Rumah Baru.

384 27 2
                                    

Walau tak seusia.
Yang penting sesuai
*
*
*
POV LILIS MAEMUNEH

Malam yang panjang, aku terasa bosan sekali menunggu Iki kembali, dia harus shooting tripping untuk menyelesaikan jobnya dalam satu bulan ini hingga sekarang jam sudah menunjukan pukul 23:47, Iki juga belum kembali.

"Sayang..." tulisku di keyboard chat whatsap. Tampaknya mereka baru saja selesai. Iki baru Aktif begitupun Enyak yang langsung menelpon.

Drrrrt Drrrrt.

Sontakpun langsung aku angkat.

"Halo nyak?"

"Hadeeh Mun. Enyak capek sekali. Ini geraknya dobel. Besok-besok nyak gak sanggup dah. Sebelumnye enyak bisa jadi asisten Iki kerja satu sampai tiga jam doank. Ini mah seharian" gerutu enyak sedikit aku prihatin dan kasian.

"Yah Enyak, ya deh nyak. Besok Mumun yang masuk lagi." timpalku.

"Mun begimane dirumah? kalian semua dah pada makan?" tanyanya sedikit aku tersenyum tipis dan berkata.

"Udeh nyak. Mumun di masakin Nasi goreng sama babe." sahutku terdengar enyak terkekeh.

"Babe lu emang gitu, paling cemas kalo liat lu sakit. Ya udeh. Lu tunggu di rumah ye. Enyak sama Iki akan segera pulang." tuturnya sedikit aku mengangguk girang.

"Iki mana nyak?"

"Intu lagi siap-siap, nyak panggil dulu ya?" ujarnya aku sedikit bernafas lega dan berkata.

"Baik lah nyak, hati-hati di jalan." tutupku. Sontak aku melempar ponsel dan bergegas kedepan cermin berhias. Seharian tidak bertemu Iki rasanya sangat menyiksa. Aku akan sambut suamiku tersayang dengan wajah yang cantik berseri.

"Cepatlah kembali my husban unyu-unyu berondong tampanku yang tajir... Ahh tuhan, ini benar-benar anugrah yang luar biasa..." bisikku mengusapkan blasson ke pipi dengan senyum-senyum sendiri.

Dua jam berlalu terdengar bunyi mobil berhenti di depan rumah. Darahku sontak berdebar lebih kencang. Oh Tuhan serasa menunggu seorang pangeran datang. Sedikit aku gemetar dan coba mengatur nafasku untuk menyambut Iki. Jelas Kali wajah Iki terlihat lesu dan capek.

"Mun? Iki capek bat, mau langsung bobok." ujarnya sedikit merengek dengan sigap aku datang mendekat dan reflek suamiku itu berikan kecupan dan pelukannya.

"Ya udah lu istirahat dah.. Buruan? Mandi dulu tapi?" ucapku membenamkan wajah kedadanya, terdengar Iki berdesih.

"Gak deh Mun, Iki langsung tidur aja capek." bisiknya beranjak ke kamar. Enyak yang membuntuti juga tampak lesu.

"Ya udeh ya Mun, Ki? Enyak juga langsung istirahat nyak capek." tukas Enyak. Sedikit Iki menoleh pada Enyak menyunggingkan senyum hangat.

"Makasih ya enyak, buat hari ini? Enyak pasti capek sekali kan?" ujarnya. Enyak terkekeh sedikit melambaikan tangannya.

"Udeh lu, kek orang lain aje. Dah sepantasnye enyak ngurusin Lu. Ya udah kalian berdua istirahat ye, enyak mau bobok dulu." ucapnya beranjak ke kamar.

"Ye nyak makasih ye.." singkatku melihat enyak beranjak kekamar Iki tersenyum menungguku menoleh padanya.

"Lu kenape Ki? Senyumnya gitu amat?"lirih dengan sedikit senyum tipis.

SUAMIKU BOCAH!Where stories live. Discover now