NS_03

58.3K 3.5K 348
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 3

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Suara klakson bus berbunyi nyaring, memberi aba aba kepada semua orang untuk segera naik karna Bus akan segera melanjutkan perjalanan ke halte berikutnya, suara pintu otomatis yang tertutup menjadi tanda bahwa bus benar-benar akan meninggalkan halte.

Si supir sekilas menatap halte yang mulai ditinggalkan dari pantulan kaca spion, perlahan kepalanya menggeleng seperti ada rasa heran dan aneh bercampur menjadi satu. Cowok itu selalu menarik perhatianya, meskipun rambutnya berwarna pink tapi tidak membuat wajahnya secerah rambutnya.

Dan sepertinya anak itu belum pernah naik busnya meski sekali, seperti menunggu sesuatu yang membuatnya resah, ada di beberapa kesempatan ia bisa melihat wajah anak itu biru babak belur, ada kalanya wajah itu bersih tanpa luka, sayangnya ia belum pernah melihat anak itu tersenyum meski sekali.

Cowok yang supir maksud adalah Jaemin, cowok itu duduk manis di tempatnya, meremas jari jemarinya sambil melirik jam kecil di pergelangan tangan kanan, ia sudah memprediksi kalau cowok itu akan terlambat lagi, dan itu artinya ia juga akan terlambat seperti biasanya.

Entah kesalah apa yang membuatnya terbelenggu, terikat dengan orang itu, membuatnya harus menjadi orang lain, benci tentu saja, tapi dia tidak punya tenaga sekedar untuk berseru, miris sekali.

Sejak terikat tanpa kejelasan Jaemin menjadi siswa yang memiliki catatan terlambat paling banyak, namanya sudah jelek di mata guru guru piket, mereka sudah menganggap jika cowok ini adalah manusia yang sama sekali tidak disiplin dan itu tandanya ia akan sulit mendapat perlakuan baik dari sekolah.

Cowok ini menghembuskan nafas asal lalu melirik pantulan wajahnya pada papan kaca disebelahnya, ia mengusap pelan sudut mata memastikan jika di bagian itu sudah mulai membaik, bekasnya sudah mulai menghilang ternyata, sekarang saatnya untuk menyiapkan mental untuk apapun yang akan terjadi di sekolah nanti.

Tepat 15 menit sebelum bel berbunyi, cowok berseragam osis dengan balutan jaket kulit hitam berhenti di depanya, tanpa aba-aba ia melempar tas ransel berwarna hitam tanpa ampun, tak butuh waktu lama cowok itu sudah menghilang, melesat secepat cahaya.

Sementara cowok berambut pink ini buru buru memungut tas di depanya, saatnya menunggu bus yang akan mengantarnya ke sekolah, cowok brengsek itu adalah penyebab dari segala beban yang cowok ini alami.

Namanya Jeano, seperti pemilik atas tubuhnya, orang yang mengancam akan membotaki kepalanya jika rambutnya tidak di cat warna pink, orang yang menonjok wajahnya hingga sudut matanya membiru, orang yang paling Jaemin benci.

Benda kotak yang sejak tadi Jaemin tunggu akhirnya merapat ke halte, dengan cepat Jaemin melompat bersamaan dengan beberapa orang. Isi bus tidak lerlalu penuh menyisakan kursi kursi kosong yang masih bisa di duduki, namun cowok ini enggan melangkah menuju kursi kosong, wajahnya terlampau cemas, ia tidak ingin terlambat lagi.

12 menit yang sangat panjang, Jaemin melompat turun dengan cepat masih ada 3 menit sebelum bel berbunyi, entahlah Jaemin bisa sampai gerbang tepat waktu atau tidak, langkahnya dibuat sulit karna tas ransel hitam di lengan kanan, entah apa yang Jeno bawa, mungkin bom molotof.

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now