NS_16

28.3K 2.1K 219
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 16

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.
.

Jaemin mendesah panjang ketika air hangat dari shower mengenai permukaan wajahnya.

Sekali lagi Jaemin menghela nafas, kali ini ia berharap supaya segala bentuk rasa sakit, rasa kesal, muak dan marah bisa ikut hanyut bersama dengan air yang terus mengalir, Jaemin jatuh terduduk dengan air yang masih mengalir itu, membenamkan kepalanya di lipatan tangan, seolah-olah dia sedang di bawah guyuran hujan di tengah luasnya tanah lapang.

Anak ini tidak menangis, air matanya sudah ia habiskan di rooftop sekolah dan sepertinya mulai sekarang musuh Jaemin bukan lagi Jeno tapi teman sekelasnya juga.

Sudah tak ada yang bisa Jaemin pertahankan lagi, semuanya sudah sirna tepat ketika Jeno mulai memasuki dunianya, menghancurkan dunia indah dan merubahnya menjadi dunia yang pekat akan kegelapan.

Jaemin menengadah, air shower itu perlahan membasahi wajah, entah kenapa rasanya benar-benar melegakan, sampai Jaemin benar-benar merebahkan diri di bawah guyuran air, perlahan kedua mata rusanya mulai terpejam, rasa hangat itu masih ia rasakan.

Lalu apa yang akan Jaemin lakukan di dalam kelas mulai besok, apa yang harus dia lakukan jika bertemu SUngchan dan dua temanya, apa yang harus Jaemin lakukan..

Hiks...

Tepat ketika Jaemin membuka mata, wajah Rose mamanya yang pertama ia lihat, disusul aroma coklat panas dan sedikit aroma mint yang entah asalnya dari mana, wanita itu menangkup wajah Jaemin dengan kedua tangan, menghasilkan sensasi hangat di kedua pipinya, mama terlihat sangat khawatir meskipun senyum lebarnya belum juga redup.

Rose mengusap rambut anaknya, kemudian berhenti sebentar di dahi "jangan membuat mama khawatir. bisa-bisanya pingsan di kamar mandi" Rose membenarkan selimut yang menutupi tubuh Jaemin.

Jaemin memaksakan diri untuk tersenyum "tadi tu Jaemin Cuma tidur doang ma, kan kita ga ada bat up jadi Jaemin tiduran deh"

Wanita itu berdecak pelan "kamu tu pingsan Jaem. Untung ada temen mu yang datang"

Dahi si manis berkerut "Jaemin gak punya temen"

Rose memberi aba-aba pada Jaemin supaya menoleh, dan nyali Jaemin seketika menciut melihat siapa yang berdiri diambang pintu, Jeno menoleh ke arahnya dengan senyum yang terpaksa, sebenarnya ia hanya sungkan pada mama Jaemin.

Jeno bersandar di ambang pintu santai, tanganya menggenggam mug berisi coklat panas dan handuk yang bertengger di leher, rambutnya terlihat sedikit basah, cowok itu hanya mengenakan kaos polos berwarna hitam dan celana Jins, ah sepertinya cowok itu menanggalkan jaket.

Sekarang Jaemin tau darimana datangnya aroma mint tadi, Jeno benar-benar identic dengan aroma mint.

"tadi Jeno yang gantiin baju kamu, dia yang ngeringin badan dan rambut kamu, dia juga yang gotong kamu ke kasur, mama gak tau kalau gak ada Jeno"

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now