Cemburu

639 63 7
                                    

Setelah berhasil melarikan diri dari Bagas. Levin dan Bianca memilih masuk kedalam perpustakaan. Sepi dan tenang menyambut mereka, inilah yang levin suka. Tanpa berbicara pada bianca lagi, langkahnya pelan tapi pasti menuju rak buku yang terletak di pojok ruangan.

"Ngapain sih kita ke sini?" tanya Bianca polos, memangnya apa yang biasa orang lakukan jika berada di dalam perpustakaan?

Lagi lagi Levin tidak menghiraukan pertanyaan Bianca.

"Masih banyak loh Vin, tempat yang enak buat pacaran selain di perpustakaan." Ucap Bianca tidak tahu diri, memang siapa yang mengajaknya pacaran?

"Gue kesini mau baca buku. Bukannya mau pacaran!"

Levin menghela nafas, lalu mencari tempat untuk membaca buku. Melihat Levin duduk disebuah bangku, Bianca berniat mengikutinya tapi Bianca kalah cepat dengan seorang gadis yang sudah lebih dahulu duduk di samping Levin.
Bisa Bianca lihat, Levin tersenyum pada gadis itu. Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak Bianca, kenapa Levin bersikap manis pada gadis itu? Apa Levin diam diam menyukai gadis itu?
Bianca segera menepis segala pikiran tentang gadis itu dan Levin. Tidak mungkin Levin selingkuh ! Bianca meyakinkan dirinya sendiri.

"Apa kabar Vin?" tanya gadis yang saat ini bersama Levin.

Levin tersenyum tipis, lalu menjawab.

"Lebih baik dari sebelumnya." Jawab Levin, lalu kembali membaca.

Diam diam Bianca mengepalkan tangannya. Ternyata sejak tadi Bianca mengawasi gerak-gerik keduanya.

"Lo udah punya pacar?" Tanya gadis itu hati hati.

Levin menggeleng membuat gadis itu bernafas lega. Tapi jawaban dari Levin membuat Bianca merasakan sesak didalam hatinya. Padahal mereka hanya sekedar teman, tapi kenapa menyakitkan?

"Levin jahat banget sih, masa gue enggak di akui." Ucap Bianca pelan.

*****

Bagas menatap Bianca heran, sebuah kejadian langka jika gadis itu sendirian. Tidak mengikuti Levin siang ini, padahal baru tadi pagi Levin mengajak Bianca meninggalkan dirinya di kantin.

"Ngapain cemberut gitu?"

Mendengar pertanyaan dari Bagas, Bianca jadi teringat kejadian di perpustakaan. Bianca menghela nafasnya berat. Belum jadi pacar saja Bianca sudah cemburu seperti ini.

"Kalau lo nyari Levin, dia di perpustakaan." Jawab Bianca lesu.

Bagas mengernyit heran, apakah gadis ini sakit. Bagas mengangkat bahunya acuh, Bianca kan juga manusia pasti bisa saja sakit. Entah itu sakit fisik ataupun hatinya.

"Kalau sakit ke UKS sana atau lo pulang." Saran dari Bagas tampak sebagai seorang pacar yang perhatian. Sebobrok apapun Bagas, masih ada rasa peduli jika orang di sekitarnya terlihat mengkhawatirkan.

Bianca menatap Bagas.

"Di UKS, ada obat sakit hati gak?"

Bagas terdiam, dalam hatinya juga berfikir apa di UKS juga ada obat sakit hati?

"Ada cari aja." Jawab Bagas polos.

"Emang iya kok gue baru tau?" tentu saja Bianca tidak akan percaya pada Bagas.

Bagas tersenyum tipis.

"Obat sakit hati itu ada."

"Ada dalam hati lo sendiri, gue enggak tau apa yang buat sakit hati. Tapi gue cuma mau bilang, lo harus bisa bedain mana cinta dan mana obsesi." Perkataan bagas membuat Bianca terdiam. Apakah selama ini rasa sukanya pada Levin hanya sebatas obsesi?

***

Sementara itu, Levin sedang berkutat dengan buku buku yang ada di hadapannya. Lagi lagi Levin mengabaikan kehadiran perempuan di sampingnya. Tapi kali ini perempuan itu bukan Bianca, tapi Ayra.

"Gue bosen disini ke kantin yuk." Ayra mengajak Levin ke kantin, karena perutnya sudah terasa lapar.

"Duluan aja Bi, gue belum laper." Jawab Levin tanpa sadar salah mengucapkan nama.

Ayra terdiam.
Siapa yang di maksud Levin.

"Bi siapa?" Tanya Ayra penasaran.

Levin menyadari kebodohannya. Lalu mengedarkan pandangannya, mencari gadis yang tadi keperpustakan bersama dengannya.
Tapi nihil, disini tidak ada Bianca.

"Sorry, gue kira tadi Lo Bianca." Levin tidak mengerti kenapa malah memikirkan Bianca.

Ayra memaki Bianca dalam hati. Berani sekali gadis yang bernama Bianca merebut Levin darinya.


Update setiap hari Sabtu !!
Kecuali, ada yang minta update cepet :v

Bang Jago Si Almet Merah ❤️ (End)Where stories live. Discover now