NS_06🌸

54.6K 3K 309
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 6

.

Na_Ren

.

Cerita sengaja diulang dari awal, pertama banyak yang belum selesai baca sampai Season 2, kedua banyak yang menyarankan untuk dari awal, ketiga supaya ceritanya lengkap.

Mohon pengertiannya.

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Jaemin tertunduk gusar tak jauh dari Jeno, kakinya terasa pegal karna dipaksa berdiri tanpa alasan jelas, masih banyak waktu sebelum Jaemin menjaga toserba menggantikan Jungwoo, acara datingnya bersama Lusas sudah ia persiapkan jauh-jauh hari, Jaemin ingin membantunya juga, dia tidak ingin mengacau segala persiapan yang sudah Jungwoo lakukan, menggantikanya menjaga toko juga bukan hal yang berat, tidak berat sama sekali malah.

Hatinya murni, sifatnya periang, senyumnya semanis madu, perilakunya baik, pemurah dan penyayang, sayangnya kedatangan Jeno mengubur segala sifat indah itu, sosoknya yang periang perlahan meredup, cowok manis ini jarang bicara, jarang tersenyum, kehadiranya tak terlihat, tak punya teman, bahkan seisi kelas seperti memusuhinya tanpa sebab.

Itu sangat melukai Jaemin, ada kalanya dia ketinggalan informasi kelas, ada kalanya ia harus melakukan hal yang tidak diingin kan akibat pemilihan secara sepihak, menjadi orang yang di asingkan, bahkan namanya saja tidak diterima di dalam grub chat kelas.

Padahal Jaemin takut sendiri.

Rasanya dia juga ingin seperti anak seusianya, duduk bersama sahabat, jalan bersama di sekitaran taman, nonton bareng, ngobrol bareng, bolos pelajaran bareng, membuat memory indah bersama.

Bahkan melihat Jeno tertawa bersama antek-anteknya itu membuat Jaemin iri, mereka begitu dekat denganya tapi tidak membagi tawanya bersama, menganggapnya tak ada, atau mungkin menganggap keberadaanya seperti patung yang tak bernyawa.

Jaemin menunduk merasakan sesuatu yang basah mulai meluncur dari kedua matanya, rasa ini begitu menyiksa, membuatnya tidak bisa tidur, membuatnya harus bertanya pada dirinya sendiri akan kesalahan apa yang membuatnya harus berada ditempat ini.

Dari tempatnya Jeno melirik cowok yang entah sejak kapan ia perintah berdiri di ujung ruangan, jangan salahkan Jeno kalau Jaemin tidak bisa pulang hari ini.

Tepat ketika Jeno merapat, cairan bening yang asalnya entah dari mana mengotori permukaan sepatu, itu membuatnya merasa jijik.

Jaemin menongak penuh kebencian tanpa menghapus pipinya yang basah akan air mata.

Jeno tertawa kecil tanganya terangkat lalu mengusap sudut matanya, namun, cowok berbadan mungil itu buru-buru menarik wajahnya menjauh, membuat ibu jarinya menggantung tanpa alasan, sekali lagi cowok itu terkekeh.

Cowok brengsek itu memiringkan wajahnya mengamati wajah cowok di depanya dengan seksama, matanya mengamati jauh lebih dalam, semuanya terasa indah. Jeno tidak mengelak akan satu fakta ini.

"berani-beraninya mengotori sepatuku" dengusnya.

"aku mau makan!" seru Jisung memecah konsentarasi pada ruangan itu, penghuninya refleks menoleh, kemudian ikut berdiri, merapikan seragamnya.

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now