[44]

30.8K 3.8K 715
                                    

Bunda ngehela nafas lihat Dean turun dari tangga, dia gak bisa diam aja soal semalam yang dia dengar di kamar anaknya itu. Dia juga gak mau anaknya makin kenapa-kenapa apalagi katanya semalam hampir buat orang celaka.

"Morning bun," sapa Dean kaya biasa.

Bunda senyum terus nyuruh anaknya buat ngelahap makanan yang udah di siapi di mejanya dia. "Habisin Al, beberapa hari ini karena jadwal operasi kamu jadi gak nafsu makan."

Aldean senyum manis terus ngelahap makanan di depan dia. Bunda yang lihat itu ngerasain getaran aneh di dadanya, ngelihat Aldean yang berusaha nutupin lukanya dia selama 5 tahun ini. Wanita itu ngalihin wajah terus ngusap matanya yang basah.

"Bun, aku berangkat dulu ya?" Aldean niatnya mau salim sama bunda tapi bahu dia malah ditahan sama bunda. Dia natap bunda bingung. "Kenapa bun?"

"Bener kamu lihat wajah Arsen?"

Dean kesentak dengar pertanyaan yang sama sekali gak dia pikirkan bakal keluar dari mulut bunda. "Bun?"

"Bunda dengar obrolan kalian semalam. Maaf kalo bunda lancang, tapi dengan bunda tau gini bunda jadi tau anak bunda kenapa-kenapa," kata bunda pelan.

"Bunda gak salah kok. Lagi pula belum tentu cowok itu atau bukan, bunda tenang aja aku gak bakal bawa pikiran aku ke sana lagi."

"Terlepas dari dia atau  bukan Al tapi apa kata Kayla memang bener bunda pengen kamu sama orang lain tapi bukan berarti bunda nuntut, bunda cuman mau kamu gak kaya gini lagi Al."

"Aku tau, aku harusnya sadar dari awal yang tersakitin bukan cuma aku tapi bunda sama ayah pasti juga," kata Dean megang tangan bunda lembut. "Aku bakal berusaha cari orang lain."

"Bunda gak maksa Al, bunda gak nuntut."

Dean ngangguk. "I know, bun. Tapi ini memang kemauan aku, aku harus sadar diri. Aku juga udah nekatin diri untuk ngubah semua, aku bakalan cari orang lain, perempuan bunda."

Bunda ngelebarin matanya yang basah dan detik itu juga air mata yang dia tahan keluar. "Bunda gak pernah larang kamu mau sama siapapun, jangan paksa dirimu Al. Bunda tau kamu susah buat itu."

Cowok jangkung itu geleng kepala terus senyum lembut. "Aku bakalan usaha bunda, aku juga pengen punya keturunan."

"Al!" Bentak bunda keras

"Bunda---"

"Bunda bukan gak mau sama keinginanmu tapi bunda gak mau kamu nyakitin perempuan yang jadi pilihanmu, bunda gak mau kamu milih perempuan cuma pengen ngebahagian bunda, bunda gak kamu tersiksa Al."

"Gak bunda sayang, ini udah aku nekatin jadi konsekuensinya bakal aku yang tanggung semua," ucap cowok itu terus bawa bunda ke pelukan dia.

"Al..."

"Makasih ya bun udah ngertiin aku sampe detik ini, gak pernah force aku padahal bunda pengen anaknya kaya yang bunda mau, Aldean sayang banget sama bunda."

Detik itu juga kedengaran suara senggugukan bunda.

"Ayah gak dipeluk Al?"

"Ayah gak dipeluk Al?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ColdBoy vs BadBoy [TERBIT]Where stories live. Discover now