Part 5

32 9 0
                                    

"Jangan takut membuka hati hanya karena pernah disakiti, sebab tidak semua orang akan menyakiti."

---Rizky & Alena---

Bel istirahat berbunyi, siswa siswi berhambur keluar kelas. Alena, Bina, dan Clara menunggu kedua sahabatnya di dalam kelas.

Saat mereka bertiga sedang asik dengan ponselnya tiba-tiba seseorang muncul dari balik pintu.

"Alohaa gais i'm kambekk," suara nyaring Citra mengalihkan perhatian mereka bertiga.

"Brisik anak curut!" sentak Bina kesal.

"Sensi bener bu," ledek Citra.

"Yaudah langsung ke kantin aja kuy," ajak Clara.

"Kuy." jawab mereka bersamaan.

Besok SMA Light Star akan mengadakan seminar tentang kewirausahaan yang diisi oleh alumni SMA Light Star 7 tahun lalu. Hal ini menjadi topik terkini yang sedang dibicarakan oleh siswa siswi SMA Light Star.

"Eh besok katanya mau ada seminar di aula," ucap Citra.

"Ah yang bener lo," sahut Clara.

"Tau ntar kita udah seneng-seneng eh gak jadi," ucap Bina menimpali.

"Enggak kok ini beneran guys," jawab Dara.

"Katanya sih gak semua murid," sahut Alena.

Mereka duduk di sudut kantin agar tidak berdesakan, selain itu di sudut kantin tidak langsung terkena sinar matahari jadi tidak panas dan terasa sejuk.

"Terus perwakilan perkelas gitu?" tanya Clara.

"Kayaknya sih gitu," jawab Dara.

"Yaudah paling nanti juga dikasih tau," ucap Alena.

"Btw mau pesen apa nih?" tanya Bina.

"Samain aja lah." sahut Clara yang diangguki semuanya.

Bina dan Alena memesan bakso dan es teh manis kemudian kembali duduk menunggu pesanannya datang.
Saat sedang menunggu pesanan mereka kembali berbincang.

"Eh lo tau gak sih?" ucap Citra.

"Enggak," jawab mereka kompak.

"Gua belom selesai ngomong!" Citra mendengus kesal sementara sahabatnya tertawa melihat ekspresi Citra.

"Tau apa?" tanya Bina setelah meredakan tawanya.

Pertanyaan Bina menggantung karena pesanan mereka datang.

"Masa kemaren Alena di peluk sama Rizky," Citra memberitahu apa yang dilihatnya kemarin saat dia ke koperasi untuk membeli folio.

Uhuk Uhuk
Dara yang sedang minum tersedak karena ucapan Citra.

"Ale di peluk Rizky? Gak ngarang kan lo?" tanya Dara memastikan.

"Iya ben---"

"Bukan di peluk. Kemaren itu gua mau ngambil bola kasti terus gak liat kalo ada orang jadi gua nabrak dia trus di tangkep sama dia karena gua mau jatoh," Alena menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

"Oh." Dara menganggukkan kepalanya.

Setelah itu hening, mereka sibuk menikmati makanan yang sudah disajikan.

📍📍📍

Pelajaran olahraga sudah selesai kini masih ada waktu 20 menit sebelum pergantian jam pelajaran. Seorang anak laki-laki berjalan menuju kantin diikuti oleh teman-temannya.

"Eitss buru-buru amat bang," ucap Tio.

"Santai aja santai bos," timpal Dirga.

"Tau lo udah kayak dikejar setan," sahut Rian.

"Lo setannya," jawab Rizky ketus.

"Sialan!"

Mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya. Saat memasuki kantin mata Rizky tidak sengaja melihat seorang perempuan di sudut kantin. Rizky melangkah menuju meja yang berhadapan dengan perempuan itu dari jarak yang agak jauh agar bisa melihat wajah perempuan dari jauh. Mata Rizky tidak lepas dari seseorang yang berada di sebrang mejanya, tanpa sadar dia mengabaikan ketiga temannya.
Tio, Dirga, dan Rian menatap Rizky bingung. Mereka takut jika tiba-tiba Rizky kesurupan karena melamun. Setelah mengikuti arah pandang sahabatnya mereka tersenyum, senyuman dengan makna yang berbeda.
Tio dan Rian berjalan menuju stand mie ayam sedangkan Dirga masih diam di meja sambil memandangi wajah Rizky yang terlihat berseri-seri. Dari tatapan Rizky Dirga tahu jika sahabatnya punya perasaan dengan perempuan itu.

"Kalo suka deketin, jangan cuman diliatin. Jangan gengsi buat deketin cewek dan inget gak semua cewek itu sama." Dirga menepuk pundak Rizky kemudian berlalu menuju stand mie ayam, menyusul Tio dan Rian.

Jakarta, 10 Februari 2021

📍Rizky & Alena [On Going]📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang