Part 32

31.3K 1.8K 75
                                    

HAPPY READING


Minggu pagi Elang berniat mengajak Anna sunmori menggunakan vespa biru kesayangannya. Cowok itu sudah stand by pagi pagi sekali di rumah Anna.

Anna melangkah gontai ke arah Elang yang duduk di vespa. "Lo ngapain sih pagi buta gini nyamperin gue?" Anna menguap. "Masih ngantuk tau ga?!"

"Perlu dibilangin berapa kali, sih? Jangan pake gue-lo, kita kan udah pacaran. Romantis dikit napa," dengus Elang sembari merapikan rambut Anna yang berantakan.

Anna berdecak malas. "Serah deh. Lo mau nunggu di dalem atau di luar? Bebas. Gue mau ganti baju dulu,"

"Buset, gak ada romantis romantisnya lo jadi pacar."

Sembari menunggu Anna berganti baju, Elang mengelap bagian depan dan samping body Vebi--vespa biru, biar nggak insecure sama vespa lain karena kalah kinclong.

"Jangan rewel ya, Veb. Kemarin udah gue manjain lo ke salon, awas aja di tengah jalan mendadak ngadat." Monolog Elang. Cowok itu sering kali memanjakan motor nya yang satu ini. Sebelumnya, belum ada kaum hawa yang pernah diboncengi Elang menggunakan vespa, baru Anna.

Tak lama datang Anna dengan wajah fresh nya, ia belum mandi pagi. Tadi Anna cuma cuci muka+gosok gigi. Gadis itu memakai jogger pants warna hitam, kaos putih polos, waistbag dan sepatu sport senada dengan jogger. "Sinting kali lu ya, ngomong sama vespa," cibirnya.

Elang yang tadinya belum menyadari keberadaan Anna karena cowok itu membelakangi nya, lantas sekarang Elang menoleh ke Anna. "Nggak tau aja, separuh hidup gue tuh ada di Vebi," Elang menyimpan lap tersebut di jok vespa.

Vebi?

Anna yang sedang mengikat tali sepatu, begitu mendengar Elang menyebut nama perempuan langsung menatap Elang tajam. "Siapa Vebi? Selingkuhan lo? Jangan sampe ya ni sepatu gue lempar." Anna berancang-ancang ingin memukul Elang.

"Cemburu?" Goda Elang.

Anna menjadi gelagapan sendiri. "Kaga lah!"

"Masa cemburu sama vespa," Elang terkekeh.

Alis Anna hampir bertautan. "Maksudnya?" Tanya nya tak paham.

"Vebi itu vespa biru aku sayang,"

Sebutan sayang diakhir kata pada ucapan Elang mampu membuat jantung Anna berdetak cepat. Pertahanan Anna untuk menahan agar tidak senyum akhirnya runtuh. "Apaan sih," ia mengalihkan pandang salah tingkah.

"Ih, apaan tuh merah-merah di pipi? Cie blushing," pipi Anna di tarik gemas oleh Elang.

Anna menepis tangan Elang dari pipinya. "Lepas. Makin melar nih pipi," ia mengembungkan pipi lucu.

"Nggak papa, biar gemoy." Elang memakaikan Anna helm bogo.

***

Vespa biru milik Elang saat ini melintasi fly over, terlihat jelas bagaimana sang surya mulai menunjukkan dirinya malu malu dari ufuk timur. "Pacar orang mah kalo ngajak motoran sambil liat senja, lo doang yang ngajakin liat fajar." Ujar Anna sedikit berteriak.

Elang membuka full kaca helm nya. "Nggak apa apa, beda dari yang lain."

"Sunmori jam segini kepagian kali," pasalnya sekarang masih jam setengah enam pagi.

"Jangan salah, ada yang sunmori jam 5 subuh. Kita nyari sarapan dulu mau?"

"Mau!" Setuju Anna.

KEINAN [END]Where stories live. Discover now