Part 27

1 1 0
                                    

"Kamu adalah penawar luka paling nyata yang aku rasa. Aku harap kita selamanya."
📍Rizky Satria Pratama

"Ya gapapa dong, aku malah lagi pengen naik umum. Udah lama gak naik umum soalnya. Emang kamu janjian dimana Ky?" jawab Alena.

"Hmm Bentar aku liat dulu chatnya." Ucap Rizky.

"Di restoran jepang gitu Len. Namanya Little Japan di daerah Haji Nawi." Jawab Rizky menjelaskan.

"Yaudah yuk kita ke rumah aku dulu taro mobil abis itu otw kesana pake mobil kamu." Ucap Alena.

"Okay, kamu jalan duluan. Aku di belakang kamu, hati-hati ya nyetirnya." Ucap Rizky mengusap kepala Alena sayang sambil tersenyum.

"Siap pak bos." Jawab Alena terkekeh.

Rizky dan Alena masuk ke mobil masing-masing. Alena menjalankan mobilnya lebih dulu meninggalkan parkiran sekolah, dibelakang mobilnya ada Rizky yang juga meninggalkan parkiran sekolah menuju rumah Alena. Sesampainya di rumah, Alena memasukan mobil Davin ke parkiran.

Rizky membukakan pintu mobil agar Alena segera masuk. Mereka berjalan menuju restoran Little Japan yang berada di daerah Jakarta Selatan. Padatnya ibu kota membuat perjalanan Rizky dan Alena terhambat. Satu jam perjalanan, kini mereka sampai di restoran Little Japan di daerah Haji Nawi Jakarta Selatan.

Rizky menggenggam tangan Alena meninggalkan parkiran menuju pintu masuk restoran. Begitu sampai di depan pintu masuk restoran, mereka disambut oleh pelayan restoran.

"Mas Rizky ya?" tanya pelayan restoran.

"Iya benar dengan saya sendiri." Jawab Rizky.

"Kalau begitu saya antar ke ruangan outdor, anda sudah di tunggu Bapak Doni." Ucap pelayan restoran.

Rizky dan Alena berjalan mengikuti pelayan restoran menuju outdor area. Begitu sampai pelayan pamit pergi. Suasana menjadi tegang. Alena yang paham kegelisahan Rizky langsung menggenggam tangan Rizky.

"It's okey Ky, ada aku." Bisiknya pelan.

Doni yang menyadari kehadiran Rizky dan Alena menoleh, kemudian mempersilahkan keduanya duduk.

"Mau pesan dulu?" tanya Doni -asisten Azka-Sekedar basa-basi.

"Gak perlu, saya buru-buru." Jawab Rizky dingin.

"Baik kalau begitu langsung saja. Disini saya mewakili Bapak Azka untuk mengambil semua fasilitas yang sudah beliau berikan kepada Anda. Menurut perintah yang diberikan, beliau meminta anda untuk mengembalikan mobil, handphone, apartement, semua kartu yang diberikan, motor. Jika ada fasilitas yang belum saya sebutkan dan itu adalah pemberian dari Bapak Azka, mohon kesediaannya untuk ikut dikembalikan." Ucap Doni.

"Baik, ini semua adalah fasilitas yang diberikan oleh Bapak Azka. Ini kunci mobil saya, mobilnya ada di parkirkan. Bisa langsung dibawa. Ini handphone saya, kunci apartement ada di kamar saya di kediaman Bapak Azka, ini semua kartu yang diberikan beliau, dan untuk kunci motor juga ada di kamar saya di kediaman Bapak Azka. Ada lagi?" Jawab Rizky dingin.

"Baik semua fasilitas yang diberikan Bapak Azka saya terima. Kalau seandainya kamu membutuhkan bantuan uang untuk biaya sekolah atau untuk kebutuhan hidup kamu dan adikmu, kamu bisa menghubungi saya. Ini kartu nama saya. Ini merupakan uang dari keutungan perusahaan Ibu Devina, jadi anda tidak perlu khawatir. Dan restoran ini salah satu restoran milik Ibu Devina. Ada yang ingin kamu tanyakan?" ucap Doni setelah menjelaskan.

