NS_48

10.8K 1.1K 278
                                    

A fanfiction

.
.

Nightsade 48

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.

Jisung dan Chenle terlihat begitu serius bertaruh. Keduanya menampilkan permainan basket yang begitu keras, begitu sadis. Kontak fisik yang berlebihan. Lemparan yang mematikan. Sehingga orang yang menonton tidak berani berada terlalu dekat dengan area permainan, takut dengan serangan bola nyasar akibat permainan.

Chenle sama sekali tidak membiarkan Jisung menembus pertahanannya dengan mudah. Dibuat Jisung menjadi sangat kelelahan dengan memasang pertahanan serapat mungkin. Tidak dibiarkannya Jisung memegang bola terlalu lama, pun mengambil alih dribelan bola basketnya dengan gampang. Tidak akan semudah itu!

"berhenti,,, aku lelah" rengek Jisung.

Rengekan itu hanya dibalas tawa diiringi suara bola yang masuk ring.

Jisung limbun, cowok itu merebahkan tubuhnya, tak berapa lama diikuti Chenle di sebelah. Keduanya tos ala-ala sebelum membuat kesunyian.

"aku benar-benar rindu momen berdua seperti ini" Jisung memecah kesunyian.

"sudah ku duga, kamu emang bucin"

Jisung mempoutkan bibirnya "memangnya kamu tidak?"

"tidak"

"aku marah" pout Jisung.

Cup

"kok Cuma di pipi"

"Berisik Park Jisong"

-

Winwin membeku saat lengan kekar tiba-tiba memeluknya dari belakang, Winwin mengenali aroma citrus ini, aroma parfum yang Winwin pilihkan untuk Yuta, ia bisa bersyukur karna Yuta menyukai aroma yang ia pilihkan itu.

"aku meerindukan mu" ucap Yuta. Cowok berambut gondrong ini menjatuhkan dagunya di pundak sang kekasih tanpa melepas pelukan.

Winwin menepuk pelan lengan Yuta "apa semuanya mulai membaik, kamu hanya memberi ku kabar seperti itu terus, aku butuh kejelasan" pout Winwin diakhir ucapanya.

Yuta menghirup aroma sang kekasih dalam "sebenarnya memburuk, Jeno belum muncul sampai sekarang, gak ada yang tau dimana dia, anak itu hilang begitu aja"

Cowok cina ini hanya tersenyum saat Yuta berkali-kali mengatakan rindu padanya, karna nyatanya mereka tidak pernah bertemu nyaris 2 minggu, Winwin tidak keberatan, malah kalau bisa dia ingin Yuta menghampirinya saat semua masalah sudah selesai, tapi disisi lain Winwin ingin berada di dekat Yuta saat cowok ini sedang kacau.

"ceritakan semuanya pada ku"

"sambil cudle ya"

"jangan aneh-aneh tapi"

"gak janji"

Ck

-

"kalau aku pergi kaya Jeno kamu bakal ngapain?"

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now