Part 15

18 4 2
                                    

Tuhan jangan biarkan senyum itu redup. Bantu aku untuk membuat senyum itu tetap hidup.

-Rizky & Alena-

Saat Alena, Naya, dan Sya sedang melipat mukena terdengar suara langkah kaki memasuki rumah. Rizky yang mendengar pun langsung melihat siapa yang datang. Dan begitu melihat kehadiran seseorang di rumahnya wajah Rizky berubah dingin. Naya dan Sya yang sudah selesai melipat mukenanya segera menghampiri Abang nya.

"Hallo Sya, hallo Naya." sapa perempuan itu.

"Hal---"

"Tadi katanya abis makan mau ke taman, jadi gak?" ucap Rizky memotong ucapan kedua adiknya.

"Jadiiii." jawab Naya dan Sya serempak.

Azka yang melihat seorang perempuan asing di rumah nya bertanya kepada putranya.

"Siapa Ki?" tanya Azka.

"Saya Alena om, tem---"

"Bukan urusan Papa!" potong Rizky cepat.

"Ayo kita ke taman nanti keburu sore." ucap Rizky kepada Alena, Naya, dan Sya.

Tanpa pamit dengan Papa nya Rizky berjalan meninggalkan rumahnya.
Alena menghela nafas kemudian ikut melangkah di belakang Rizky dengan Naya dan Sya yang di gandeng di sisi kiri dan kanan.

***

Hening. Canggung mendominasi suasana dalam mobil. Alena bungkam, paham jika mood Rizky sedang tidak bagus. Sedangkan Naya dan Sya sibuk berbisik, entah apa yang mereka bicarakan.

"Abang sama Kak Naa kok diem aja?" tanya Naya memecah keheningan.

"Abang sama Kak Naa berantem?" tanya Sya.

Rizky melirik sekilas dari kaca spion depan kemudian kembali fokus pada jalanan. Sedangkan Alena yang mendengar pertanyaan Naya dan Sya berbalik ke belakang dan tersenyum.

"Enggak kok, kita gak berantem. Abang diem itu karena Abang capek. Emang Naya sama Sya gak capek ngomong terus?"

Naya dan Sya ingin menjawab pertanyaan Alena, namun urung karena Rizky lebih dulu bersuara.

"Abang tuh kalem, emang kalian mulutnya kayak petasan banting." jawab Rizky meledek kedua Adiknya.

"Abanggggg!!!" ucap Naya dan Sya merengek.

"Hahaha." tawa Rizky pecah.

Alena terkekeh, menggelengkan kepalanya melihat tingkah Rizky yang usil dengan kedua Adiknya.

"Lena."

Merasa dipanggil Alena menoleh ke kanan.

"Iya?"

"Thank you." ucap Rizky tersenyum.

Rizky menoleh, pandangan mereka bertemu beberapa detik sebelum Rizky kembali fokus menyetir.

"Lo kebanyakan bilang makasih hari ini, Rizky." ucap Alena tanpa menghilangkan senyum di bibir nya.

"KAMU Kak Naa! K-A-M-U." ucap Naya menekankan setiap huruf.

"I-iya, ka-kamu kebanyakan bilang makasih sama a-aku. Pokoknya nanti ka-kamu harus nyanyi!" ucap Alena gugup.

Dan di tempat nya Rizky menahan tawa melihat wajah Alena yang salah tingkah, menggemaskan. Rizky menggelengkan kepala, menoleh ke Alena kemudian mengacak rambut Alena dengan tangan kirinya.

📍Rizky & Alena [On Going]📍Where stories live. Discover now