bagian 9

3.2K 485 77
                                    

"eomma, bolehkah yangyang meminta sesuatu?" anak kecil itu menatap takut takut kearah eomma nya, karena tidak terlalu yakin permintaan nya akan dikabulkan. Ah mungkin memang tidak

yangyang masih harus dirawat dirumah sakit akibat beberapa tulang nya amsih membutuhkan pemulihan, membuat bocah itu belum bisa kemana mana yang hanya ia lakukan seminggu ini hanyalah berbaring

winwin sedang tidak ada bersama mereka karena pekerjaan nya yang tidak bisa ditinggal

"tentu sayang, yangyang mau apa?" tanya xiaojun lembut dan masih melanjutkan acara memotong apel yang digenggaman nya

"heumm, yangyang...." nampak nya anak kecil itu ragu untuk menyampai kan nya, membuat sang eomma kini memerhatikan ia sepenuh nya

"ya?" tanya xiaojun, mengernyit. anak nya itu sangat suka sekali membuatnya mati penasaran

"yangyangmauketemupamantampan" yangyang mengucapkan limat itu dengan satu tarikan nafas, membuat eommanya kebingungan

"hah?, eomma tidak bisa mengerti nya yangyang, bicara yang pelan pelan"

"yangyang mau ketemu....APPA"

yangyang terkejut melihat hendery yang kini diam membeku di depan pintu yang masih menggunakan seragam kantor nya, karena sekarang masihlah jam 1 siang

hendery berniat berbalik, ia masih belum menyiapkan diri terlalu matang untuk meminta maaf kepada xiaojun, ia takut.

takut tidak dimaafkan oleh pria cantik itu

xiaojun sama, terdiam membeku. namun tidak bisa terelakkan ia sangat merindukan pria ini, sungguh. meskipun selama pernikahan nya dengan hendery hanya dilalui oleh penderitaan nya. tapi dia tidak bisa membenci hendery

yang xiaojun dapatkan selama pernikahan nya dengan hendery hanya lah penyiksaan, penghinaan, penghianatan dan ia tidak pernah dianggap oleh hendery sendiri

ia tidak bisa membenci cinta pertama nya!.

yangyang bangun dari baring nya membuat hendery reflek berlari menghampiri nya dan xiaojun juga sama, dan dengan tidak sengaja hendery telah menyentuh punggung tangan xiaojun

"ah, maaf" hendery melepaskan tangan nya dan menurutuki diri nya.bodoh

mengapa ia sangat bodoh, kalau suami xiaojun lihat kan bisa berabe apalagi kini yangyang juga tengah menatap nya

"aku tak bermaksud, maafkan aku" xiaojun memperhatikan hendery, eoh sejak kapan lelaki ini bisa mengucapkan kata maaf?

bukankah dulu ia sangat menjunjung harga diri nya, bahkan mengharap ia mengucapkan kata maaf adalah hal yang sangat mustahil

"appa" cicit yangyang, berharap sang eomma tidak mendengar nya namun ia salah, nyatanya xiaojun kini menatap nya tajam

"dia bukan appa mu yangyang" kata xiaojun tegas membuat hendery termangu, jadi benar anak ini adalah anak xiaojun dan suami nya. jadi testpack yang lima tahun lalu itu apa?

"kau pergilah dari sini" ucap xiaojun mengusir hendery, dan ia sama sekali tidak mau melihat wajah itu walau sebenar nya hati nya tidak sejalan dengan mulut nya

hendery terdiam namun ia segera tersenyum, jadi dia harus sepenuh nya merelakan xiaojun?

