NS_51

9.7K 1.1K 221
                                    

A fanfiction

.
.

Nightsade 51

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.

Kedatangan Jeno kedalam kelas bertulis MIPA 3 membuat suasana ruangan kelas itu berubah sunyi, cowok itu menyandarkan punggungnya pada ambang pintu, sesekali menggigit bibir bawahnya tanpa ketara.

Benaknya tiba-tiba bertanya kenapa dari 35 bangku di dalam ruangan ini, kenapa harus bangku Jaemin yang kosong, kenapa harus bangku itu yang sudah tidak berpenghuni, kenapa bukan bangku lain saja, Seharusnya masih ada Jaemin disini, harusnya cowok itu masih disini menemani Jeno, sayangnya pemiliknya benar-benar pergi meninggalkan semua kenangan.

Jeno menatap ruangan itu sekali lagi, tidak ingin ada yang terlewati satu jengkal pun, Seperti seseorang yang sudah memantapkan diri untuk ikut pergi.

Ruangan ini pernah menjadi saksi bisu dimulainya era pembullyan itu, di ruangan ini ia banyak menorah luka baik fisik maupun pada batin Jaemin, tidak heran kenapa Jaemin akhirnya memutuskan untuk pergi, meninggalkan Jeno yang berjanji akan mempertanggung jawabkan semuanya.

Tentu saja Jeno yakin jika suatu saat nanti entah bagaimana caranya, baik dia maupun Jaemin bisa bertemu lagi, suatu saat nanti, Jaemin pasti akan datang kepadanya untuk menagih janji ini.

Sudah lama ia tidak merasakan hal seperti ini hingga dadanya terasa sesak.

Penghuni kelas hanya diam, sesekali menatap bos besar dengan helaan nafas, sampai Jeno akhirnya beranjak dari sana setelah bel masuk terdengar.

Kepergian Jeno membuat beberapa anak dari kelas sebelah buru-buru mencibir, meskipun tidak ada yang tau ada apa sebenarnya di antara Jeno dan Jaemin, tapi kepindahan Jaemin yang mendadak pasti ada sangkut pautnya sama cowok berandalan itu.

"pas udah pindah aja baru di cariin, sok jadi yang tersakiti" komentar Gisel berapi-api.

"anak Mipa 3 juga pada nangis pas Jaemin ngumumin mau pindah sekolah, dulu-dulu kemana aja coba"

"anjir najis banget liat muka Jeno kek gitu, sekarang nyesel tuh Jaemin pergi"

Lia tertawa "udah gak punya budak sekarang, jadinya kosong, lu gih jadi budak Jeno sana" Lia menyenggol lengan Salsa.

"kalau aku jadi budak Jeno mah mending bunuh diri lebih awal, ogah banget" Salsa berkomentar kesal.

"mau tau yang lebih najis gak?" tanya Amel dari ambang pintu.

"apa tuh" tanya beberapa anak.

"muka anak Ipa 3, fix bakal ogah punya urusan sama kelas itu, kalian masih inget gak sih pas Jaemin di kerjain sama anak sekelas, beneran gak punya hati nurani"

"pokoknya kita harus mengibarkan bendera perang sama anak kelas sebelah" tukas Lia membahana.

Kedatangan Pak Agus menghentikan acara gibah membahana kelas Mipa 2 ini, penghuninya langsung bersiap untuk pelajaran.

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now