TakSama/09

248 51 1
                                    

Maaf jika banyak typo🍎




×××




Tadi pagi SinB menunggu kedatangan Jungkook, tetapi anak laki-laki itu tak kunjung datang. Hal itu membuat SinB kini bertekad bulat untuk pergi ke kelas Jungkook untuk mengecek apakah Jungkook masuk sekolah atau tidak.

Disisi lain, Minghao juga kebingungan mencari teman sebangkunya itu. Jungkook belum kembali setelah mengatakan pamit ke toilet.

Mereka berdua bertemu di koridor. SinB menyapa Minghao, membuat Minghao berhenti dan keduanya saling mendekat.

"Kak Jungkook berangkat kan kak?" Tanya SinB langsung pada apa yang memang ia cari.

Minghao mengangguk, tetapi ekspresi bingung di wajahnya itu tak bisa ia sembunyikan.

"Kenapa kak?" Tanya SinB.

"Mau jam krtiga dia bilang dia ijin ke toilet. Tapi sampai istirahat dia nggak balik," ujar Minghao.

SinB membulatkan kedua bola matanya sempurna. "Kita cari kak," refleks SinB menarik tangan Minghao dan membuat laki-laki itu menurut begitu saja.

Genggaman SinB cukup erat dirasakan Minghao. Tetapi entah kenapa laki-laki itu menurut begitu saja. Perasaan suka, atau hanya obsesi belaka, tetapi Minghao tak dapat menolaknya. Tolong.... Minghao nggak mau nikung temen sendiri!

Sesampainya didepan toilet laki-laki, SinB menyuruh Minghao untuk masuk dan mengecek apakah Jungkook ada didalam.

Minghao pun masuk ke dalam, memeriksa satu per satu bilik dan tidak menemukan Jungkook disana. Ia keluar, kembali menemui SinB.

"Gak ada," ujar Minghao.

SinB semakin mencemaskan laki-laki itu. "Kita cari ke toilet lain" ujarnya. Kali ini ia berlari sendiri, tanpa menggandeng Minghao. Membuat laki-laki itu sadar, jika SinB memang hanya menyukai Jungkook. Bukan dirinya.

Minghao memasuki toilet yang letaknya ada di ujung ini. Ia memeriksa satu-persatu bilik, dan terkejut ketika menemukan teman sebangkunya itu tergeletak lemah.

"Jungkook!" Panggilnya dan membantu tubuh lemas Jungkook untuk berdiri.

Meskipun tidak pingsan, tetapi tetap saja keadaan Jungkook itu tidak baik. Tergeletak di salah satu bilik toilet, dan tampak sangat lemas. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada lelaki Jeon itu.

"Kak Jungkook!" Pekik SinB lalu ikut membantu Minghao untuk memapah Jungkook menuju ruang kesehatan.

Jungkook dibaringkan pada salah satu ranjang setelah sampai di UKS.

"Kakak kenapa bisa begini?" Cemas SinB.

Tak ada tenaga untuk meladeni anak gadis yang satu ini. Jungkook hanya mengatur nafasnya dan memejamkan mata. Ia sebenarnya tak ingin melihat SinB untuk sekarang. Ia pun menarik Minghao dan berbisik pada temannya itu.

Agak bingung, tetapi akhirnya Minghao menuruti apa yang Jungkook inginkan.

"Sin, maaf ya... tapi Jungkook bilang, dia nggak mau liat kamu. Mending kamu keluar aja," ujar Minghao tak enak.



×××



Setelah diusir secara tidak langsung dari UKS tadi, ada perasaan kecewa yang SinB terima. Tetapi gadis itu tak menyerah begitu saja. Pulang sekolah, ia langsung menuju kelas Jungkook dan mengambilkan tasnya.

"Hai Sin," sapa salah satu anak yang tampan dari kelas sebelah kelas Jungkook.

"Itu tasnya siapa?" Tanya teman anak itu.

"Tasnya kak Jungkook," jawab SinB ringan.

Beberapa anak laki-laki itu tersenyum miring. Merasa ada yang aneh, SinB pun memberanikan diri untuk bertanya pada mereka.

"Kenapa sih?" Herannya.

"Lo makin deket ya sama dia,"

"Rasanya aneh aja, cowok kayak dia ada yang bucinin,"

"Lo yakin, suka sama orang yang nggak punya kuping?"

"Jaga ya omongan kalian!" Ujar SinB tak terima.

"Bener kan?"

"Tapi kak Jungkook itu punya telinga!" Bela SinB.

"Punya telinga, dan nggak berfungsi. Iya kan?"

"Modal tampang doang!"

"Cukup! Aku benci kalian!" Ujar SinB dan melangkah kesal menuju UKS. Ia benar-benar tak terima mendengar hinaan untuk Jungkook.

Memang kenapa jika Jungkook itu tak bisa mendengar? Itu memang kekurangannya, tetapi Jungkook kan punya kelebihan lain yang patut untuk di kagumi. Biarlah Jungkook tuli, itu tak membuat SinB goyah akan perasaannya.

Minghao menyaksikan tadi. Ia bersembunyi dibalik tembok ketika SinB lewat. Laki-laki itu semakin yakin jika SinB benar-benar tulus pada Jungkook. Baiklah, Minghao memilih mundur dan mendukung SinB untuk mendekati Jungkook.

"Kak Jungkook!" Pekik SinB ketika baru saja membuka pintu UKS.

"Kak Minghao nggak nemenin kakak?" Tanyanya cepat dan tak dapat dipahami Jungkook.

SinB memberikan tas Jungkook, kemudian membantu kakak kelasnya itu untuk berdiri. Ia menepuk pundak Jungkook, hingga pandangan mereka bertemu.

"Aku nggak tau kakak kenapa, tapi ijinin aku nganter kakak pulang"





























ToBeContinue🍎

TakSama/endWhere stories live. Discover now