bagian 1

10.7K 795 120
                                    


seorang pria menatap datar jalanan dari ruangan kerja nya yang hanya dilapisi dinding kaca tebal

malam ini suasana kota sangat indah seperti biasa, namun sepertinya pria ini tidak sedang menikmati pemandangan yang tersaji didepan nya, karena pikiran nya sedang berkelana memikirkan banyak hal

pria tadi bergerak mengambil botol anggur yang harga nya bisa setara dengan sebuah motor nmax

ia mendudukan diri nya di sofa yang berada ruangan kerja nya, meminum nya dengan tenang

lagi?

kapan ia akan berhenti berada disituasi seperti ini?, hidup monoton dan selalu mengabaikan jam makan nya dan malam nya ia akan meminum minuman yang tidak baik untuk tubuh nya

pria ini sangat gila kerja

pria dengan rahang tegas dan tubuh yang sudah sedikit kurus itu mendesah gusar, bahkan kini wajah nya sudah terlihat kantung mata panda dan bulu bulu halus disekitaran mulut nya karena tidak pernah ia cukur

ting

ia mengambil hp dari saku celana dan segera memeriksanya

Ten hyung
pulanglah, hyung sudah memasakkan
makanan untuk mu.!

ternyata dari hyung nya membuat nya menghembuskan nafas panjang, hyung satu nya ini tidak bisa ia tolak perintah nya

mengambil kunci mobil dan mantel tebal nya, dan memakainya, kerena sekarang lagi musim dingin

ia segera berlalu melewati koridor kantor nya yang sudah sangat sunyi itu karena karyawan sudah pulang sejak 2 jam yang lalu

ia berjalan kearah basement dan menaiki mobil bugatti divo berwarna hitam milik nya
dan melajukan nya menjauh dari area kantor

tidak memakan waktu lama kini pria tadi sampai di mansion milik peninggalan keluarga nya, dia hanya tinggal bertiga dengan para hyung nya

seperti biasa, pagar otomatis itu langsung terbuka karena telah mengenali sensor mobil nya

seseorang didepan sana menyambut nya dengan senyum cerah karena tidak menyangka adik nya itu mau pulang, menuruti pesan nya tadi

karena biasanya ia akan tidur di kantor nya membuat ten memaklumi karena sang adik masih dihantui rasa bersalah dimasa lalu

"kau datang?" ten menghampiri sang adik dan memeluk nya erat

"seperti yang hyung lihat" jawab nya juga kini membalas pelukan sang kakak

"baiklah, ayo masuk. hyung sudah memasak makanan yang banyak" ten sangat girang, demi apapun ia sangat bahagia.

menarik tangan sang adik menuju meja makan mewah milik mereka membuat sang adik hanya mengikut saja dibelakang

"kun hyung belum pulang?" tanya nya kepada sang kakak

"sebentar lagi juga akan pulang" jawab ten lembut

"kita tunggu ya" kata ten lagi membuat sang adik menganggukan kepala nya

kun dan ten adalah kembar tidak identik membuat mereka terlihat seperti orang yang bukan saudara sekandung saja

ten memiliki butik besar yang ia kelola sendiri dan kini butik nya itu sudah sedikit terkenal karena rancangan nya yang indah

ten sejak kecil hobi menggambar, tidak mau menyia nyiakan bakat nya akhirnya ia membangun sebuah butik dan alhamdulillah nya sekarang sudah sangat sukses

sedangkan kun ia bekerja sebagai ahli bedah disalah satu rumah sakit milik yayasan keluarga nya

ia sangat disenangi di rumah sakit karena senyum ramah nya yang membuat orang betah ketika berada di dekat nya

kun hyung seorang multitalent ia bisa melakukan hal apapun sama dengan ten kembaran nya, hanya bedanya di sifat keduanya

dimana kun yang berwibawa dan agak pendiam sedangkan ten yang blak blakan kalau bicara dan omongan nya ketika mencibir pasti membuat lawan nya mati kutu

suara sepatu melangkah memasuki indra pendengaran adik kakak itu, membuat mereka menolehkan wajah menatap sang pemilik suara

"kun hyung" anak bungsu dari keluarga mereka berdiri dan memeluk hyung nya itu

"wow, apa yang membuat mu pulang?" tanya kun sedikit terkejut ketika melihat sang adik di mansion ini, namun tak ayal ia juga membalas pelukan sang adik

"udah pelukan nya, kita makan dulu" lerai ten sebelum kedua orang itu beradu mulut

"kau tahu saja kalau aku lapar" kun mengulum bibir nya dan segera mendudukan bokong nya ke salah satu di kursi

ten mengambilkan makanan untuk kedua saudara nya itu dan setelah nya mereka makan dalam diam

"bibi kim, tolong di bersihin ya" pinta nya sopan kepada wanita paruh baya yang sudah menjaga mereka sedari kecil

karena waktu makan mereka sudah selesai

"baik tuan"

"udah berapa kali aku bilang bi panggil ten aja" jawab ten jengah

"baik ten" jawab bibi kim membuat ten tersenyum kesenangan

"ayo" ten merangkul kedua bahu saudaranya dan menuju ruang keluarga yang terdapat televisi besar dan sofa yang besar juga

"jadi apa yang membuat mu pulang?" tanya kun, melanjutkan pertanyaan nya tadi, setelah ketiga nya sampai disana

pasalnya sejak 2 tahun belakangan adik bungsunya itu tidak pernah menginjakan kakinya ke mansion

"sepertinya aku akan tinggal disini lagi" putus nya

"benarkah?" tanya ten dengan mata berbinar dan sangat antusias

"iya hyung, bosan dengan suasana dikantor" jawab nya santai

"alhamdulillah" ten senang?.tentu saja

"baguslah, hyung sangat menyayangi kalian" kun memeluk kedua adik nya itu

kun dan ten hanya terpaut beberapa menit dan yang duluan lahir adalah kun jadi ia tetap akan memanggil ten dengan sebutan adik begitupun ten yang memanggil kun dengan sebutan hyung

"hyung sudah, kau bisa membuat adik kita kehilangan nafas nya" ucap ten terkikik ketika melihat wajah adik nya terlihat memerah

pasalnya kun sangat erat memeluk mereka tadi, jangan salah kan dia karena dia terlalu menyayangi kedua adik nya itu

"haha iya iya" kun melerai pelukan nya dan menatap sang adik, mengusap kepala nya dan mengapit hidung sang adik menggunakan dua jari nya

"hyung aku sudah berusia 27 tahun, jangan menganggap ku masih seperti anak kecil"

"baiklah" kun tersenyum sedangkan ten hanya menggeleng kecil, ten sangat merindukan suasana seperti ini

dimana mereka berkumpul, bermain bersama, tertawa bersama, bahkan menjahili satu sama lain.

"bagaimana, apakah ada perkembangan?" tanya ten tiba tiba dengan wajah yang kini serius

hendery menoleh kan kepalanya menatap sang hyung "belum" jawab adik nya lesu

"selama lima tahun kau mencari nya dan belum ada informasi sedikit pun?" kini kunlah yang bersuara

"tampak nya ada orang yang membantunya" kata nya

"bisa jadi" ten menanggapi

"bisa juga nggak" perkataan itu meluncur dari mulut kun membuat kedua adik nya kini menatap nya

"maksud hyung?" tanya sang adik bungsu

"entahlah" kun mengedikkan bahunya

TBC

1825 Days [henxiao]✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن