bagian 3

3.8K 588 88
                                    

BRAAKKK

"apa kau tidak bisa bekerja dengan baik, hah?" bentak hendery kepada sang pegawai, melempar sebuah map biru kehadapan pria yang tengah terduduk dikursinya itu

sang pegawai ketakutan karena aura mengintimindasi dari sang boss

"saya mau kau mengulang nya dari awal" setelah mengucapkan itu, hendery segera berlalu kembali keruangan nya

pegawai pria tadi hanya melakukan sedikit kesalahan di proposal yang ditugaskan untuk nya

hanya beberapa kata yang salah ketik namun bagi hendery itu adalah kesalahan besar, ia tidak mau terdapat kesalahan sedikit pun itu akan berpengaruh terhadap proposal

"lembur lagi gue" kata pegawai itu lesu kepada sang sahabat

"kan lo udah tahu si boss emang gitu, kenapa nggak lo periksa dengan baik" jawab teman nya itu tidak habis pikir

mari berpindah kepada hendery yang kini terlihat duduk enteng dikursinya melupakan kejadian tadi

membuka laptop nya dan mulai kembali bekerja tanpa memperdulikan waktu bahkan jam makan siang nya ia lewat kan lagi

setiap jam berlalu terasa begitu cepat bagi hendery dan sekarang sudah malam hari saja, membuat nya membereskan beberapa kertas di mejanya

ia harus pulang karena dia mempunyai janji dengan para hyung nya

setelah semuanya sudah beres iapun segera bergegas untuk pulang


-
-

mobil mahal miliknya sudah terparkir sempurna digarasi mansion keluarganya membuat nya segera turun dari sana

bertepatan dengan kun hyung yang juga keluar dari mobilnya dengan menenteng jas dokter nya dan kacamata yang bertengger dihidung nya

"hyung" hendery mendekati sang hyung, membuat kun tersenyum "hyung tidak punya sift lagi?" tanya hendery

kun menggeleng "tidak, jadi kita bisa menikmati waktu dengan baik malam ini" jawab kun tersenyum cerah, mereka berjalan beriringan ke pintu utama dan membahas hal hal kecil

sesampainya didepan pintu "loh, udah siap aja" kun melihat penampilan ten yang sudah rapi itu dengan jas baby blue nya dan kemeja putih sebagai dalaman yang dua kancing diatas nya dibiarkan menganggur membuat dadanya terekspos

"masih setengah jam lagi hyung, acaranya" jawab hendery melihat jam yang berada di lengan nya

"kalian kelamaan" ten memberenggut, ia bahkan sudah sangat siap dari tadi tetapi kedua saudaranya itu malahan baru datang

"hyung, ini masih jam 7"

"mungkin kau terlalu bersemangat" kun tidak habis pikir dengan kembaran nya itu

"ck! ayo masuk biar, aku yang nyiapin pakaian kalian berdua" ajak nya,kini tangannya mengapit kedua lengan saudara nya itu dan menarik lengan mereka berdua untuk memasuki mansion

waktu berlalu kini mereka bertiga sudah siap
dengan kun yang hanya memakai kemeja putih dipadukan celana hitam yang nampak sangat berwibawa dan tampan tentunya

sedangkan hendery dengan jas merah nya serta dalaman kemeja berwarna hitam, dua kancing diatas ia biar kan juga menganggur

sesuai janji mereka, mereka akan mendatangi undangan yang diterima mereka 2 hari lalu yaitu undangan pernikahan kolega orang tuanya, namun karena orang tuanya yang sudah tidak ada membuat mereka bertiga mewakilkan nya

sebenarnya hanya kun sajalah yang harus nya datang, tetapi ia tidak mau sendirian diacara megah ini jadi dia mengajak kedua adik nya

mereka tiba di sebuah hotel bintang lima yang dimana acara itu dilaksanakan di hotel ini, kun memarkirkan mobil nya ketempat yang sudah tersedia

bahkan karpet merah juga tersedia di sepanjang pintu, menyambut mereka bertiga

kun selaku yang tertua tersenyum dan menjabat tangan para kolage yang ia kenal sedangkan hendery dan ten hanya berdiam sedari tadi

kalau bukan karena hyung nya mana mau dia datang keacara seperti ini

"kalau begitu saya mohon undur diri" pamit kun sopan kepada orang yang mengajak nya ngobrol tadi

"ayo" ajak kun

keluarga mereka terkenal dikalangan pengusaha di negara nya karena memiliki perusahaan terbesar dengan gedung pencakar langit

tidak diragukan lagi untuk ukuran kekayaan mereka. tiga bersaudara itu kini sudah sampai di gedung acara dilaksanakan

ketiga nya datang ke panggung kecil tempat dua penganti itu berdiri dan mengucapkan selamat kepada dua mempelai

setelah nya mereka turun dan menuju salah satu meja yang sudah disediakan, tersedia dengan beberapa alkohol di atas meja itu

"halo paman" seorang anak kecil dengan cake di tangan nya menghampiri meja mereka membuat ketiga nya mengernyit, terutama hendery, jas nya ditarik tarik oleh bocah itu

hendery tidak jadi meneguk alkohol nya akibat tarikan itu

"halo, ada apa?" ten menghampiri, berdiri dari duduk nya dan menghampiri bocah laki laki itu yang masih menarik jas hendery

bocah itu mengalihkan atensinya menatap ten "halo paman cantik" bukan nya menjawab, anak kecil itu justru mengucapkan kata yang tak terduga

"cantik?" beo ten membuat kun tertawa

"orang tuamu mana?" hendery ikut menjongkokkan tubuh nya menyetarakan tinggi nya dengan bocah itu

bocah itu menunjuk seorang pria dengan setelan jas berwarna biru dongker yang terlihat sedang berbincang dengan lawan bicara nya "dirumah, aku sama paman ku disini" jawab nya

"ahh, lalu apa yang membuat mu kesini?" kun ikut mengobrol dengan bocah itu, ia tertarik

"namaku yangyang paman, dan paman ganteng siapa?" bukan nya menjawab pertanyaan kun bocah itu malah menanyakan nama hendery

"hendery" jawab hendery tersenyum. ah apa ia baru saja tersenyum? ini sebuah kelangkaan

"paman hendery wajah kita mirip" heboh bocah yang mungkin berumur lima tahun itu girang

hendery, kun dan ten meringis merasa pengang di area telinga akibat suara melengking dari bocah itu

ten melihat adik nya dan melihat bocah itu secara bergantian dan baru menyadari hal yang dikatakan anak laki laki itu, ia menyipitkan matanya benar benar mirip

"jadi apa yang membuat yangyang kesini?" tanya kun lagi karena pertanyaan nya tadi diabaikan oleh bocah itu

"eomma bilang bahwa appaku memiliki wajah yang mirip dengan yangyang, tapi yangyang belum pernah melihat nya"

"jadi?" ten menanggapi bocah itu yang sedari tadi menatap adik nya

"yangyang kira paman hendery appa ku, makanya aku kesini"

penjelasan bocah itu membuat mereka bertiga terkejut apalagi hendery yang menatap dalam bocah itu

seorang pria berawajah cantik dan berkulit putih menghampiri mereka "ah, maafkan keponakan saya" ucapnya menunduk kan kepalanya

"ah gpp, keponakan mu sangat lucu" kata kun

"sekali lagi maaf"

"iya"

"ayo yangyang" pria tadi menarik tangan bocah itu

"tapi paman yangyang masih mau melihat appa" ucapnya membuat sang paman menatap bingung kearah nya

"appa?" beo nya

"iya dia appa yangyang. lihat, wajah kami mirip bukan?" tunjuk nya ke arah hendery

TBC

1825 Days [henxiao]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang