NS_27

26K 2K 323
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 27

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun, biar ga terlalu berat di akhirat nanti⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.
Review baca sendiri yak
.
.

Jaemin mulai menyerah saat tanganya di tarik paksa melewati lorong asing yang baru pertama kali Jaemin pijak, tempat ini berbeda dari susunan Apartemen yang sebelumnya, terkesan lebih elegan dan lebih mewah, lantas untuk apa Jeno membawanya kemari.

"lepasss!!" rintih Jaemin lagi dan lagi, si manis memang tidak pernah belajar dari kejadian sebelumnya, jangankan teriakan, air matanya pun tidak akan pernah membuat Jeno luluh.

Kini Jaemin hanya bisa menggigit bibir bawahnya, cengkraman Jeno tidak pernah main-main, mau sekuat apapun usahanya untuk melepas cengkraman tangan Jeno pun pada akhirnya hanya sia-sia. Rasa takut itu sudah menguasai diri Jaemin sejak di depan toserba tadi.

Tidak sekali dua kali Jeno menjadikan Jaemin pelampiasan atas kemarahanya, tapi selalu menjadi tanya, apa yang membuat Jeno semarah itu dan apa memang perlu dilampiaskan pada Jaemin?

Air mata Jaemin semakin deras, otaknya pun sudah memberi warning kala tubuh Jaemin di dorong masuk salah satu apartemen, tubuhnya jatuh ke lantai, tapi dengan cepat Jeno lebih dulu menarik rambutnya kasar hingga si manis berdiri.

"Jen-Jeno sakiiitt" rintih Jaemin, rasanya seperti kulit kepalanya mau lepas, membuat kepalanya pening di tambah Jeno menghempaskan kepalanya begitu saja membuat belakang kepalanya membentur dinding.

Jeno memepet Jaemin ke tembok tanpa jarak, membuat helaan nafas ketakutan itu menerpa kulit leher karna posisi Jaemin yang menunduk. "sejak kapan?"

Jaemin kembali menggigit bibirnya yang mulai bergetar, ia ketakutan, sangat.

"BICARA JAEMIN!"

Jeno membentak Jaemin keras, membuat si manis yang berada di kungkunganya tersentak kaget sebelum kembali mengkerut ketakutan.

"maa-aaf" Jaemin hanya mempu mengucapkan satu kata itu.

Debaman keras terdengar karna tinjuan yang Jeno arahkan pada dinding "kamu tau kesalahan mu?" bisik Jeno bagai bisikan setan.

Jaemin mengusap wajahnya kasar lalu mengangguk lemah "aku tidak sengaja bertemu di pameran"

Jeno berdecih "lalu kamu menerima ajakan dia pulang bareng? Terus pergi kemana lagi"

"makan"

PLAKKK!!

Tubuh Jaemin terjatuh dilantai dengan rasa sakit di pipi sementara mulutnya sedikit mengaga, dengan cairan berwarna merah yang mulai meluber, si manis membeku sebentar, jemari tanganya perlahan terkepal setelah menyeka darah dari mulutnya "ap-apa kesalahn hiks aku. Apa kesalahan ku" kali ini tidak hanya ada genangan air mata, Jaemin benar-benar menangis dengan posisi bersimpuh.

Ia menangis dengan raungan yang cukup keras "apa kesalahan ku hah.. katakan Jeno!!"

Jeno melepaskan pengait pada gespernya buru2. dalam sekali tarikan benda pipih panjang itu terlepas dari celanya "ku rasa kamu semakin lancang"

Nightshade (Nomin End)✅Where stories live. Discover now