📍Rizky & Alena [On Going]📍

Part 9

Semua diciptakan berpasangan.
Setelah hujan ada panas.
Setelah gelap ada terang.
Setelah tangis ada tawa.
Setelah luka ada bahagia.
Dan aku harap kamu adalah bahagiaku, selamanya.
📍Rizky Satria Pratama

-Rizky & Alena-

Alena berdecak kesal dan memutar kedua bola matanya malas karena Rizky tidak menyadari pintu mobilnya yang masih terkunci. Bukannya membuka pintu mobilnya Rizky malah memejamkan mata. Semenit dua menit hingga lima menit menunggu Rizky belum juga membuka matanya. Alena mengurungkan niatnya membangunkan Rizky saat melihat raut lelah tampak jelas di wajahnya. Alena meneliti wajah laki - laki di depannya. Wajah tegas, dingin, juga konyol yang biasa diperlihatkan Rizky berubah menjadi teduh dan menenangkan saat sedang tertidur seperti ini. Saat sedang memperhatikan wajah Rizky ada suara yang mengintrupsi Alena, membuatnya kembali tersadar.

"Gue tau gue ganteng, ngeliatinnya gak usah sampe segitunya kali. Nanti kalo lo naksir gue gak tanggung jawab ya." Ucap Rizky masih memejamkan matanya.

Sedangkan Alena mengerjapkan matanya dan mendengus kesal saat menyadari Rizky tidak tidur melainkan hanya memejamkan matanya.

"Siapa juga yang ngeliatin lo, pede banget jadi orang." Ketusnya.

"Oh gituuu, terus kenapa lo masih di mobil gue? Takut kangen ya?" Tanya Rizky penuh percaya diri.

"Kalo mobil lo gak dikunci juga gue udah turun dari tadi," jawabnya kesal.

"Terus kenapa gak bilang gue?"

"Yaa... Ya gue pikir lo tidur, yaudah buruan bukain pintunya!"

Rizky menggelengkan kepala, terkekeh melihat sikap ketus Alena padanya. Sejujurnya Rizky sadar jika pintu mobilnya masih terkunci, namun Rizky berpura - pura tidak tahu karena ingin menahan Alena lebih lama bersamanya.

"Buruan buka pintunya! Kita udah kelamaan di mobil nanti warga curiga." Alena memukul lengan Rizky.

Suara Alena mengintrupsi Rizky kembali pada kesadarannya jika ia masih bersama Alena di dalam mobilnya.

"Iya iyaa galak banget sih jadi cewek." Rizky turun kemudian membuka pintu mobilnya yang terkunci.

Baru saja Alena ingin melangkahkan kakinya namun suara Rizky menarik perhatiannya.

"Gak bilang makasih gitu?"

"M.A.K.A.S.I.H." Ucap Alena menekan setiap huruf kemudian keluar dan membanting pintu mobil Rizky. Meninggalkan Rizky yang terkekeh dan mengelus dadanya karena kaget mendengar suara pintu yang ditutup Alena dengan kencang, lebih tepatnya pintu yang dibanting oleh Alena.

***

Selepas mengantar Alena pulang, Rizky menjalankan mobilnya menuju rumah. Sesampainya di gerbang Rizky melihat mobil honda jazz merah terparkir di halaman rumahnya. Satpam di rumah Rizky membukakan gerbang saat sadar anak majikannya datang. Rizky membuka kaca mobilnya dan tersenyum kepada Pakde--- panggilan Rizky kepada satpam tersebut--- saat melewatinya.

Rizky disambut oleh kedua adik nya saat memasuki rumah, Naya dan Sya. Rizky tersenyum melihat kedua adik nya, namun senyumnya pudar saat melihat seorang perempuan sedang duduk di ruang tamu bersama Papa nya. Mendadak Rizky kehilangan mood nya untuk berada disana. Tanpa mengatakan apa - apa Rizky beranjak ke kamar nya yang berada di lantai dua. Naya dan Sya menganggil Abangnya, namun Rizky mengabaikan begitu saja.

Rizky menghempaskan tubuhnya ke kasur, memejamkan matanya. Sekelebat memori saat bersama Bundanya terputar, disana terlihat seorang anak laki-laki berlarian mengejar gelembung dari tembakan ikan. Anak lelaki itu tertawa saat berhasil memecahkan gelembung, dia adalah Rizky. Rizky kecil berlari saat Bundanya mengejar dan tertawa saat Bundanya berhasil menangkapnya. Rizky kecil tertawa lepas karena Bunda mengelitiki perutnya yang membuatnya kegelian.
Azka--- Papa Rizky--- menghampiri istri dan anaknya yang sedang bermain gelembung. Rizky yang awalnya berada dalam dekapan Bunda berusaha melepaskan diri saat melihat kedatangan Papa nya. Berhasil lepas dari dekapan Bunda Rizky berlari kearah Papa kemudian bersembunyi dibalik tubuh tegap itu, mencari perlindungan agar dirinya tidak mendapat serangan dari sang Bunda.