Part 4

35 11 1
                                    

"Sejak aku melihatmu perasaan ini hadir begitu saja. Rasa senang juga tenang yang tidak bisa kujelaskan saat menatap wajahmu. Perasaan yang belum pernah kurasakan. Semoga perasaan ini tidak lagi kembali menggores hati."

📍Rizky Satria Pratama

Seorang perempuan mengenakan seragam batik SMA Light Star dengan rambut sebahu kini sedang berada di ruang makan.

"Mama mana Vin?" tanya Alena saat melihat adiknya.

"Kata bibi udah berangkat dari subuh,"

"Oh."

Mereka mulai mengambil makanan ke piring masing-masing. Hening. Tidak ada yang bersuara, hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.
Setelah menghabiskan makannya mereka bersiap berangkat ke sekolah.

"Lo bareng gua kak?"

"Eng--" Ucapan Alena terpotong oleh getaran handphone nya.

Clara calling

"Hallo Ra,"

"Lo jadi berangkat bareng gue?"

"Jadi dong,"

"Oke gue otw."

Panggilan terputus.

"Enggak Vin. Gua bareng Clara," ucap Alena pada adiknya.

"Oh yaudah gua duluan ya kak. Lo hati-hati,"

"Iya, lo juga."

Setelah Davin pergi Alena menunggu Clara di ruang tamu. Ya, Davin dan Alena Kakak beradik. Umur Davin dan Alena tidak berbeda jauh, hanya beda 2 tahun. Usia Alena sekarang 18 tahun, sedangkan Davin 16 tahun.
5 menit kemudian terdengar suara klakson. Alena menghampiri Clara.

"Pagi Ale,"

"Pagiii Claraa. Yuk berangkat,"

"Meluncur." jawab Clara kemudian mengendarai motor nya.

📍📍📍

Bersamaan dengan Clara dan Alena seorang laki-laki memasuki gerbang SMA Light Star. Clara meletakkan motornya di parkiran sekolah. Tanpa mereka sadari ada laki-laki yang sengaja meletakkan motornya satu barisan dengan motor Clara.

"Yang lain udah pada dateng belum ya?" tanya Alena.

"Paling baru kita Le yang dateng. Lo kayak gak tau mereka aja,"

"Hahaha yaudah ke kelas yuk." Alena merangkul Clara meninggalkan parkiran.

Laki-laki itu tersenyum melihat senyuman manis dari wajah Alena. Entah mengapa dia selalu merasa senang jika melihat perempuan itu.
Saat sedang memikirkan perempuan itu tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Woi pagi-pagi udah senyam senyum aja lo!"

"Yaelah Rel ganggu aja lo!" sentaknya kesal.

"Hahaha btw tumben lo gak telat?"

"Gua tadi nganterin Naya dulu Rel,"

"Oh yauda kantin kuy,"

"Kuylah."

Sesampainya di kantin Rizky dan Karelo menghampiri teman-temannya yang sudah sampai lebih dulu.

"Wah kesambet setan apa lo Riz jam segini udah nyampe?" tanya Bara.

"Tau lo tumben banget jam segini udah nyampe. Biasanya juga jam 8 baru dateng,"

"Lo gak ketempalan setan rajin kan Riz?"

"Atau semalem lo salah minum obat?"

"Dalam rangka apa lo dateng pagi,"

"Bang Dirga mereka jaat. Aku dijolimin," Rizky mengadu pada Dirga dengan muka yang dibuat melas.

"Najis geli gua liatnya Riz," ucap Bara.

Mereka terbahak mendengar ucapan Bara yang kelewat jujur.

"Hahaha jadi... Haha lo... Kenapa dateng pagi Riz?" tanya Zafar yang berusaha meredakan tawanya.

"Gue nganterin Naya ke sekolahnya dulu tadi," jawab Rizky sambil mengambil makanan milik Dirga.

"Oh jadi lo gak kesambet kan?" tanya Bara memastikan.

"Gue gak kesambet atau ketempelan setan mana pun manteman ku tercinta,"

"Lagian gue heran temen berubah bukannya di dukung malah dicurigain." Rizky melanjutkan ucapannya sambil mengambil makanan milik Bara.

Teman-teman Rizky saling melirik kemudian tersenyum penuh arti.

📍📍📍

Disisi lain Alena dan Clara sedang duduk di kursi depan kelas mereka.

"Bina mana sih. Udah mau bel belom dateng juga,"

"Bentar lagi juga paling dateng Ra."

Di ujung koridor lantai 2 terlihat seorang perempuan berambut panjang berjalan dengan terburu-buru.
Dia menghela nafas lega ketika melihat kedua temannya duduk di kursi depan kelas mereka.

"Astaga Bina kebiasaan banget lo ya. Telat mulu,"

"Yaelah Ra gua gak telat, orang ini bel-- aww," Bina meringis karena seseorang menabraknya.

"Citraaaa bisa gak sih lo sehari aja gak rusuh?" tanya Bina kesal.

"Hehehe sorry Bin, gua takut keburu bel. Gua gak liat kalo ada lo," jelas Citra.

"Kalian dari mana?" tanya Alena.

"Dari koperasi nganterin nih anak curut beli gesper," jawab Dara.

"Dih sembarangan banget tuh mulut kalo ngomong. Enak aja anak curut, orang cantik begini masa disamain sama curut." Sentak citra kesal.

Clara dan Bina tertawa sedangkan Alena hanya terkekeh menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat nya.

✨✨✨

Bel masuk berbunyi, siswa siswi SMA Star Light yang masih berada di luar kelas berjalan terburu-buru menuju kelas masing-masing.

"Kita ke kelas dulu ya guys, nanti istirahat ke kantin bareng ya. Byee," Citra menarik tangan Dara dan satu tangannya melambai ke arah sahabatnya.

Alena, Bina, dan Clara masuk ke kelas menunggu guru mata pelajaran pertama yang akan mengajar di kelas mereka.

📍📍📍

Bel istirahat berbunyi, siswa siswi berhambur keluar kelas. Alena, Bina, dan Clara menunggu kedua sahabatnya di dalam kelas.
Saat mereka bertiga sedang asik dengan ponselnya tiba-tiba seseorang muncul dari balik pintu....

Jakarta, 08 Februari 2021

📍Rizky & Alena [On Going]📍Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