Chapter 10

1.3K 240 26
                                    

Benar saja, pada pagi hari, seseorang sudah mengetuk pintu kamar Reina. Si gadis yang masih setengah sadar harus terseok-seok berjalan untuk membukanya.

Harusnya dia tidak terkejut melihat Gojo yang berdiri di depan sana.

"Loh? Kau belum siap-siap?"

"Siap... siap?"

Gojo mengangguk. "Reina-chan, aku sudah bilang, hari ini kau harus pergi."

"Kemana?" tanya Reina. Suaranya masih pekat dengan kantuk. "Dan yang lain mana?"

"Yang lain tidak ikut," kata Gojo santai. "Hanya kau sendiri kali ini."

"Lalu, kemananya?"

Gojo tersenyum.

"Itu kejutan~!"

Dia mencubit pipi Reina. Gadis itu bahkan terlalu lelah untuk merasa malu. Dia memukul tangan Gojo menjauh. Menggerutu di balik napasnya. Wajah merengut.

Sang guru tertawa. "Bersemangatlah sedikit Reina-chan! Nah, kau siap-siap dulu. Aku tunggu di depan, ya!"

Dengan itu, si pria albino langsung melengos pergi.

Reina hanya bisa mendesah. Gojo memang seenaknya. Tapi toh, dia masih murid yang baik dan tidak akan melawan perintah guru. Jadi, dia segera beranjak. Semoga cuci muka bisa membuatnya bangun.

***

Angin pagi di sekolah cukup sejuk. Tangan Reina masuk dalam saku jaket agar tetap hangat. Mereka memang di daerah pegunungan, jadi wajar kalau udaranya dingin. Apalagi pada pagi seperti ini.

Reina menemui Gojo di depan gerbang masuk. Di sana tampak juga Ijichi yang berdiri dengan canggung. Sepertinya agak sedikit gugup.

"Ah, Itu dia! Reina-chan~!" Pria berpenutup mata melambaikan tangan. Reina mendekat sembari tersenyum kecil melihat antusiasme guru itu.

"Wah, kau bahkan sudah dapat seragam. Yaga-sensei cepat juga!" ucap Pria itu.

Reina menunduk melihat pakaian yang dia kenakan. Di bawah jaketnya, ada seragam hitam SMK Jujutsu. Kerahnya tinggi. Dengan kancing insignia sekolah yang terlihat berkilat. Bajunya lengkap dengan rok hitam dan stoking abu-abu.

Syukurlah kode pakaian SMK Jujutsu tidak ketat. Jadi dia masih bisa memakai jaket. Dan dia dengan senang hati mengucapkan selamat tinggal pada dasi SMA Tunas Terpadu yang ruwet.

"Yeah, ini tidak buruk..." gumam Reina. Dia kembali mengangkat kepalanya. Kemudian menoleh ke Ijichi.

"Senang bertemu denganmu lagi, Ijichi-san."

"Tentu saja Kamiya—ah, maksudku, Reina-sama," ucapnya. "Apa-apa kita berangkat sekarang?"

Bibir Reina manyun. "Aku masih belum tau kita akan kemana—"

"Iya. Kita berangkat sekarang!" sela Gojo. Dia mulai mendorong punggung Reina ke arah mobil terparkir. Anak perempuan itu menyerukan protes.

"Tapi—!"

"Sudah kubilang, Reina-chan. Ini Ke-ju-tan!"

***

Tidak banyak percakapan dalam perjalanan. Gojo dan Reina berdiri di kursi penumpang. Masing-masing dekat jendela. Sang gadis sendiri sibuk terpaku. Larut dalam obrolannya dengan Resi.

<Menurutmu kita akan melakukan apa?>

<Memburu kutukan?>

<Secepat ini?>

Local Shaman (A JJK Fanfiction)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt