Part 40

31.9K 1.7K 75
                                    

HAPPY READING

gayakin sm part ini :(

"Kita gak jadi cerai, kan?"

Kenan bersimpuh memelas dengan tangan Keisya di genggamannya. Elang dan Liam di usir Kenan dari apart sebab dua cowok itu menertawainya dengan puas melihat dirinya mengerang kesakitan memegang si joni, kurang ajar emang. Tadi Kenan berjalan seperti orang sunat menghampiri Keisya di kamar, beruntung pintunya tidak dikunci.

"Jadi." Putus Keisya.

Deg.

Nafas Kenan tercekat. Genggaman pada tangan Keisya melemah. Demi apapun, kalau dirinya benar-benar cerai dari Keisya, Kenan akan menyalahkan Jodi atas rencana yang diperbuat.

"Kei..." Panggil Kenan melirih tak percaya.

"Jadi— kalo kamu beneran poligami. Sebelum hal itu terjadi, mendingan kita cerai. Jarang istri yang rela dimadu. Aku prefer cerai daripada di poligami. Zaman sekarang poligami cuma buat main-mainan doang, nyari cewek yang mulus. Beda sama zaman Nabi, mereka poligami untuk menyelamatkan janda atau yang kekurangan. Sekarang jauh dari sunnah Nabi, cuma buat nafsu doang. Apa kamu nikahin aku karena nafsu? Karena fisik juga?"

Kenan menggeleng cepat. "Nggak sayang, aku bercanda doang ngomong poligami ke Elang. Aku sama sekali nggak liat fisik, kamu cantik jadi nilai plus bagi aku. Aku nyari pasangan yang sefrekuensi biar hubungannya longlast. Dan alhamdulillah, orang tua aku gak salah pilih kamu buat jadi istri. Cantik iya, nyambung juga iya. Ya walaupun sedikit susah dibilangin sih," ia memelankan suara di kalimat akhir.

Keisya mulai terisak, ia sulit melupakan chat-an tersebut padahal itu semua hanyalah rencana Jodi. "Hiks ... poligami bukan bahan candaan, Kenan. Ucapan itu doa, mikir sampe situ gak?! Hiks... gimana kalo kejadian?"

"Amit-amit jangan kesampaian. Aku gak pernah bayangin hidup aku tanpa kamu. Maaf ya cantik, maaf banyak-banyak." ucap Kenan tulus menciumi punggung tangan Keisya.

Hilih. Semua cowok sama aja ngomong kayak gitu, ujungnya ditinggalin.

"Hiks ... lain kali kalo ada apa-apa cerita ke aku juga, biar akunya gak salah paham. Aku kepikiran tau hiks.." Memikirkan siapa si calon pacar membuatnya bernegative thingking ke Kenan. Mengira itu selingkuhan Kenan ternyata salah besar, calon pacar tersebut ternyata calon pacar Jodi. Kenan hanya ditugaskan untuk memberikan kejutan kecil pada Bella.

Kenan segera merengkuh tubuh sang istri. Untung saja masalah ini cepat terselesaikan. Pasalnya jika ibu hamil terlalu berpikir keras bisa menyebabkan bumil itu stres dan berakibat buruk pada kesehatan janin.

"Maaf ya," kecupan hangat Kenan beri di dahi Keisya. "Jangan pernah bilang cerai, sampai kapan pun kita nggak akan berpisah kecuali maut yang memisahkan."

"Udahan nangisnya, kamu banyak ngeluarin air mata hari ini," Kenan spontan mengusap air mata Keisya.

Cowok itu terkekeh memandang seputaran mulut Keisya yang ternodai coklat. "Kamu makan martabak kenapa celemotan gini sih? Kayak anak kecil tau ga."

"Enak aja, aku udah gede ya. Punya Ktp sendiri."

Alis Kenan terangkat satu. "Masa? Muka kamu aja kayak anak kecil ditambah tubuh kamu pendek," godanya bercanda.

KEINAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang