TakSama/20

203 46 4
                                    

Maaf jika banyak typo🍎



×××



Ini adalah hari kedua dimana SinB tidak berangkat sekolah. Perbincangan para siswa-siswi tentang SinB mulai mempengaruhi Jungkook. Pemuda Jeon itu mulai berfikir tentang kebenaran perkataan mereka.

"Apa iya... SinB seperti itu?" Gumamnya.

Tiba-tiba saja dalam hati Jungkook merasa sesak. Pikirannya pun mulai berputar. Ia sadar, ia bukan pria yang sempurna. Ia mempunyai kekurangan, sehingga banyak orang yang tak mau bergaul dengannya.

Berbeda dengan SinB. Ia gadis yang nyaris sempurna. Meskipun sekarang banyak yang membencinya, tetapi barisan para siswa masih ada untuknya. Jungkook sering melihat beberapa siswa yang datang ke ruang dance hanya untuk mencari SinB. Tetapi karena SinB sekarang tidak mau latihan, mereka sering pergi dari sana dengan kecewa.

"Mungkin benar, jika SinB punya hubungan sama laki-laki itu." Jungkook menunduk.

"Aku lihat dia tampan dan kaya. Cocok dengan SinB yang cantik dan punya banyak harta," Lelaki Jeon ini mulai menciut.

"Dia sempurna. Beda dengan aku yang banyak kurangnya," Jungkook tampak benar-benar lesu.

"Harusnya aku udah sadar, aku nggak pantas untuk SinB," pemuda ini menghela nafasnya.

Jungkook bangkit, menyambar tas miliknya dan bergegas pulang. Ia harus ingat, jika ia pergi ke sekolah hanya untuk belajar, kemudian pulang dan membantu orang tuanya.

Pemuda Jeon itu berjalan seperti biasa menuju halte. Ia terlalu sibuk dengan pikirannya, sehingga ia tak berminat untuk mengalihkan pandangan lurusnya.

"Kak Jungkook!" Entah kenapa SinB berteriak memanggil lelaki yang tak bisa mendengar itu.

Yah... sedaritadi SinB menunggu Jungkook di depan gerbang. Setelah sidang hari ini selesai dan kakaknya dinyatakan tidak bersalah, tentu saja perasaan SinB sangat senang dan lega.

Minhyun telah bebas, dan sepulang dari persidangan, SinB meminta agar ia diantar ke sekolahnya. Tentu saja karena ia merindukan Jungkook.

Gadis itu berlari dan menahan tangan Jungkook ketika berada didekat pemuda Jeon tersebut. Refleks, Jungkook berbalik menatap sang pelaku.

"Tunggu dulu kak," ujar SinB.

Jungkook menatapnya dengan datar. Seperti saat mereka belum kenal dahulu.

"Maaf kak, aku nggak sempat balas pesan kakak," ujar SinB, membuat Jungkook jadi penasaran apa yang akan dijelaskan lagi oleh gadis itu.

"Jadi.... kemarin itu... aku ada urusan penting kak, aku-" SinB tak dapat meneruskan perkataannya karena tatapan para siswa-siswi yang membuatnya menciut.

Jungkook menyadarinya. Pemuda Jeon itu menatap ke sekitar, kemudian menatap SinB yang menunduk.

Beberapa saat terdiam, sebuah bus yang biasa Jungkook tumpangi itu sudah berhenti di halte. Tanpa berfikir panjang, pemuda Jeon itu menarik SinB untuk menuju bus tersebut.

SinB tersenyum ketika ia duduk disalah satu bangku bus itu. Ia tahu, Jungkook memang orang yang sangat pengertian dan juga baik hati.

"Kak Jungkook," SinB menepuk pelan pundak Jungkook.

Ketika Jungkook menoleh, tanpa diduga SinB memeluknya. Gadis itu bahkan tak perduli dengan orang-orang didalam bus itu.

"Lepas, nggak enak dilihat banyak orang," ujar Jungkook melepas pelukan itu.

"Maaf kak," SinB bersuara lagi. "Aku tadi dengar semua gosip di sekolah tentang aku," ujarnya.

Gadis Hwang itu menggenggam tangan Jungkook. "Jangan percaya mereka kak..." pintanya pada Jungkook. "Semuanya nggak bener,"

Jungkook hanya diam dan terus memperhatikan pergerakan bibir SinB.

"Aku nggak masuk sekolah, itu karena aku-"

"Permisi," potong seseorang.

"Bisa tolong biarkan nenek ini duduk?" Ujarnya.

SinB dan Jungkook melihat nenek tersebut. Keduanya berdiri, tetapi Jungkook menyuruh SinB untuk duduk saja dan biarkan ia yang berdiri.

Pemuda Jeon itu tampak memainkan ponselnya sebentar, kemudian menatap jendela. Entah kenapa ia mengabaikan SinB begitu saja.

Tak lama, mereka sampai. Jungkook dan SinB turun dari bus, tetapi bukannya melanjutkan perjalanan ke rumah, pemuda itu justru hanya berdiam sambil menengok ke kanan dan kiri, seperti sedang menunggu.

SinB menatap Jungkook bingung, sampai sebuah motor berhenti didepan mereka.

"Kamu pulang aja, aku udah pesan ojek online buat kamu." Ujar Jungkook membuat kedua mata SinB membulat.

"Maaf, uang aku cuma cukup buat pesan ojek, bukan taksi yang nyaman buat kamu," ujar Jungkook lagi, pemuda itu mengeluarkan lembar uang dan memberikannya pada ojek. "Tolong antar dia ke alamat tadi ya pak," ujar Jungkook.

"Kak Jungkook!" SinB mencoba menahan pemuda Jeon itu, tetapi tangannya dilepas dan Jungkook pun semakin berjalan jauh darinya.


































ToBeContinue.....

TakSama/endWhere stories live. Discover now