Chapter 06 : Hewan Roh

1.6K 171 25
                                    

__________________

KINDYNOS
__________________

FAN-FICTION BORUSARA
BY LOWBLACKYEL

KINDYNOS : BORUSARA

KINDYNOS : BORUSARA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______


6. HEWAN ROH

Karena waktu di Dunia Fana sudah malam, Boruto dan yang lainnya memilih untuk bermalam di hutan itu. Untung saja wilayah di sekitar hutan terlihat aman. Mereka menghidupkan api unggun dan mendirikan sebuah tenda.

"Ini adalah pengalaman berkemah paling indah."

Inojin mendelik ke arah iwabe, pria yang dua tahun lebih tua darinya itu masih terjebak dalam euforia hutan ini. Inojin akui, hutan ini seperti hutan tempat para peri kecil tinggal dalam dongeng.

"Berkemah kepalamu!"

Iwabe membalasnya dengan senyuman sedangkan Inojin bergindik ngeri melihatnya. Ia lebih memilih melanjutkan lukisannya dengan langit dunia ini sebagai objeknya. Di dunia ini bulan terlihat lebih besar, langit malam yang berwarna violet gelap, dan bintang-bintang yang mengisi seluruh angkasa di tambah aurora yang ikut menghiasi langit. Inojin sudah 7 kali melihat bintang jatuh. Aneh padahal kita masih satu semesta, tapi fenomena yang terjadi di dunia ini jarang terjadi di bumi, hanya ada di beberapa siklus dan tempat khusus. Pikir Inojin.

"Wah ... Dia imut sekali!" Tsubaki kegirangan melihat bayi singa yang ada di gendongan Sarada.

Singa yang mereka temui tadi selain terluka ternyata singa itu akan segera melahirkan. Menurut Sarada, ada yang menyerang singa itu saat tahu bahwa binatang itu akan segera melahirkan karena kondisinya yang lemah. Untungnya Sarada membantu persalinan singa itu, jika tidak maka pasangan induk dan anak itu akan terjebak dalam situasi sulit.

Sarada menyerahkan bayi singa kepada induknya. "Bayi mu sekarang baik-baik saja."

Singa itu menggeram lembut seolah-olah mengatakan terima kasih pada Sarada atas bantuannya.

"Sama-sama," jawab Sarada.

"Woah ... Kau tau apa yang dia katakan?"

"Hanya naluriku saja."

Sarada berdiri diikuti Tsubaki mendekati teman-teman yang lain.

"Kau sudah selesai? Demi apa, auman singa itu begitu berisik sekali. Entah berapa kali tanah ini bergetar. Biasanya binatang melahirkan dengan tenang, merepotkan."

"Kau mengatakan seolah-olah kau adalah ayah dari bayi singa itu dan berencana mengucilkannya-ttebasa."

"Hahaha ... Itu cocok sekali dengan kepala nanasnya." Ledek Inojin.

KINDYNOSWhere stories live. Discover now