Part 37

27.2K 1.9K 279
                                    

Kangen ngedit" lagi, gambar ini ceritanya foto buku nikah Kei & Ken. Next foto lagi ngapain ya🤔

 Next foto lagi ngapain ya🤔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Muka sama leher belang 🙂

Btw cepet banget udah 123k views, updatenya lagi ntar aja pas ude 17k vote kwkw

____________________________________________________

HAPPY READING


🌻

Kabar Keisya hamil membuat keluarga Alison berbahagia. Cakra selaku Papa nya Keisya turut senang, tadi Sinta sempat video call suaminya untuk memberitahukan berita ini.

Arkan meminta maaf pada Keisya karena sudah membuat wanita itu menangis. Sebagai ganti permintaan maafnya, Arkan membelikan tiga dessert box berbagai varian. Dessert box atau coklat adalah andalan Arkan agar Keisya mau memaafkannya.

Keisya di rumah ini diperlakukan layaknya seorang ratu. Mama dan Arkan serta merta menjadi protektif pada Keisya.

Saat ini Keisya duduk bersandar di dada bidang Arkan sembari makan dessert box.

"Cucu Mama mau apa nih? Tenang aja nanti sama Om Arkan diturutin," Sinta memegang perut Keisya seakan berinteraksi dengan calon cucunya.

"Enggak mau apa apa Ma," sahut Keisya, mulutnya di penuhi lumeran coklat.

Arkan berdecak mendengar sebutan embel embel Om yang ditujukan untuknya. "Ma, aku nggak mau dipanggil Om, maunya uncle biar kece. Kalo Om berasa tua banget,"

"Kan sama aja artinya,"

"Tapi aku nggak mau."

"Iya deh, terserah kamu aja. Emang kamu dianggep sama cucu Mama? Kan udah Mama hasut gara gara bikin Keisya nangis. Kasian deh lo nggak di akuin sama calon ponakan,"

Arkan mencebik kesal, ia menaruh kepala di bahu Keisya lalu menatap cewek itu dari samping. "Kei, Abang dianggep kan sama calon ponakan? Masa iya nggak diakuin, udah Abang beliin dessert box loh ini,"

Keisya mengangguk polos, maniknya melihat tontonan kartun di televisi.

"Yes!" Arkan menjulurkan lidah meledek ke arah Sinta. Setelah itu, Arkan melingkarkan tangannya di perut Keisya dari belakang. Wajahnya masih ditumpu di bahu Keisya.

Sinta geleng-geleng melihat tingkah anak pertamanya. Dalam diam, Sinta tersenyum tipis memperhatikan kedua anak yang beranjak semakin dewasa. Tak sadar dirinya segera mempunyai cucu.

"Abang mau?" Keisya sedikit berbalik menawarkan sesendok dessert box.

Arkan menolak. "Buat kamu aja, abisin," ia memainkan rambut panjang Keisya.

KEINAN [END]Where stories live. Discover now