END

277 44 13
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎





×××

BRAAKKK.....

Suara itu membuat SinB mematung di tempatnya. Kedua matanya melebar, tangan kanannya menutupi mulutnya.

Tatapan semua orang kini tertuju pada tempat asal suara tersebut.

Seseorang tergeletak dengan darah yang mengalir dari tubuhnya. Siapapun yang melihatnya tentu merasa sedih. Terlebih lagi SinB, yang merupakan saudaranya sendiri.

"Kak Minhyun!!!!!" Teriak gadis itu.

Tetapi kakinya tak sanggup untuk melangkah. Ia hanya bisa terisak ditempatnya.

"SinB!!" Pekik Jungkook melihat SinB yang kini tengah pingsan. Pemuda itu tak dapat menghampiri, dan dengan cepat Lee Know berlari menghampiri SinB.

"Bawa ke rumah sakit cepat!!!!" Ujar Minghao.

Mobil ambulans datang dan Minhyun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Sedangkan Lee Know membawa SinB dengan mobil Minhyun.

"Ayo," Minghao menghentikan taksi dan mengajak Jungkook mengikuti mereka.

Jungkook masih terdiam, membatu dan tam percaya hal ini terjadi. Sedangkan Minghao tampak khawatir dengan keadaan Minhyun maupun SinB.

Dengan cepat mereka pun sampai di rumah sakit.

"Gimana?" Tanya Minghao pada Lee Know yang ada di sana.

"SinB cuma syok dan belum siuman, kak Minhyun belum tahu gimana," jawab Lee Know.

Jungkook lemas. "Apa ini salahku?" Ujarnya.

Minghao dan Lee Know saling bertatapan. Kemudian, mereka mengajak Jungkook duduk.

"Semua bisa terjadi Kook," ujar Minghao menatap Jungkook.

SinB keluar, Minghao dan Lee Know pun refleks berdiri dan menarik pelan gadis itu untuk duduk disebelah Jungkook. Tampak kondisinya tak baik-baik saja. Gadis Hwang itu masih lemah.

Tak lama, dokter keluar. Mereka serempak menanyakan bagaimana keadaan Minhyun.

"Siapa yang merupakan keluarga pasien?" Tanya dokter.

"Saya dok," ujar SinB.

"Kami butuh persetujuan untuk tindakan operasi,"





×××




Dua hari ini SinB tak pulang, bahkan ia sabar menjaga kakaknya yang tak kunjung siuman itu. Setiap saat ia selalu berharap agar kakaknya yang kritis itu kondisinya membaik dan bisa membuka matanya kembali.

"Kamu makan ya," ujar Jungkook yang selalu menemaninya.

SinB menggeleng.

"Kamu harus inget, kamu juga butuh tenaga untuk terus jagain kak Minhyun," pemuda itu berusaha membujuknya.

SinB hanya diam. Menatap kakaknya yang terbaring dengan alat-alat yang bisa membuatnya bertahan itu rasanya menyakitkan. Perlahan, air matanya pun tak bisa terbendung lagi.

Melihat itu, Jungkook dengan berani memeluk SinB. Mengusap punggung gadis itu dan berusaha menenangkannya.

"Kak Minhyun pasti bisa laluin semua kok," ujarnya lembut.

TakSama/endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang