NS_15🌸

37.3K 2.2K 350
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 15

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN.
.
.
Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.
Ihiy warningnya makin banyak.
.
.
Tarik nafas
.
.

Langit sudah mulai mendung namun orang yang Jaemin tunggu tak juga menampakan diri, Jeno menyuruh Jaemin menunggu di depan sekolah karna ingin menitip tas, jadilah Jaemin disana, menundukan kepalanya sembari bersandar pada tembok di belakang,suasana sekolah sudah mulai sepi, tentu saja karna bel pulang sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu.

Dan karna Jeno, ia masih terjebak seperti ini, menunggunya bosan, mulutnya pun lelah terus mengunyah permen karet, lidahnya masih mati rasa setelah merasakan bagaimana jijiknya sperma Jeno.

Jaemin mengusap sudut matanya yang kembali berair, pandanganya tertuju pada sepatu hitamnya yang sudah mulai meluntur warnanya, kesal, sedih, sakit, bahkan Jaemin pun tidak bisa mendiskripsikan bagaimana perasaanya sendiri.

Suara motor yang berhenti di dekatnya membuat Jaemin menengadah.

Woojin tersenyum miring melihat Jaemin balas menatapnya. "ditungguin Jeno di rooftop A"

Wajah Jaemin berubah bingung, sekilas ia menoleh ke belakang lalu kembali menatap Woojin "gak percaya ya udah" Woojin menutup kaca helmnya sebelum menarik gas dan melajukan motornya.

Apa tadi Jaemin salah dengar?

Langkah Jaemin akhirnya menuju ke gedung A, menaiki anakan tangga satu-persatu, tidak biasanya Jeno ingin bertemu di rooftop, biasanya cowok itu akan meminta bertemu di markas. kenapa Jeno plinplan sekali.

Satu helaan nafas terdengar kasar, rasanya lelah sekali menaiki anakan tangga sampai lantai 5 dimana rooftop itu berada, tapi ketika ia sampai disana bukan wajah Jeno, Yuta atau Johnny melainkan wajah Sungchan yang tiba-tiba menarik dan membantingnya kea rah matras.

Jaemin menerjab-nerjabkan matanya meratapi apa yang baru saja terjadi, dan ketika kesadaranya kembali wajah itu berubah panic, ada semburat ketakutan di sana. "Apa yang kamu lakukan?" tanyanya pada Sungchan yang saat ini berada di atasnya.

"aku, menjamu kedatangan mu"

Wajah Jaemin langsung mengeras, dengan kuat Jaemin menerjang Sungchan membuat cowok itu jatuh tertidur di atas matras, sementara Jaemin bersiap untuk kabur, tetapi tentu saja gerakan Jaemin terlalu lambat, tak butuh banyak tenaga bagi Sungchan untuk membalik keadaan.

"apa kamu selalu memberontak saat dibawah Jeno" Sungchan menahan pergelangan tangan Jaemin di kedua sisi kepalanya.

"TUTUP MULUT MU, Lepaskan aku!!!" serunya.

Sungchan bersmirk ria, ada sisi lain dari seorang Na Jaemin yang baru pertama kali ia lihat, si manis yang lemah lembut ternyata bisa mengeluarkan seruanya dengan baik, lantas apa dia bisa mendesah dengan baik juga?

Mata Jaemin membulat ketika bibir tipis SUngchan menyapu bibirnya, melumat dan menghisap bibir merah Jaemin intens, kesadaran Jaemin yang masih diambang membuatnya tak banyak bergerak, tubuhnya seketika membeku.

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now