"Saya minta untuk tidak memberitahu apapun tentang saya dan adik saya Naya kepada Bapak Azka. Saya kira pertemuan kita cukup sampai disini. Terimakasih." Jawab Rizky datar.

Rizky menggenggam tangan Alena, berjalan meninggalkan restoran Little Japan.

"Hei, tenang ya. Ada aku, aku disini buat kamu sama Naya. Kita lewatin semua bareng-bareng ya." Alena mengusap punggung tangan Rizky yang sedang menggenggam tangannya.

"Mau mampir ke warung dulu gak Len?" Tanya Rizky.

"Boleh, apa sih yang enggak buat kamu." Ucap Alena gombal.

"Hmm udah bisa gombal Alen nya aku nih?"

Alena hanya terkekeh. Keduanya memasuki warkop yang berada di pinggir jalan.

"Aku pesen es kopi susu, kamu mau pesen apa Len?" tanya Rizky.

"Kamu belum makan nasi loh, gak boleh minum kopi. Sini aku aja yang pesen, biar kamu gak makan sembarangan." Ucap Alena.

"Roti bakar coklat keju 1, pisang coklat keju susu 1, minumnya ice coklat 2." Ucap Alena pada pelayan warkop.

"Oke neng, ditunggu ya."

Sambil menunggu pesanan mereka jadi Rizky memulai pembicaraan.

"Kayaknya ada yang udah paham banget nih sama kesukaan aku." Ucap Rizky meledek Alena.

"Apaan sih, itu mah umum kali. Siapa yang gak suka coklat?" Alena mengelak.

"Aku tuh gak suka coklat tau sebenernya." Jawab Rizky.

"Terus sukanya apa? Mubazir dong makanan sama min----"

"Aku Sukanya kamu." Ucap Rizky.

"Ky apaan sih bercandanya gak lucu." Jawab Alena ketus.

"Kalo aku serius gimana?" tanya Rizky.

Belum sempat Alena menjawab, pesanan mereka datang.

"Udah makan aja, gak usah kebanyakan ngelantur." Sahut Alena.

Mengikuti ucapan Alena, Rizky memakan makanan yang tadi dipesan oleh Alena. Rizky lebih dulu menghabiskan makanannya, berjalan meninggalkan meja untuk membayar pesanannya dan Alena. Setelah itu Rizky berjalan keluar warkop meninggalkan Alena yang masih duduk di tempat semula.

"Ky mau kemana? Aku belum selesai makan." Panggil Alena.

"Kamu lanjutin aja makannya, aku cuman ngerokok bentar di luar." jawab Rizky dengan santainya.

Alena mengentikan makannya, beranjak dari tempatnya menyusul Rizky.

"Sejak kapan kamu bawa rokok lagi?" tanya Alena begitu berhadapan dengan Rizky.

"Bukan urusan kamu." Jawab Rizky santai sambil menghirup rokoknya.

"Bukan urusan aku kamu bilang? Selama ini kamu cerita semua masalah kamu ke aku, kamu minta aku buat temenin kamu, kamu minta aku jangan tinggalin kamu. Iya aku turutin, aku ada buat kamu disini, aku selalu temenin kamu. Tapi apa balesan kamu? Ngerokok depan aku disaat aku berusaha mati-matian ngejauhin kamu dari benda itu. Aku sayang sama kamu Ky. Apa semua yang aku lakuin buat kamu selama ini gak bisa buat kamu ngerti perasaan aku ke kamu? Aku tuh apa sih Ky buat kamu? Apa guna nya aku disini kalo kamu lebih milih rokok itu dari pada cerita sama aku?"

"Jawab Ky! Jangan diem aja kamu!"

"Len, maafin aku." Rizky membuang rokok nya.

"Aku cuman gak tau harus gimana lagi Len." Ucap Rizky lemah.

"Kamu punya aku, ada aku disini Rizky. Aku temenin kamu ketemu asisten Papa kamu, kamu bisa bicarain ini sama aku. Kita cari solusi nya sama-sama, bukan begini caranya. Bukan dengan ngerokok." Ucap Alena marah.

"Iya aku salah. Aku minta maaf."

Jakarta, 03 Agustus 2023

📍Rizky & Alena [On Going]📍Where stories live. Discover now