Part 52

23.3K 1.8K 265
                                    

HAPPY READING

Siapkan mental kalian😗🤙
A

njay

Keisya mengerjapkan mata di pagi hari, suara dengkuran keras dari seseorang di sebelahnya menyambut indera pendengaran Keisya. Dahi Keisya mengernyit, Kenan tipikal orang yang kalau tidur tidak pernah ngorok. Pikir Keisya mungkin suaminya lagi kecapekan.

Namun anehnya, saat Keisya mendekat ke Kenan, tercium bau nikotin dan alkohol. Kenan minum? Rokok oke lah, tidak masalah, karena Keisya membolehkannya dan ada izin sebelumnya. Tapi alkohol? Kalau tahu semalam ada acara minum-minum di apartemennya, fix Keisya gusur.

Keisya duduk sambil mencepol asal rambutnya, kemudian hidungnya mengendus mulut Kenan dan benar saja dugaannya. "Kenan, kamu mabok ya semalem?" Tangannya mengguncang tubuh Kenan agar terbangun lalu cowok itu bergegas mandi. Nyatanya, Kenan masih pulas tidak terganggu.

"Aku takut kamu jadi kasar sama aku kayak waktu itu, gara-gara kamu mabok." Keisya memainkan alis Kenan seraya bicara lirih. Ia memutuskan menunggu Kenan sampai bangun, berharap Kenan kembali ke keadaan sadar.

Alhasil, untuk mengurangi bau alkohol yang menyerbak, Keisya menyemprotkan parfum ke sekujur pakaian Kenan.

Sementara Kale, bayi itu merengek mencari sumber asupannya.

Oekk...oeekk

Keisya lantas buru-buru mengembalikan parfum ke lemari khusus, karena terlalu tergesa sampai Keisya tidak sadar ada handuk jatuh membuat Keisya tergelincir. Matanya memejam kala bokongnya terasa nyeri. Takut Kale semakin menangis kencang, Keisya bangkit meletakkan parfum ke tempat asal.

Telat. Kale menangis histeris saat ini.

"Arghh!! Anak siapa si? Bawa anak lo keluar! Gue mau tidur!" Kenan mengerang, kakinya mengacak-acak sprei.

Kale kaget dengan pekikkan Kenan, tangisnya makin menjadi-jadi. Keisya pun sama terkejutnya, tidak menyangka Kenan marah sampai membentak. Selama ini, Kenan selalu menutupi kupingnya dengan bantal jika tidurnya terusik dengan tangisan Kale.

"Kenan! Kamu gak usah ngebentak gitu dong." Keisya berjalan cepat mengambil Kale, meski jalannya agak tertatih akibat terjatuh tadi.

"Bacot! Lo berdua keluar sekarang. Jangan ganggu gue tidur." gertak Kenan menatap sengit Keisya.

Terlihat mata Kenan tampak memerah, Keisya yakin Kenan semalam pasti mabuk. Emosi Kenan dalam pengaruh alkohol.

Wanita itu duduk di tepi ranjang sambil menyusui Kale, tangan Keisya mengelus pelan rambut Kenan. "Kamu mabok ya? Kenapa gak bilang semalem? Aku gak akan izinin kamu main kalo tau pake acara mabok-mabokan segala. Aku pernah bilang, aku gak suka sama cowok pemabuk. Pasti sikap dan kelakuan kamu jadi kasar ke aku."

Bug!

Kenan mendorong Keisya menggunakan kakinya, sehingga mampu membuat Keisya dan Kale jatuh ke bawah. Untung Kale bisa ditahan dengan tangan Keisya, anaknya tidak kenapa-napa sekarang. Remuknya badan Keisya pagi ini, jatuh dua kali.

"Pergi gak lo!" Kenan melempar kasar bantal ke arah Keisya, mampu Keisya tepis supaya tidak terkena Kale.

"Gue itung sampe tiga, kalo lo gak pergi—" Kenan mengambil gelas beling di nakas. "Gue lempar lo pake ini." ia mengangkat gelas berancang melempar Keisya.

KEINAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang