Part 5

51.1K 4.3K 353
                                    

Sesampainya di kediaman keluarga Alison, Keisya langsung berlari memasuki rumahnya.

Brak

Pintu terbuka secara kasar membuat sang mama yang sedang membaca majalah tersentak kaget.

"Yaampun Keisya, kalau masuk rumah tuh salam dulu," tegur Sinta menghampiri anaknya.

"Assalamualaikum," salam seseorang. Bukan Keisya, melainkan Arkan yang baru memasuki rumah nya.

"Waalaikumsalam, nah ini nih contoh anak baik kalau masuk rumah salam dulu. Buka pintu nggak kaya orang kesurupan" sambil menunjuk nunjuk Arkan.

"Hehe... maaf Ma," kata Keisya menyengir.

"Yaudah sana kamu ganti baju. Nanti kita akan makan malam bersama dengan keluarga sahabat Mama Papa. Dress nya udah di siapin, nanti kamu pakai terus dandan yang cantik dan jangan malu maluin," ujar Sinta.

Keisya menghela nafas. Huft, perjodohan itu lagi. Ia mengangguk pasrah. Kemudian berjalan ke dapur mengambil coklat nya di kulkas.

Di kamar, Keisya nampak melamun sambil memakan coklat. Ia memikirkan nasib nya jika sudah menikah nanti. Pasti ia merasa kerepotan mengurus suami, menyiapkan makanan, dll.

"Dek," Arkan menepuk bahu Kenan membuat Keisya tersadar dari lamunannya.

"Lagi mikirin apa?" Tanya Arkan mendudukkan diri di samping Keisya.

Keisya menggeleng pelan. Arkan tahu jika adiknya ini memikirkan perjodohan konyol itu.

"Kamu yakin ga sama keputusan yang kamu ambil?" Tanya Arkan mengelus bahu adiknya.

"Yakin," kata Keisya.

"Terus apa yang kamu lamunin?"

"Aku setuju sama perjodohan ini tapi..." jeda Keisya

"....aku belum siap nikah muda. Gimana sama sekolah aku? Disaat remaja lainnya asik main sama teman temannya, sedangkan aku...  mengurus suami di rumah. Aku belum bisa apa apa," sambung Keisya lirih.

"Dek. Yakinin dalam diri, kamu pasti bisa jadi istri yang baik kok, asal mau belajar. Kamu juga nantinya ga beda jauh  sama remaja lainnya. Kamu masih bisa have fun sama teman teman," ujar Arkan menasehatinya.

"Mulai besok kamu belajar sama Mama gih, gimana jadi istri yang baik," saran Arkan.

Grep

Keisya tiba tiba memeluk Arkan.

"Makasih ya bang, besok Kei mau belajar jadi istri yang baik dan berguna," mendengar itu Arkan tersenyum.

"Yaudah mandi dulu sana, siap siap ketemu calon suami. Jangan lupa dandan yang cantik biar ga kaget pas liat kamu," ucap Arkan terkekeh.

"Ish abang! Udah sana sana keluar. Hust..hust," usir Keisya mendorong Arkan sampai depan pintu, lalu menguncinya. Ia langsung menuju kamar mandi.

Keisya keluar dari kamar mandi mengambil dress yang telah disiapkan mama Sinta dan menuju ke walk in closet. Setelah memakai dress, ia duduk di depan meja rias memoles wajah cantik nya dengan make up tipis yang terkesan natural.

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
KEINAN [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora