bagian 14

3K 463 47
                                    

keadaan begitu hening hanya suara deru nafas lah yang terdengar diruangan itu sesaat setelah hendery menanyakan xiaojun dan yangyang

"appa" yangyang mendekat dengan mata berkaca kaca membuat kun dan ten mundur selangkah kebelakang membiarkan anak itu menemui sang appa

nampak nya hendery kebingungan terlihat dari kedua sudut alisnya yang bertaut "appa?" tanya nya memperhatikan yangyang dan xiaojun secara bergantian

"seingatku kun hyung belum menikah" ujar nya membuat kun tersedak ludah nya sendiri
tidak jauh berbeda dengan xiaojun dan yangyang yang terkejut

"ekhem bisa saya periksa dulu" dokter kim masuk diikuti lucas dan winwin dibelakang nya

mereka membiarkan dokter kim memeriksa hendery "hendery kemarin kamu ngapain aja?" tanya dokter kim berniat mencari tahu sejauh mana ingatan nya hilang

"kemarin aku dan kun hyung pergi menemui orang yang waktu itu berniat jahat pada ten hyung" ujar nya membuat ten dan kun membolakan mata mereka, ini kejadian sebelum xiaojun datang menjadi asisten rumah tangga nya tepat nya 7 tahun lalu

"kau yakin, itu kejadian bukan kemarin melainkan kejadian bertahun tahun lalu" kun berujar, ia menyipitkan matanya menatap sang adik

tapi tunggu bukankah harus nya hendery menanyakan keberadaan orang tua mereka?

"kamu ingat orang tua kita?" tanya ten sedikit ragu, sebenarnya ia tidak mau mengungkit hal ini tapi dia juga mau tahu sejauh mana ingatan adik nya itu tersisa

"iya" jawab hendery lesu, membuktikan bahwa ia mengingat kedua orang tuanya yang sudah meninggal itu

ten dan kun bertatapan bingung "kun ikut aku" panggil dokter kim, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan pria itu

"kau istrahatlah dulu, jangan banyak bergerak" ujar dokter kim yang langsung diangguki oleh hendery

mereka berdua sudah pergi dari ruangan, ten mendekat lagi karah ranjang milik hendery dan mengusap lembut rambut itu

"ten hyung"

"hmm"

"kun hyung sudah menikah kok aku nggak tahu?"

ten membeku, ia paling tidak bisa merangkai kata kata yang mudah dimengerti dan ia takut akan membuat adik nya mati kebingungan

"mereka istri dan anak mu" daripada bertele tele kan? mending langsung to the poin

"istri, anakku?" tanya hendery terkejut membuat ten mengangguk mantap

"kau amnesia ringan, makanya kau tidak ingat mereka" jelas ten membuat sang adik menatap dua orang itu

"benarkah?, jagoan kemari" panggil hendery masih dengan posisi baring nya, yangyang yang merasa dipanggil pun mendekat karena waktu itu hendery juga memanggil nya seperti itu

"namamu, siapa?" tanya hendery tepat setelah yangyang berada didepan nya

"yangyang, paman" jawab yangyang lesu entah pergi kemana wajah yang selalu bersemangat itu

"panggil appa!!, bukankah yangyang anak appa" koreksi hendery pada perkataan anak itu tadi

"appa" panggil anak itu menatap wajah hendery yang sudah memancarkan senyum menawan nya

"iya sayang" rasanya hendery mau memeluk tubuh kecil itu namun kondisi nya sangat tidak memungkinkan jadi dia hanya mampu tersenyum

tangan nya juga terasa kaku, bahkan seluruh badan nya. mungkinkah ini efek samping dari obat itu?

1825 Days [henxiao]✅Where stories live. Discover now