NS_53.

11K 1.1K 431
                                    

A fanfiction
.
.
Nightsade 53
.
Na_Ren
.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.
(Kayak ada yang hilang tapi entah apa)

(Kayak ada yang hilang tapi entah apa)

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Hari yang cerah, tidak biasanya Jeno terbangun karna suara kicau burung diluar, semalam setelah Yuta dan Johnny mengantar sampai gerbang, Jeno langsung membilas tubuhnya, entah apa yang dia lakukan setelahnya, yang jelas Jeno tidur cukup cepat, dan tidurnya hari ini terasa sangat pulas.

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Jeno, tak lama pintu kamarnya terbuka pelan, Jina muncul membawa setumpuk pakaian bersih yang sudah di setrika.

"sudah bangun ternyata" Jina berucap sembari melangkah menuju lemari yang terletak persis di sebelah pintu masuk. "sarapan pagi ini ada bubur ayam" ucapnya tanpa ditanya.

"hm, terimakasih" kata Jeno dengan senyum lebar.

Jina ikut terkekeh "ayo bangun, langitnya cerah"

Di atas meja makan, tiga mangkuk berisi bubur dan beberapa toping di dekatnya sudah rapi berjejer, tapi tempat itu masih kosong, dibelakang Wendy sedang sibuk menyiapkan jus, sementara papa duduk di taman, membaca Koran pagi di temani secangkir kopi di atas meja,

'jadi seperti ini kegiatan pagi hari' gumam Jeno, entah sudah berapa tahun terlewat, tempat besar ini hanya ia jadikan tempat untuk tidur, urusan lain ia lakukan diluar, rumah ini seperti bukan tempat yang cocok untuknya.

Jeno menuruni satu tangga tersisa, berjalan pelan menuju pintu kaca, bersandar di ambang pintu, entah apa maksdnya, tapi pergerakanya itu membuat papa menoleh.

"duduk" titahnya. Sebenarnya Donghae cukup terkejut melihat Jeno sudah rapi dengan seragam di pagi hari.

Derit kursi yang terdnegar menjadi tanda jika anak laki-laki itu sudah duduk di depan papa anteng. Kadang ada beberapa hal yang terlewat dari pandangan.

Donghae melipat Koran di depanya lalu meletakan diatas meja "tidur mu nyenyak?"

Jeno mengangguk kecil "tidak pernah senyenyak ini"

"mama sudah tiada, bisakah kamu jadikan papa salah satu alasan supaya tetap berada di sini,?"

Wajah anak laki-laki itu terlihat kaget mendengar penuturan papanya "ternyata rela tidak semudah itu ya pa, ada saatnya Jeno menyesal ngelepasin mama"

Nightshade (Nomin End)✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon