuota.

Levin masih menatap Bianca sebelum menjawab.

"Emang lo siapa?"

Deg

Tiba tiba Bianca tertawa hambar, benar memang dirinya siapa? harusnya Bianca sadar. Levin tidak pernah menganggap dirinya ada.
Ada rasa yang sulit untuk dijelaskan, tapi mau bagaimana lagi. Levin tetaplah Levin si manusia es.

Levin mengangkat sebelah alisnya saat Bianca tertawa, Levin tahu itu bukan tawa yang sesungguhnya.

"Iya bener gue siapa sih,"

"Harusnya, gue enggak usah nyepam sebanyak itu ya." lirih Bianca.

Bianca kembali tersenyum.

"Apa yang membuat Ayra lebih terlihat daripada aku vin?" akhirnya pertanyaan itu mampu Bianca utarakan.

Levin masih menunggu Bianca menyelesaikan semua ucapannya.

"Kenapa Ayra selalu jadi prioritas, padahal kalian udah mantan?" Bianca tidak peduli, jika Levin akan menganggapnya terlalu ikut campur. Bianca hanya ingin tahu jawabannya dari Levin bukan orang lain.

Levin berdecak sebal, apa hak Bianca menanyakan hal itu? Bukankah setiap orang mempunyai privasi?

"Kalau lo mau tau, Ayra masih segalanya buat gue." bohong, bahkan Levin sudah tidak memiliki perasaan apapun untuk Ayra.

Levin melihat perubahan ekspresi wajah Bianca, terlihat sekali kalau gadis itu sedang kecewa.

"Kenapa Ayra masih prioritas?" Levin mengulang pertanyaan Bianca, membuat gadis itu mengangguk.

"Apa yang gue prioritasin itu selalu penting, gue harap lo tau kalau Ayra salah satu orang yang penting dalam kehidupan gue." tidak, bahkan sejak kejadian itu. Levin sudah menghapus nama Ayra dari dalam hatinya.

Levin sengaja berbohong, Levin sengaja mengatakan semua itu hanya karena Levin tidak ingin Bianca tersakiti oleh harapannya sendiri. Tapi Levin tidak tahu, kebohongan yang baru saja ia katakan. Sangat menyakiti Bianca.

"Jangan pernah membandingkan diri lo sama Ayra, karena perbedaan di antara kalian udah jelas." jelas Ayra adalah masa lalu, lanjut Levin dalam hati.

Bianca mengangguk.

"Makasih." lirih Bianca.

"Untuk?"

Bianca mencoba tersenyum meskipun sulit.

"Makasih, untuk sakit hatinya." jawab Bianca, lalu meninggalkan Levin yang terdiam. Di saat seperti ini, Bianca membutuhkan Bagas untuk berdebat. Bianca membutuhkan Bagas untuk mengeluarkan semua amarahnya.
Karena hanya Bagas, teman berdebat setiap hari tetapi selalu memberikan solusi.



Udah di tandai typonya?

Kalau udah makasih ya.
Masih mau jadi siders? tinggalkan jejak yuk, nulis juga butuh semangat loh. 1 vote dari kalian itu buat aku jadi mood lagi buat nulis.

Udah follow igku belum?
Follow igku : @riaer26
Follow tiktok : @riaer

Dih authornya pm ig terus males Wkwk.

Gapapa dong kan aku pm ig + tiktok di lapak aku sendiri.😂

Makasih udah baca ❤️





Bang Jago Si Almet Merah ❤️ (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant