Chapter 27

398 74 6
                                    

《》《》《》

Ini sangat mengejutkan.

Jika kalian membaca sampai sini, itu berarti kalian sudah mengetahui sedikit banyak soal teknik Keluarga Kamiya. Bagaimana kami dapat menggunakan energi kutukan kami untuk menghapus energi kutukan lain melewati sentuhan.

Ternyata aku salah.

Teknik kami jauh lebih dari itu.

Aku sudah menulis berbagai macam hal pada titik ini. Mulai dari 'minus', 'abolish', sampai teknik-teknik lain yang lebih rumit.

Namun, kalian mungkin menyadari satu hal.

Ya, aku belum menulis tentang Perluasan Penghalang.

Hal ini bukan karena aku tidak ingin menulis soal itu. Melainkan karena aku tidak tahu soal itu. Egoku sedikit lengser mengetahui ada suatu fakta keluarga yang masih asing bagi diriku sendiri.

Namun, kasusnya menjadi lebih aneh lagi.

Aku sendiri tidak pernah belajar soal Perluasan Penghalang karena aku bukan tipe petarung. Aku lebih condong sebagai seorang cendekia. Teknik-teknik Pemurnian yang lain sudah lebih dari cukup untuk mengalahkan roh kutukan tingkat 3-4 yang kadang kutemui.

Akan tetapi, pasti ada seseorang di keluargaku yang tahu, kan?

Lagi-lagi, aku salah.

Aku bertanya pada semua orang. Sepupu-sepupuku, ayah-ibuku, bahkan para petinggi. Mulai dari keluarga kami yang 'normal' sampai yang terbiasa ada di garis depan melawan kutukan. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya.

Hampir semua alasan mereka sama. Teknik Pemurnian sudah cukup bahkan tanpa mempelajari Perluasan Penghalang.

Itu tidak terasa benar. Keluarga kami terkenal karena ketelatenan dalam mencari informasi. Dan mereka ingin bilang bahwa tidak ada satupun catatan mengenai hal ini? Hal yang berhubungan dengan teknik kutukan paling integral Keluarga Kamiya?

Aku tidak percaya.

Itu sebabnya aku berusaha menggali lebih jauh. Dari semua topik, inilah yang benar-benar menguras semua sumber yang kupunya.

Akhirnya, kerjaku membuahkan hasil. Aku mendapat kontak dengan seorang mantan Tetua Keluarga Kamiya yang sudah pensiun sejak dulu dan memilih hidup tenang di pondok kecilnya di atas bukit.

Ada rumor dia satu-satunya Kamiya yang pernah menggunakan teknik itu.

Namanya adalah Kamiya Yoshito.

Yoshito-san terlihat agak mengintimidasi ketika pertama kali aku melihatnya. Dia tinggi dan tegap. Dengan rambut yang sepenuhnya putih. Seperti rubah salju tua yang bijak. Jalannya pincang. Cidera di kaki yang diberikan satu roh kutukan yang cukup beruntung berhasil mendekatinya.

Dia menyambutku di kediamannya. Sebuah pondok yang tampak sederhana dan nyaman. Kami mengobrol dengan ditemani ocha dan beberapa kue kecil. Walaupun awalnya tampak menyeramkan, ternyata Yoshito-san sangat pengertian. Dia dengan senang hati menjawab semua pertanyaanku.

Local Shaman (A JJK Fanfiction)Where stories live. Discover now