Part 19

4 2 0
                                    

Dan untuk pertamakalinya setelah badai yang menerpa Rizky tersenyum.
Kini mereka berada di meja makan, memakan nasi goreng sosis buatan Bude. Di meja makan Naya tak hentinya berceloteh.

"Bude nasi goreng sosis nya enak." Naya memuji masakan Bude.

"Makasih Naya cantik." ucap Bude tersenyum.

Ya, kini mereka makan bersama tak terkecuali Bude.

"Sama-sama Bude. Tapi tetep lebih enak masakan Bunda nya Naya."

Senyum yang menghiasi wajah Rizky lenyap, digantikan perasaan sesak. Bude melirik Alena dan Rizky bergantian.

"Emang Bunda kamu kemana?" tanya Davin.

Alena yang mendengar itu menginjak kaki Davin yang berada di sebrang nya.

"Aww apasih kak! Sakit!"

Alena menatap Davin horor, Davin yang melihat itu semakin kebingungan.

"Bunda kerja jauhh banget, Naya gak tau dimana. Tapi kata kak Alen Bunda itu sayang sama Naya, sayang sama Abang makanya Bunda cari uang yang banyak biar bisa ajak Naya sama Abang jalan-jalan. Iya kan kak Alen?" ucap Naya meminta persetujuan pada Alena. Alena mengangguk.

Setelah itu Alena berdiri, menarik tangan Davin untuk menjauh dari meja makan.

"Lo tuh ya! Gak liat apa tadi Rizky kacau begitu. Bisa-bisanya lo nanya soal Bunda nya Naya!" sentak Alena setelah berhasil membawa Davin ke ruang tamu.

"Gue gak tau kak, sorry." Davin menyesali perbuatannya.

"Yaudah nanti kalo Naya udah selesai makan lo temenin dulu, ajak ke taman atau kemana terserah. Yang penting masih di dalem rumah." ucap Alena.

"Emang lo mau kemana kak?"

"Mama Papa masih di luar kota kan?" bukannya menjawab pertanyaan Davin, Alena malah balik bertanya.

"Iya, emang kenapa?" tanya Davin bingung.

"Rizky sama Naya nginep disini malem ini." putus Alena.

"Hah?" Davin masih belum mengerti apa yang terjadi.

"Ck! Ceritanya panjang. Udah iya aja kenapa sih!" sentak Alena kesal.

"Ini Bang Rizky loh kak bukan temen-temen lo yang emang udah biasa nginep disini." jawab Davin tak mau kalah.

"Dia----"

"Lena gue ke rumah dulu ya ambil barang." ucap Rizky memotong pembicaraan Davin.

'Ke rumah, ngambil barang?' tanya Davin dalam hati.

"Titip Naya bentar ya Len." lanjut Rizky menyandarkan lamunan Davin.

"Ky, wait. Gue temenin ya." pinta Alena.

"Gak usah, Lena. Lo temenin Naya aja." ucap Rizky menolak.

"Sampe depan deh, yayayaya." ucap Alena dengan puppy eyes nya.

Rizky mengusap puncak kepala Alena sambil tersenyum kemudian mengangguk. Sementara Davin dibuat melongo dengan kelakuan keduanya yang bersikap romantis seolah dirinya tidak ada, kurang ajar!

"Ekhemm ada orang." ucap Davin.

"Oh orang, kirain setan." sahut Alena.

"Ck! Susah ngomong sama orang bucin!" Davin berdecak kesal.

"Siapa suruh masih disitu." jawab Alena tak mau kalah.

"Udah-udah kalo kalian ribut terus gue kapan jalannya?" ucap Rizky menengahi.

📍Rizky & Alena [On Going]📍حيث تعيش القصص. اكتشف الآن