"semoga kalian terus bahagia!" kata hendery dengan senyuman yang merekah di bibir nya sebelum keluar dari ruangan

niat nya hari ini ia mau memberikan yangyang mainan yang ia pegang sejak sedari tadi, karena pasti bocah itu sangat kesepian, namun mainan tadi harus ia tinggalkan didepan pintu

"yangyang mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi. dan xiaojun kau harus menjaga anak mu dengan baik, jangan sampai ia harus masuk rumah sakit seperti ini lagi"

"app...paman marah sama yangyang?" tanya anak itu, mata nya sudah mengeluarkan bulir cairan, ketika mendengar kata hendery tadi seolah olah tidak lagi mau menemui diri nya

"bukan seperti itu, yangyang kan sudah mempunyai eomma dan appa, jadi yangyang harus bahagia" jelas hendery sedangkan xiaojun hanya memperhatikan sedari tadi

"tapi yangyang tidak mempunyai app.."

"xiaojun ini aku bawakan ma....kanan" winwin masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat orang yang berada diruangan menatap nya

"ah, siang tuan" sapa nya sopan ketika melihat sang ceo lagi lagi berada diruangan keponakan nya. apa yang ia lakukan?

"siang, aku akan pergi, suamimu sudah datang"

ah jadi dia mengira hyungku adalah suamiku?

hendery sadar, ia tidak boleh egois sekarang. ia akan merelakan ini, selagi membuat xiaojun bahagia. karena ia yakin kalau xiaojun bersama nya maka pria cantik itu hanya akan tersiksa

ya sebaiknya seperti itu!!

hendery melangkah kan kakinya keluar dari ruangan dan langsung berhadapan dengan kun yang baru mau memeriksa yangyang

"masih ada pekerjaan?"

"udah nggak ada hyung"

"jemputlah ten dibandara"

"baiklah"

kun menepuk pundak sang adik bermaksud untuk menguatkan nya dan memberikan senyum terbaik milik nya


-
-

"hendery" ten segera berlari menuju adik nya dan langsung memeluk nya erat, 3 hari diparis rasanya sangat tidak menyenangkan

"ya! hyung kau memeluk ku terlalu erat" hendery mencoba melepaskan pelukan erat ten yang membuatnya sesak ten malahan semakin erat memeluk nya

"kau mau membunuhku?,huh"

"haha, untuk apa aku membunuh adik tampan ku ini" ten menyolek dagu hendery membuat sang empu menatap nya tajam

"baiklah, haha maafkan hyung" ten terkekeh melihat ekspresi si adik

hendery menggeret koper milik hyung nya dan mereka berdua berjalan keluar dari bandara dan menuju mobil hendery

setelah menyimpan koper ten di bagasi kini hendery menyalakan mobil nya dan membelah jalanan

"hendery, xiaojun sudah dihadapan mu. kau tidak berniat kembali?"

hendery menoleh kearah ten sekilas dan kembali fokus kearah jalanan dan selanjut nya ia mengehembuskan nafas nya

"hyung, aku tidak seegois itu untuk mau merusak kebahagiaan nya"

"kenapa?"

"ia sudah punya anak dan suami, dan kulihat mereka sangat bahagia, selagi dia bahagia, ya aku rela hyung"

hendery bilang begitu bukan semata mata hanya itu, ia pernah kerumah sakit diam diam tanpa pengetahuan kedua hyung nya dia memasuki ruangan yangyang tapi dia terpaku melihat bagaimana keluarga kecil itu tertawa bahagia

hendery yang melihat itu rasanya sangat sesak, ia belum pernah melihat xiaojun nya yang tertawa lepas seperti itu

xiaojun nya? haha, jangan harap lagi tuan

"kau yakin?, tapi bukankah anak itu bilang kalau dia tidak mempunyai appa?"

hendery menghentikan mobil nya, karena mereka sudah tiba di mansion dan dia tidak lagi kembali kekantor nya

hendery terdiam, kenapa ia tidak pernah kepikiran hal itu

"jadi?" tanya hendery, melihat ten yang baru mau keluar dari mobil

"kau tau maksudku" ucap ten yang sepenuh nya sudah keluar dari mobil meninggalkan hendery yang terdiam masih mencerna perkataan hyung nya itu.

TBC

1825 Days [henxiao]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang