NS_19

23.4K 2.1K 299
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 19

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN.
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.
.
.
Belajar sana,, Jan baca ff terus.
.
.

Jaemin merapatkan kakinya, cowok berambut pink itu mengusap dahi dan sudut matanya lagi, rasanya benar-benar perih, sepertinya Jaemin harus mencari kursi kosong, waktu berjaga toserba masih 30 menit, Jaemin tidak membutuhkan waktu selama itu, ia hanya ingin duduk sebentar guna meredakan sengatan-sengatan yang muncul di bagian selatanya, yap hanya itu saja.

Dan ketika Jaemin menemukan kursi kosong, seseorang lebih dulu menduduki membuat cowok itu berdiri di samping kursi linglung, ah lebih tepatnya merasa malu, tapi Jaemin bisa bernafas lega saat orang itu mau berbagi duduk bersamanya.

"kita bertemu lagi" ucap orang itu setelah menenggak minumanya.

Cowok satunya menoleh dan benar, ini bukan pertemuan pertama mereka. Jaehyun tersenyum kea rah Jaemin, membuat Jaemin harus membalasnya meski hanya senyum tipis.

Jaehyun memutar otak, mencari topic yang bisa membuat Jaemin mau bicara, sepertinya anak itu sangat-sangat pendiam "kamu mau ke toserba?"

Jaemin mengangguk kecil "ya" jawabnya sembari memijat pahanya pelan, rasa perihnya sudah mulai menghilang, tapi taka pa biar seperti ini dulu.

"kaki mu sakit?"

Pemilik rambut Pink menoleh kemudian menggeleng pelan "enggak, hanya lelah" ucapnya diakhiri tawa kecil yang hambar.

Keduanya masih bertatap "mata mu sembab seperti baru saja menangis, apa hari ini sangat berat untuk mu?"

Cowok satunya kembali menunduk, ya hari ini sangat berat, tidak hanya hari ini, hari esok dan seterusnya mungkin akan sama, semesta tidak pernah memihak, selalu memojokan dan akhirnya Jaemin harus kembali berkutat dengan Jeno, "ya hari ini berat sekali" jawab Jaemin getir.

Jaehyun menyandarkan punggungnya, pandanganya menatap langit sore yang masih cerah dengan semburat warna jingga, hanya beberapa saat sebelum perhatianya kembali tertuju pada Jaemin, cowok ini mengulurkan tanganya "pegang tangan ku, aku akan memberi mu kekuatan untuk hari ini"

Jaemin menoleh ragu, tapi senyum Jaehyun begitu meyakinkan, entah dorongan dari mana sampai Jaemin meletakan telapat tanganya di atas telapak besar milik Jaehyun, mengisi kekosongan di sela-sela jarinya, dan di detik berikutnya Jaemin menarik tanganya, menggunakanya untuk menutup wajahnya.

Cowok satunya tidak protes, mungkin benar kalau hari ini adalah hari yang sangat buruk bagi Jaemin, Jaehyun membiarkan saja saat suara isakan perlahan masuk kedalam indra pendengaranya, bahu itu naik turun karna menagis.

"menangis lah itu akan menenangkan mu" Jaehyun menggunakan tanganya untuk menepuk pundak Jaemin menenangkan.

Dan ini adalah hal luar biasa yang pernah Jaemin lakukan selama hidupnya, ia belum pernah menangis di depan orang lain karna beratnya hidup, ia belum pernah melakukan ini sebelumnya, dan rasanya benar-benar melegakan, ya sangat-sangat melegakan, bahkan ia tak perduli saat Jaehyun mulai membawanya kedalam pelukan.

Nightshade (Nomin End)✅जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें