NS_04

43K 3.3K 262
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 4

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Jungwoo tersenyum melihat cowok berambut pink memasuki toko, jadwalnya berjaga toserba akhirnya selesai juga, masih 15 menit sebenarnya, itu waktu yang pas bagi Jaemin untuk bersiap.

"tumben tepat waktu" racau mulut Jungwoo saat Jaemin menoleh padanya. Jaemin hanya tersenyum kecil. "udah buruan, aku juga masih banyak urusan" tukasnya.

Jaemin mengangguk kecil kemudian melangkah menuju ruang karyawan, membuka lokernya perlahan kemudian meletakan segala macam perlengkapan miliknya kedalam sana, cowok ini melirik sekilas pintu masuk sebelum mengganti pakaianya, Jaemin takut apa yang menimpanya akan terulang kembali.

Cowok ini merapikan sedikit rambutnya sebelum melangkah keluar, melihat kedatangan Jaemin. Jungwoo buru-buru keluar dari bilik kasir, dan Jaemin buru-buru mengisi.

Dengan cekatan Jaemin melayani pengunjung yang datang, menjaga kasir menjadi pekerjaanya setelah pulang sekolah, dan ini adalah toserba ke tiga. Toserba-toserba sebelumnya memecatnya sepihak karna keseringan telat, Jaemin jadi ingat siapa yang membuatnya sering terlambat datang.

Jeno brengsek.

"wajah mu kenapa?" pertanyaan itu membuat Jaemin menoleh canggung. Cowok berseragam tersenyum tipis saat Jaemin menoleh membuat cowok itu ikut canggung, tanpa sadar ia mengusap tengkuknya.

"17 ribu" ucap Jaemin, mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan cowok itu.

Cowok bername tag Jaehyun tertawa kecil kemudian mengeluarkan selembar uang berwarna hijau, dengan cekatan Jaemin mengeluarkan kembalian, cowok berambut coklat kemerahan itu mengucap terimakasih sebelum beranjak pergi.

Semerbak aroma wangi muncul saat Jungwoo keluar dari ruang karyawan, penampilanya sangat keren, wajahnya yang tampan ditambah tinggi tubuhnya yang di atas rata-rata "aku akan membalas kebaikan mu" Jungwoo menepuk pundak Jaemin lalu keluar, di luar sana sudah ada yang menunggu.

Jaemin terduduk lemas, toserba berubah sunyi, mata rusanya bergerilnya, namun berhenti di kaca lebar tak jauh dari dekatnya, Jaemin mendekat, ia mengusap pipinya yang sedikit bengkak, injakan Jeno tidak main-main, tendanganya juga tidak main-main.

Suara pintu tertutup mengalihkan perhatian Jaemin dari kaca itu, ia menoleh mendapati tiga orang berseragam memasuki toserba, Jaemin bersikap biasa saja, meskipun nafasnya semakin memburu.

"rokok" Yuta menunjuk merk rokok yang dia maksud "3 bungkus" lanjutnya.

Dua orang lainya menyusul membawa beberapa minuman dan cemilan "wah belum menyerah juga" Jisung melirik Jaemin yang sibuk membungkus belanjaan.

"ini toserba ke tiga kan" ada tawa di akhir ucapan Chenle "aku harap hal yang waktu itu tidak terjadi lagi"

Nyali Jaemin menciut, dia benar-benar tidak bisa melawan, ia juga tidak ingin membuat masalah "105 rb" Jaemin mengalihkan pembicaraan.

Yuta menarik kresek belanjaan "anggap saja ini traktiran karna kamu dapet pekerjaan" ucapnya dingin sembari melangkah ke pintu masuk.

Jaemin panic "ta.. tapi"

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang