TakSama/24

188 44 14
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎






×××

"Aku kira kak Jungkook bisa balas perasaanku, tapi kayaknya aku salah," SinB menunduk, menatap kedua kakinya yang tak memakai alas kaki.

Pikirannya terus tertuju pada kejadian tadi sore. Apa yang ia harapkan ternyata tak sesuai dengan kenyataan. Kenyataannya, Jungkook mengabaikan dirinya begitu saja.

"Ngapain disitu?" Suara Minhyun membuat SinB menoleh.

"Masuk!" Seru sang kakak dengan tegas.

Bagaimana tidak tegas? Adik yang ia sayang berada di luar malam-malam seperti ini. Cuaca yang cukup dingin tentu membuat sang kakak itu khawatir.

Apa lagi adiknya hanya memakai kaos dan celana pendek. Bagaimana jika adiknya masuk angin? Atau sakit? Bisa repot urusannya.

"Hwang Eunbi!" Tegasnya sekali lagi kala melihat adiknya itu tak bergerak sedikitpun.

Mendengar namanya dipanggil dengan tegas, SinB pun beranjak dari bangku itu dan menghampiri Minhyun yang menunggunya di teras.

"Ngapain tadi disitu? Gimana kalau ada yang lihat kamu, terus jahatin kamu, hm?" Omel Minhyun.

Bagaimana tidak mengomel? SinB duduk di halaman depan rumah sendirian. Dan tak ada satpam didepan rumahnya. Tentu saja ia khawatir kan..

"Gak apa-apa," jawab SinB.

Minhyun mencebik kesal. "Ck, dasar cewek! Kalau ditanya, jawabnya gapapa padahal kenapa-napa," ocehnya. "Jujur!" Tuntut Minhyun.

SinB pun menghela nafas, apa benar ia harus menceritakan semua yang terjadi hari ini?

"Hwang Eunbi!" Tegas Minhyun.

SinB pun melihat kakaknya dengan tatapan yang gelisah. Antara ingin bercerita atau tidak.

"Kak Jungkook...." Ujar SinB pelan.

Ekspresi Minhyun kini berubah lebih tenang. "Jungkook kenapa?" Tanyanya.

Gadis Hwang itu menggeleng kan kepalanya. Ia tak melanjutkan perkataannya, dan memilih untuk meninggalkan kakaknya di teras. SinB berjalan cepat menuju ke kamarnya. Mengabaikan Minhyun yang bingung sekaligus penasaran dengan apa yang akan diucapkan oleh adiknya itu.

.

Disisi lain, Jungkook tak fokus belajar. Kata-kata SinB terus mengelilingi pikirannya. Ia pun memilih untuk menutup buku-bukunya, dan kembali merapikannya.

Ia membawa badannya itu untuk beristirahat di kasur kecil miliknya. Membenahi letak bantal dan guling, kemudian ia berbaring. Tak lupa juga ia mematikan lampu dan menarik selimut. Berusaha untuk tidur, tapi tak bisa.

"Huffttt.... "
"Kenapa kamu terus muncul?" Gumamnya.

Ia mengambil ponselnya. Mencari kontak gadis yang mampu membuatnya seperti ini. Sejenak, ia memandang foto profil yang gadis itu gunakan. Tampak cantik, begitu manis rasanya melihat senyum tipisnya itu.

"Kamu bisa dapat yang lebih baik," ujar Jungkook.

Entahlah, tetapi rasanya ia sangat ingin mengatakannya. Meskipun dalam hatinya entah rela atau tidak.




×××






Pagi ini Jungkook berangkat lebih telat dari biasanya. Sekolah sudah ramai, banyak siswa-siswi yang berlaku lalang.

Tatapan aneh bisa langsung ia rasakan saat memasuki kelas. Tentu karena biasanya ia berangkat sangat awal, dan hari ini tidak. Tetapi ada satu tatapan yang berbeda. Apa lagi kalau bukan tatapan Minghao.

Teman sebangkunya itu tampak sangat aneh. Tatapan dingin dan sikapnya yang tak perduli saat Jungkook duduk membuat pemuda Jeon itu kebingungan.

"Hao," panggil Jungkook. Temannya itu hanya menoleh dengan tatapan yang malas.

"Kenapa?" Tanya Jungkook.

Minghao menghela nafas. "Harusnya aku yang tanya. Kenapa kamu nggak respon SinB?"

Jungkook terdiam. Apa Minghao tau tentang kemarin? Bukannya pemuda itu pergi?

"Kamu bakal nyesel Kook," ujar Minghao dan kembali menghela nafas panjang.

Jungkook tentu ingin bertanya kenapa ia harus menyesal. Tetapi hal tersebut ia urungkan karena guru yang mengajar telah masuk dan pembelajaran pun siap dimulai.

.

"Udah siap semua? Nggak ada yang ketinggalan kan?" Ujar Minhyun dengan kedua tangan berkacak pinggang menatap barang-barang yang ia masukkan ke dalam mobil.

SinB mengangguk lesu, kemudian Minhyun pun menutup bagasi mobil, dan memasuki mobil tersebut.

Berbeda dengan SinB, ia tampak tak tenang untuk meninggalkan tempat ini. Percayalah, ini cukup berat. Apalagi ia pergi dengan perasaannya yang tak terbalas.

"Kenapa masih disitu? Ayo masuk!" Ujar Minhyun yang menyusul adiknya karena tak segera masuk.

Dengan malas SinB pun masuk ke dalam mobil. Tetapi perasaannya selalu tak enak. Entah kenapa begini.





























































ToBeContinue 🍎

TakSama/endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang