NS_17

28.7K 2.1K 145
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 17

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.
Ihiy warningnya makin banyak.
.
.
Btw aku update seminggu sekali..
.
.

Sejak tadi perhatian Jaemin tertuju pada tiga bangku kosong di barisan tengah, hari ini tepat hari ke-5 sejak kejadian di rooftop dan menjadi hari ke 4 sejak Woojin, Sungchan dan Guanlin tak menampakkan diri, tiga anak itu mendadak masuk rumah sakit, rumornya mereka bertiga kecelakaan, ada rumor lain yang mengatakan bahwa ketiganya babak belur sampai tulang-tulangnya patah, tidak mungkin kalau Jeno yang melakukan itu kan?

Suara ketukan dari arah pintu mengalihkan perhatian semua orang di dalam kelas termasuk Jaemin. Bu Ambar yang sebelumnya tampak asik mengoreksi jawabann anak didiknya pun menoleh kearah pintu. Melihat siapa yang datang, Ambar bangkit dari duduknya dan melipat tangan di depan dada.

Buru-buru membuat pertahanan, emosinya tiba-tiba naik tanpa sebab hanya karna melihat kehadiran Jeno. Namun, Ambar buru-buru meredakan emosinya dengan mengatur nafas, Jeno murid paling menyebalkan, murid yang punya hoby bikin guru-guru yang puasa di hari senin atau kamis terpaksa buka di azan dzuhur, menceramahi Jeno panjang lebar membuat kehilangan tega, tenggorokan rasanya kering namun yang mendapat ceramah selalu masa bodoh, membuat guru-guru semakin semangat menceramahi, tapi akhirnya menyerah juga.

Jeno menggaruk tengkuknya kikuk masih di ambang pintu, pandangan mata penghuninya tertuju padanya "cuma lagi latihan soal kan bu?"

"ya" jawab Ambar singkat. "ada apa?"

Cowok itu tersenyum, pandanganya menyapu area kelas "manggil Jaemin, lanjutin hukuman"

Merasa namanya disebut. Jaemin kontan menoleh, dan sepertinya Ambar menyadarinya "Jaemin selesaikan hukuman mu, tugas mu dikumpul setelah pulang sekolah"

Jaemin merapikan bukunya, lalu memasukan kedalam kolong meja, tatapan anak-anak kelas benar-benar membuat Jaemin risi, membuatnya buru-buru melangkah maju, walaupun tanpa sadar Jaemin menjerumuskan dirinya kedalam kandang singa.

"Jaemin izin bu" pamit Jaemin pelan.

Ambar mengangguk "ya" jawabnya sembari mengekori Jaemin sampai anak itu tak terlihat. "lanjutkan tugas kalian" seru Ambar pada penghuni kelas.

Jaemin berjalan beberapa langkah di depan Jeno, jika saja Jeno tidak datang ke kelas, mungkin Jaemin sudah lupa kalau dia masih punya hutang untuk membersihkan kamar mandi, tapi sungguh rasanya malas sekali, dia hanya ingin tidur di kelas tanpa membuat masalah di luar sini.

Sayangnya Jeno yang membawanya pergi, berjalan di belakang membuat Jaemin aneh, cowok dibelakangnya berjalan sangat santai dengan kedua tangan masuk kedalam saku celana identitas, seragam yang tidak sempurna dikancingkan itu berkibar karna tertiup angin, dan dasinya yang menggantung hanya sebagai hiasan.

Jeno menahan lengan Jaemin saat cowok itu hendak berbelok, dengan dahi yang berkerut, Jaemin hanya pasrah saat lenganya mulai di tarik, "mau kemana?" tanya Jaemin yang saat itu masih mencerna apa yang terjadi.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang