2.7K 501 213
                                    

"Satoshi lepaskan! Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?!" tanya Oreki kesal.

Bel baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu, Satoshi Fukube segera berlari secepat kilat ke kelas Oreki dan menarik tangannya tanpa memberitahu alasan yang pasti.

Tak menghiraukan keluhan temannya, Fukube menjawab santai, "Sudahlah, ikut saja"

Oreki memutar matanya malas. "Awas saja kalau urusannya tidak penting. Padahal aku berencana tidur di kelas istirahat kali ini."

"Dasar pemalas," ejek Fukube yang tidak digubris oleh Oreki.

.

Tiba di ruang musik, keduanya memasuki tempat itu. Indra pendengaran menangkap melodi lembut yang masuk ke telinga.

Mata menyipit, mencoba melihat sesuatu yang berada didalam kegelapan. Namun, yang ia lihat hanya siluet perempuan berambut panjang tengah duduk dihadapan piano.

Cklek

Fukube menekan saklar lampu hingga ruangan menjadi terang benderang, berkebalikan dengan beberapa detik sebelumnya. Fukube melangkah maju dengan wajah kesalnya.

"(Y/n)-chan! Jangan suka sendirian di kegelapan! Kau ini seperti hantu tau!"

(Y/n) menoleh ke belakang, disaat telinganya mendengar ocehan seseorang. "Eh? Fukube-kun?" gadis itu berdiri, menghadap temannya. Andai Fukube tau bahwa (Y/n) memainkan piano untuk mengurangi rasa gugupnya.

Oreki menatap (Y/n) dan Fukube bergantian, lalu memutar bola matanya malas. "Satoshi, cepat beritahu apa yang harus aku lakukan!"

Sungguh, baginya ini sia sia. Yang ia inginkan hanya bersantai tanpa gangguan apapun, tapi kenapa teman temannya tidak pernah mengizinkan Oreki istirahat dengan tenang?

Fukube melirik Oreki dan tersenyum menyebalkan. "Hehe, maaf maaf. Begini."

Tiba tiba Fukube menggenggam pergelangan tangan (Y/n) dan menariknya menuju Oreki.

Deg deg deg

Dalam efek slow motion, (Y/n) menatap Oreki yang kian mendekat dengannya. Iris mata mereka bertemu, hal itu membuat jantung (Y/n) berpacu lebih cepat.

Deg

'Apa yang...?' Oreki bertanya dalam hati, ia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya.

"Oreki, ini temanku Shimizu (Y/n). Dan (Y/n)-chan, ini temanku Oreki Houtarou." Fukube menjelaskan singkat.

Batin gadis itu tersentak, meski sudah tau nama kecil Oreki, ia tetap merasa aneh saat mendengarnya langsung. Seperti, nama itu tidak asing.

Haha, ayolah, setiap hari gadis itu mengikuti Oreki, tidak aneh jika (Y/n) mengatakan nama kecil Oreki tidak asing. Sebenarnya agak seram juga, bukankah stalker itu menyebalkan? (Y/n) takut Oreki menganggapnya seperti itu.

Oreki menatap Fukube, tak menghiraukan perasaan aneh yang sempat menyerangnya beberapa detik yang lalu. "Satoshi, apa tujuanmu mengenalkan kami?"

Fukube menggaruk rambutnya sendiri sembari tertawa kikuk. "Hehe, begini. (Y/n)-chan memiliki kondisi kesehatan yang agak buruk, aku tidak bisa selalu di sampingnya, jadi lebih baik kalau dia punya kenalan lain, kan?"

Oreki dan (Y/n) nampak terkejut, tapi Oreki masih bisa menyembunyikannya. "Fukube-kun! Maksudmu apa? Kau akan membebani orang lain, tau!" kesal (Y/n).

"(Y/n)-chan, ini salahmu juga, aku terpaksa melakukan ini," elak Fukube. "Habisnya kau tidak memiliki teman, jika ada yang terjadi padamu, tak akan ada yang menolong mu," tambahnya.

Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt