NS_14

28.1K 2.2K 232
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 14

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
Makasih untuk 20k. 🎉🎉🎉
Sebenernya mau updt malem Minggu, tapi pas banget 20k. Anggap aja ini buat perayaan..
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Jeno mendengus tidak sabaran karna babunya belum juga menampakan diri, Jaemin tidak pernah telat selama ini, kalaupun telat pasti tidak lama, anak itu benar-benar menguras kesabaran.

"cabut" Jeno melompat dari kursi diikuti Johnny dan Yuta, sedangkan Chenji masih sibuk di kelas ada ulangan harian, meskipun begundal, dua anak itu selalu mengerjakan ulangannya dengan baik, belajar bersama alih-alih pacaran, meski pada akhirnya nilai Chenle lebih bagus tapi Jisung tetap puas.

Pejalan kaki di sepanjang koridor buru-buru memepet tembok saat Jeno dan dua tangan kananya melintas, memberi akses jalan lebih lebar bagi Jeno dan antek-antek, berusaha untuk tidak mencari masalah dan sepertinya Jeno menyukai jalan koridor yang bebas hambatan.

Namun itu tidak membuat penghuni di dalam kelas diam, puluhan pasang mata mengekori kemana 3 orang ini akan pergi, sebenarnya orang-orang sudah paham kemana 3 orang itu akan pergi, sudah terlalu sering dan itu tidak mengejutkan sama sekali.

"wah bakal ada pertunjukan apa lagi ya" Mela berucap setelah Jeno semakin menjauh, perhatian anak-anak kontan tertuju padanya.

"tapi kasian tau si Jaemin" timpal Agung.

Jio merapat "si Jaemin tadi lewat depan kelas gak sih,"

Cika mengiyakan "bajunya kotor, aku kira ulah Jeno, kalau Jeno aja nyamperin ke kelas bukanya ada yang aneh"

Mela berdecak "gak heran sih, kayaknya kelas sebelah sama-sama gak waras kaya Jeno"

Agung menoleh ke ambang pintu. "kayaknya bakal ada keributan"

Suara bantingan pintu mengalihkan perhatian semua orang di dalam kelas Jaemin, tidak hanya penghuni kelas, penghuni kelas sebelah pun buru-buru ingin tau, memenuhi ambang pintu, atau melongok dari jendela.

Wajah-wajah tenang di dalam kelas itu perlahan menunjukan keterkejutanya melihat siapa yang datang di siang bolong, masih menunjukan wajah angkuhnya. Jeno menyandarkan punggung pada bingkai pintu.

Dahinya sedikit terlipat tipis melihat kekacauan yang terjadi di dalam kelas, aroma cola ini sangat familiar di hidung Jeno.

"Jaemin!" seru Johnny kencang nyaris seperti teriakan.

Suasana kelas berubah sunyi, beberapa anak yang sebelumnya sedang membersihkan lantai kini hanya berdiri layaknya patung.

"Dimana Jaemin" Yuta menggebrak pintu di dekatnya cukup kencang, dan itu semakin membuat sunyi suasana.

Suara lain dari bangku tengah mengalihkan perhatian orang-orang. Yangyang berjalan tanpa minat sampai di depan kelas, ada banyak jarak antara dia dan Jeno.

"Jaemin gak ada di kelas" tukas Yangyang percaya diri.

Smirk menakutkan milik Jeno terlihat, rupanya tidak membuat cowok keturunan Cina itu kehilangan nyalinya. Mata rusanya melebar seolah mengajak berkelahi.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang