TakSama/13

242 55 2
                                    

Maaf jika banyak typo🍎


×××


Sebuah tepukan pelan mendarat di pundak kanan Jungkook. Membuat sang empu menoleh dan mendapati pelaku yang kini tersenyum padanya. Senyum seperti biasa, tetapi rasanya berbeda. Kali ini rasa hati Jungkook menghangat melihat senyum manis itu.

"Semangat kak Jungkook!" Ujar SinB tanpa suara.

Jungkook mengangguk dan tersenyum.

"Sampai ketemu di kantin ya kak," ujar SinB dan segera berlalu karena bel sudah berbunyi.

Mereka saling melambaikan tangan dengan SinB yang setengah berlari menuju kelasnya.

Belum sempat sampai di kelas, Jungkook dihadang oleh beberapa adik kelas.

"Oh... jadi ini yang namanya Jungkook?"

"Selera SinB?"

"Mending gue kemana-mana,"

"Keliatan cupu gini,"

"Seleranya SinB murahan banget."

Jungkook menatap mereka dengan bingung. Pasalnya, ia tak mampu menangkap apa yang mereka bicarakan.

"Permisi, kalian ngehalagi jalan," ujarnya dan menerobos anak-anak itu.

Jungkook berhasil melewati anak-anak tersebut dan membuat mereka heran dengan respon Jungkook. Hm... mereka belum tahu kondisi Jungkook.

"Kook," seseorang menepuk pundaknya. Membuat Jungkook menoleh.

Jaehyun tersenyum dengan seorang pemuda disampingnya.

"Kamu Jungkook kan?" Tanya Jaehyun dengan senyum manisnya.

Jungkook mengangguk.

"Aku Jaehyun, dan ini adik kelas namanya Lee Minho," ujarnya memperkenalkan pemuda disampingnya.

"Lee Minho, tapi bisa juga dipanggil Lee Know," ujar pemuda itu mengulurkan tangannya.

Jungkook membalas uluran tangan itu. "Jungkook." Ujarnya. "Tapi maaf, bisa ulangi? Aku nggak ngerti," lanjutnya.

"Namaku Lee Minho kak, tapi bisa juga dipanggil Lee Know," Minho mengulanginya.

Jungkook mengangguk paham.

"Eum... Kook," ujar Jaehyun membuat Minho menoleh. Jungkook pun ikut menoleh karena melihat Minho kini menatap Jaehyun.

"Kamu deket ya, sama SinB?" Tanya Jaehyun.

Jungkook mengangguk apa adanya. Jaehyun tersenyum menatap Minho, begitu pula sebaliknya.

Dengan bingung, Jungkook pun mulai ingin tahu apa maksud tatapan itu. "Memangnya, kenapa ya?" Tanyanya.

"Bisa bantuin kita nggak?"



×××




"Apa?!" Minhao hampir berteriak mendengar hal yang Jungkook ucapkan.

Jungkook hanya menatap lurus kedepan dengan pikiran yang membingungkan.

"Kook, itu serius?" Tanya Minghao menatap Jungkook. Tetapi rasanya percuma, karena Jungkook tak akan mendengarnya. Ia pun menepuk pundak Jungkook dan membuat pemuda itu menoleh.

"Itu serius?" Tanyanya dan Jungkook mengangguk.

"Terus, balasan kamu gimana?" Tanya Minghao.

Jungkook menggeleng pelan. Rasanya sangat tidak mungkin, tetapi ia juga bimbang. Benar-benar bimbang memikirkannya.

"Siang kak" sapa gadis Hwang yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka.

"Siang juga," balas Minghao yang masih mengatur ekspresinya.

"Kak Minghao sama kak Jungkook udah makan belum?" Tanyanya.

Keduanya mengangguk kompak. Tapi siapa sangka jika respon itu akan membuat SinB mendengus kesal.

"Pantesan tadi aku tungguin di kantin kaya biasanya... eh kalian nggak dateng-dateng" ujarnya.

Minghao terkekeh. "Maaf ya, Jungkook ngajak kesini buat ngobrol,"

SinB tersenyum, tetapi senyumnya luntur ketika menatap Jungkook. Ia heran, tadi pagi Jungkook masih hangat padanya. Kenapa sekarang pendiam? Apa SinB mengganggu?

"Eum... aku ganggu ya?" Tanya SinB.

Kedua pemuda itu saling tatap, kemudian kompak menggeleng.

"Terus,... kenapa kak Jungkook diam?" Tanya SinB lagi.

Jungkook tersenyum, membuat SinB kembali tersenyum.

"Kamu balik ke kelas aja ya, udah mau bel," ujar Jungkook.

"Gimana kalo kita baliknya bareng-bareng aja?" Usul SinB.

Lagi-lagi Jungkook dan Minghao saling tatap. Hingga akhirnya, Minghao berdiri.

"Aku duluan. Lupa ada urusan sama bu Yuri," ujarnya dan berlari meninggalkan Jungkook dan SinB.

Jungkook berdiri, menatap SinB yang tepat berada didepannya. "Ayo, aku antar kamu ke kelas," ujarnya.

Hati SinB senang bukan main. Ia mengangguk semangat, dan membuat Jungkook tersenyum. Mungkin Jungkook memang tak bisa mendengar, tetapi ia punya perasaan. Dan, perasaan itu telah tertanam untuk gadis yang dekat dengannya ini. Tak mungkin Jungkook menyakiti gadis ini. Tak apa jika akibatnya akam buruk untuk dirinya.

Jungkook rasa, inilah waktunya ia memberontak dari kata 'cupu'. Keberanian dalam dirinya sudah muncul. Jadi, inilah waktunya untuk ia mampu membuktikan jika kekurangannya tak berpengaruh pada ketulusan perasaannya.

"SinB," panggilnya pada SinB yang kini berjalan disampingnya.

"Kenapa kak?" SinB menghentikan jalannya.

Jungkook menggeleng sambil tersenyum. "Gapapa kok," ujarnya.

"Ngeselin juga ya...  kak Jungkook" ujarnya.

Jungkook hanya tersenyum tanpa SinB tahu arti senyuman itu.
































ToBeContinue...🍎

TakSama/endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang